Klinik Motivasi

Jumat, Agustus 28, 2009

Kalo lagi dapet .. enaknya ngapain ya ??

Sedih. Itu yang kurasakan ketika mengetahui diriku lagi ‘dapet’. Gimana nggak ?? Rencananya malem tadi, aku akan memasuki juz ke 21. Tinggal 3 lembar lagi. Abis buka puasa bareng kru di kantor sore kemarin. Aku segera ke lantai 1 untuk mengambil air wudhu. Mau sholat magrib berjama’ah. Udah selesai, aku segera naik lagi ke kantor yang terletak di lantai 3. Namun apa daya, niatku tak terlaksana.


Mulai malam tadi, aku cuman bisa memandang temen2 kantor yang lagi sholat magrib berjama’ah. Kebiasaan yang kami lakukan abis buka puasa di kantor. Tiap hari memang, selalu ada yang buka di sana. Aku dapat jatah minimal 4 kali dalam seminggu. Karena kena jadwal siaran dialog jam 17.00-18.00 wita. Untuk pulang ke rumah, agak nanggung. Lagian emang udah disiapin anggaran buka puasa harian untuk kru dan nara sumber.

Mulai malam tadi, Rahmi sendirian sholat tarawihnya. Karena kondisiku yang masih dalam proses penyembuhan, beberapa hari ini memang kami sholat tarawih di kos aja. Ngga ke mesjid. Biasanya kami bagi tugas. Aku kebagian jadi imam. Rahmi tukang baca doanya. Meskipun cuman sholat berdua, karena emang penghuni kos ini hanya kami berdua. Tapi tetep aja seru ! Soalnya kita bisa nyesuain dengan keadaan. Ayatnya juga tergantung requesan. Terus kalo agak-agak cape, kita bisa istirahat sebentar.

Mulai malam tadi juga, aku cuman bisa dengerin tilawahnya si Rahmi. Atau suara tadarusan bapak-bapak melalui speaker mesjid di dekat kosku. Yach .. makin sedih deh ! Tinggal 3 lembar lagi, aku memasuki juz ke 21. Sebelum Ramadhan tiba, aku udah nyicil bacaan Al-Qur’anku. Rencananya kalo bisa, Ramadhan kali ini beda dari tahun sebelumnya. Aku bisa khatam dua kali. Untuk mencapai target ini, aku bela-belain ngurangin waktu ngenet dan tidur. Fesbukan cuman lewat hp. Itupun sekedar meng-update status dan menyapa teman2 ’ala kadarnya’. Biar sillah ukhuwahnya tetap terjaga. Ya .. semoga dimudahkan Allah swt.

Yang pasti, aku cuman berharap ketentuan ini berlaku normal. Paling banyak seminggulah. Kalo bisa kurang (moga Allah mendengar permintaanku hehehe). Ngga seperti beberapa tahun lalu. Dapetnya awal dan akhir Ramadhan. Akhirnya qadha puasanya lumayan banyak. Bisa sekitar 9 sampai 12 harian. Wuih .. kebayangkan gimana seneng bayarnya ! (Sengaja pake kalimat positif biar enak dibayanginnya wkwkwkwk)

Tapi aku ngga pernah nyesel sih jadi wanita. Serukan ? Kalo lagi ’dapet’ kita bisa ngerasain makanan 'semau' kita. Aku kan bisa mengambil alih tugas Fifi membuat seteko teh manis dan menuangkannya ke dalam gelas agar nanti bisa langsung dinikmati para kru. Biasanya takaran gulanya mengikuti suasana hati, abis pada puasa semua. Beberapa kali rasanya .. amburadul hehehe kayak kejadian sore kemarin. Aku, Rose dan Reza nyiapin ketupat kandangan untuk menu buka puasa. Beli di pasar wadai Ramadhan yang kebetulan dibuka di depan kantor gubernuran, tempat kantorku bertengger. Jadi gampang banget, tiap sore temen2 berburu kuliner yang ada di sana. Si Fifi kebagian bikin teh manis. Karena yang buka puasa cukup banyak (biasanya cuman sekitar tiga sampai empat orang), kali ini sekitar delapan orang termasuk ustadz yang ngisi program dialog Ramadhan, Fifi nyiapin teko yang agak besar. Karena waktunya agak mepet juga, akhirnya dia bikin semaunya. Dan sukses .. rasanya hambar dan warna tehnya masih coklat kemudaan ! Untungnya, iftarnya diawali dengan makan kurma dulu, jadi tertolong dengan rasa manisnya.

Trus aku juga bisa memanfaatin waktu sholat dan tadarusan dengan nulis lagi. Kebetulan temen2 bagian produksi minta dibikinin naskah untuk program kisah-kisah teladan yang diputar setiap malam abis program tadarusan. Alhamdulillah .. malem tadi, udah tiga cerita aku bikin. Hari ini temen2 tinggal recording aja lagi.

Belon lagi, kita bisa lebih ekspresif dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Penampakannya tentu agak berbeda. Masa ngga puasa, kelihatan lemes juga ? Biar ngga ketauan, ngga puasa ya ? Halah .. ngga boleh gitu. Maksudnya tetep aja kita wajib nahan diri ngga makan dan minum di hadapan temen yang puasa. Cuman harusnya kita juga bisa lebih gesit dan bersemangat lagi. Kalo bisa bantuin temen2 biar kerjaannya jadi ringan. Itung2 bisa nambah kesempatan dapet pahala.

Sebagai muslimah, kita ngga bisa mengelak dari fitrah yang telah ditentukan Allah swt. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Menyesalinya atau menjalaninya dengan sabar ? Tentu pilihan kedua yang kita ambil. Aku jadi ingat dengan perbincangan antara Adh-Dhahhak dengan Juwaibir tentang keutamaan lailatul qodar. Waktu itu Juwaibir bertanya,”Bagaimana pendapat anda tentang perempuan yang sedang nifas, haid, orang yang sedang dalam perjalanan, dan orang-orang yang sedang tidur nyenyak, apakah mereka mendapat bagiannya di malam al-Qodar itu ?”. Adh-Dhahhak pun menjawab,”Mereka semua mendapatkannya, diberikan bagiannya dari malam al-Qodar itu oleh Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim.”

Meskipun pas lagi ’dapet’, kita ngga boleh sholat, puasa, membaca al-Qur’an dan berdiam di mesjid. Tapi ternyata masih banyak kebaikan yang bisa kita lakukan untuk menggapai ’mega bonus pahala’ di bulan Ramadhan ini. Berdoa dan berzikir, berdakwah, amar ma’ruf nahi munkar, menuntut ilmu Islam, mempelajari sains dan teknologi, berinfak dan shadaqoh, tolong menolong dalam kebaikan dan sebagainya. Jika diniatkan ibadah, insya Allah akan dapat balasan yang berlipat ganda. Amin ya Rabb 

So .. Biar bagaimanapun kondisinya, kita harus tetap semangat untuk fastabiqul khairat !
*Tapi kok perutku jadi mules gini ya .. Huaaaaaaaaa

Minggu, Agustus 23, 2009

Sekali Ramadhan, Dua (Pahala) Ramadhan Tercapai

Pengen dapat pahala dua puasa dalam satu kali puasa Ramadhan yang kamu jalani ? Kalo iya, gimana caranya ya ? Jawabannya ada di dalam hadits Zaid bin Khalid Al-Junahi r.a, bahwa Rasulullah saw bersabda :


”Barangsiapa yang memberikan buka puasa kepada orang yang sedang menjalankan ibadah puasa, maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala yang didapat orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikitpun pahala puasanya.”

(HR. Ahmad (IV/114-116); At-Tirmidzi (807). Ia menilai sebagai hadits hasan shohih; Ibnu Majah (1746), Ibnu Hibban (895), dan dishahihkan oleh Al-Albani (Shohih Al-Jami’ 6415)

Sahabat, banyak cara yang dapat kamu gunakan agar bisa menggapai bonus pahala agung – sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. Diantaranya adalah memberi buka puasa kepada orang-orang di luar rumah yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Sahabat, percaya ngga ? Hanya dengan uang sebesar Rp. 10.000,- kamu sudah bisa membukakan orang yang berpuasa dalam satu hari. Trus berapa rupiahkah yang harus kamu perlukan untuk membuatnya berbuka dalam satu bulan, sehingga pahala dua Ramadhan pada satu musim Ramadhan yang kamu jalani bisa kamu dapatkan ?

Tinggal dikalikan saja, hasilnya kamu perlu menyediakan uang sebesar Rp. 300.000,-. Subhanallah .. hanya dengan uang segitu kamu akan mendapatkan pahala tafthir shaim (pemberian buka puasa kepada orang yang berpuasa) selama satu bulan penuh. Insya Allah !

Nah .. ini baru dapat dua (pahala) Ramadhan dalam satu kali puasa Ramadhan yang kamu jalani ? Mau lebih banyak lagi ? Kalo iya .. tinggal kamu tambahin aja jumlah orang yang akan kamu bukakan puasanya. Dijamin kamu akan merasakan kenikmatan yang tiada taranya dari kebaikan yang kamu lakukan dan yang pasti hubungan persaudaraan juga akan semakin erat.

So .. manfaatin kesempatan ini sebaik-baiknya !

Catatan : kamu tetap juga harus puasa, jangan mentang-mentang udah membukakan orang yang berpuasa dan insya Allah dapat pahala, kemudian kamu pikir ngga usah cape2 puasa. Itu pemikiran yang salah !

Sabtu, Agustus 15, 2009

Manifesto HT, Jalan Baru Bagi Dunia Pendidikan

Sebuah jalan baru tentang gagasan khilafah yang menerapkan syariah untuk menyelesaikan persoalan termasuk dunia pendidikan kembali digelar.


Menurut Naila Ulya, Ketua Muslimah HTI DPD I Kalsel, dalam sambutan pada acara Manifesto Hizbut Tahrir dengan Tema “Jalan Baru untuk Dunia Pendidikan” di Ruang Multimedia Poliban Banjarmasin, Jum’at (14/08) mengatakan, saat ini terjadi kesalahan dalam dunia pendidikan di mana sebagian besar peserta didik tidak mampu menangkap pesan dengan cermat sampai tahap aplikasi.

“Meskipun konsep pendidikan Islam dijabarkan secara umum dalam buku Manifesto HT, namun cukup memberikan gambaran bahwa sistem pendidikan Islamlah yang terbaik,” lanjutnya.

Nayla juga mengingatkan kepada mahasiswa dan tenaga pendidik untuk berperan serta dalam proses sosialisasi sistem pendidikan Islam ini.

Sedangkan DR. Rini Hustiani, STpMSi, dosen Fakultas Pertanian Unlam Banjarbaru mengungkapkan bahwa penerapan dari sistem pendidikan kapitalis yang diterapkan saat ini menyebabkan arus kapitalisasi pendidikan semakin terbuka dan paradigma pendidikan berubah menjadi profit oriented. ”Sehingga pendidikan berkualitas hanya bisa dinikmati oleh sebagian orang saja,” ujarnya.

Miftahurrahmah, SPd Aktivis Muslimah HTI Kalsel, menyatakan dalam sistem pendidikan Islam yang akan diterapkan oleh khilafah nanti, memperhatikan tiga poin penting. Yaitu pendidikan membentuk kepribadian Islam pada peserta didik yg berjiwa pemimpin dan problem solver, sebagai wahana media dakwah bagi para peserta didik dan ditujukan untuk penguasaan keahlian bidang-bidang kehidupan.

Acara ini dilaksanakan oleh Muslimah HTI DPD I Kalsel dan dihadiri oleh mahasiswa dan civitas akademika. (Dini/Bjm)

Peringati Hari Jadi ke 59 Provinsi Kalsel, Abdi Persada FM Launching Website

Untuk memaksimalkan layanan informasi dan media hiburan kepada pendengar lebih luas, Radio Abdi Persada FM melanching website.


Hadi Soesilo, Direktur Abdi Persada FM dalam sambutannya mengatakan,”Kalau selama ini radio Abdi Persada hanya bisa didengarkan pada area tertentu, dengan website ini Abdi Persada dapat diakses di mana saja. Bahkan di luar negeri.

Website ini menyediakan fasilitas mulai dalam bentuk berita sampai video streaming sehingga para pendengar dapat mengakses informasi pemerintahan dengan cepat. Bagi dunia usaha, fasilitas ini juga dapat dijadikan sebagai sarana promosi untuk produk

Hadi Soesilo juga mengingatkan, pasca peluncuan website ini, kru Abdi Persada FM dituntut bekerja optimal dalam melakukan update informasi secara berkesinambungan. “Mudah-mudahan tidak di awal-awalnya saja,” lanjut pria yang memastikan diri ikut Pilkada di Banjarbaru nanti.

Sedangkan, Kepala Studio Abdi Persada FM, Muhari menambahkan, launching web ini sengaja dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2009 untuk mengambil momentum hari jadi ke 59 Provinsi Kalimantan Selatan.

Ke depannya, dengan terbukanya layanan www.radioabdipersada.com ini, sangat dimungkinkan akan dilakukan kerjasama dengan pemerintah kab/kota se Kalsel dan pemerintah provinsi lain dalam hal pemberitaan. (Dini/Bjm)

Kamis, Agustus 13, 2009

KONFERENSI REMAJA INDONESIA, BANGKITNYA REMAJA PEDULI BANGSA

Tingginya seks bebas, narkoba dan aborsi di Indonesia membuat Muslimah HTI prihatin. Hal ini disampaikan Naila Ulya dalam sambutannya pada acara Konferensi Remaja Indonesia dengan tema “Saatnya Remaja Peduli, Selamatkan Indonesia dengan Syariah” di Aula Bapeda Banjarmasin, Ahad (09/08).


Ketua Muslimah HTI DPD I Kalsel ini pernah melakukan dialog dengan salah satu siswi SMA di Banjarmasin. Dan terungkap bahwa 10 remaja putri dari temannya, 7 remaja diantara telah melakukan seks bebas. Ini dilakukan dengan teman dekat atau orang yang baru dikenal. Meskipun di Banjarmasin tidak seperti di Jakarta tetapi hal ini tetap harus mendapat perhatian.

Katanya,“Memang ini bukan hasil survey. Namun katakanlah, ada 7 dari 1000 remaja yang melakukan seks bebas adalah problem. Karena masalah sedikit atau banyak dalam kacamata syariat hal itu tetap dianggap kekeliruan,” katanya.

Nayla juga menghimbau kepada para remaja untuk menjaga dan meningkatkan kepedulian terutama terhadap kondisi mereka saat ini.

Sementara perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, Hamka dalam sambutannya mengatakan untuk menjadi remaja berprestasi harus beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Hal ini sudah termaktub dalam UU Pendidikan No. 20 Tahun 2003. Untuk itu di Kalsel telah disahkan Perda Khatam Al-Qur’an dan akan dimasukkan dalm kurikulum pendidikan pada tahun 2010 nanti. Diharapkan dengan dicanangkannya Perda Khatam Al-Qur’an, para remaja/pelajar mempunyai prestasi keimanan berdasarkan Al-Qur’an.

Konferensi Remaja Indonesia ini menghadirkan para orator dan pembicara muda. Diantaranya Hamimah Mujadahah, Tia Yulia Wardhani dan Titin Nusair . Mereka adalah siswi-siswi SMA berprestasi.

Selain itu, konferensi yang dihadiri hampir seribu remaja ini juga menampilkan liputan kegiatan yang telah dilakukan Muslimah HTI DPD I Kalsel dan Aksi Teatrikal Remaja.

Acara ditutup dengan pembacaan surat terbuka remaja muslimah yang mengingatkan para penguasa untuk mengambil syariah sebagai satu-satunya aturan yang diterapkan di dunia dan tidak menjalankan program KRR ala kapitalis-sekuleris. (Dini/Bjm)

Jumat, Agustus 07, 2009

Persiapan Menyongsong Ramadhan

Assalamu'alaikum wr wb

Sahabat .. tentu udah ngga sabaran lagi ketemu ama bulan Ramadhan. Bulan yang mulia, penuh berkah, rahmat yang banyak dan ampunan yang berlimpah dari Allah swt.Tinggal hitungan minggu aja lagi. Masih ada waktu untuk mempersiapkan diri dalam menyongsong Ramadhan. Diantaranya :


1. Melakukan muhasabah (intropeksi diri). Mencek sejauh mana amal baik dan dosa yang telah kita lakukan. Setidaknya selama setahun berjalan.

2. Mensucikan diri (tazkiyatun nafs). Caranya, memperbanyak memohon ampunan dan bertaubat serta saling memaafkan.

3. Membiasakan banyak shoum di bulan Sya'ban. Bagi mereka yang tidak terbiasa shoum di bulan Sya'ban, hendaknya tidak shoum pada paruh kedua bulan tersebut. Sedangkan orang biasa shoum dapat shoum hingga akhir bulan Sya'ban.

Rosulullah saw bersabda :
Dari 'Aisyah r.a, dia berkata : "Tidaklah Nabi saw shoum bulanan (di luar Ramadhan pent.) lebih banyak daripada bulan Sya'ban. Sungguh beliau shoum pada bulan Sya'ban seluruhnya." (HR. Bukhari)

Dari Anas r.a, dia berkata : Nabi saw bertanya, shoum mana yang lebih utama setelah Ramadhan ? Beliau menjawab : "Sya'ban untuk mengagungkan Ramadhan." Dikatakan juga, sadaqah mana yang paling utama ?" Beliau menjawab : "Sadaqoh pada bulan Ramadhan." (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi saw, beliau bersabda : "Janganlah seseorang diantara kalian mendahului Ramadhan dengan shoum satu atau dua hari kecuali bagi orang yang membiasakan berpuasa maka berpuasalah pada hari itu." (HR. Bukhari dan Muslim)

"Apabila sudah sampai pada pertengahan bulan Sya'ban maka janganlah kalian berpuasa." (HR. At-Turmudzi)

4. Mempersiapkan amal-amal dan program apa yang akan dilakukan pada saat bulan Ramadhan. Lengkap dengan target yang hendak dicapai. Program ini dapat dikategorikan dua, yaitu program individual dan program bersama. Program individual disusun sendiri oleh orang per orang dan untuk perorangan. Sementara itu, program bersama dibuat untuk aktivitas bersama di mesjid, kampus, atau kantor. Cakupannya, mulai dari penyambutan hingga pasca Ramadhan.

5. Mengintai awal Ramadhan dan berdoa saat melihat bulan sabit (hilal).

Doa Nabi saw terdapat dalam hadits :
Dari Abu Thalhah bin Ubaidillah bahwa Nabi saw apabila melihat hilal berkata :"Allahumma ahlilhu 'alaina bil yumni wal imani was salamati wal islami .. robbiy wa rabbuka Allah"
"Ya Allah, terbitkanlah bulan itu kepada kami dengan sentosa, iman, selamat dan Islam. Rabbku dan Rabbmu adalah Allah." (HR. At-Turmudzi)

So .. setelah itu .. Tinggal menunggu Ramadhan tiba dan mengisinya dengan penuh kesungguhan dan sarat dengan amal kebaikan. Insya Allah berhasil !

Saatnya menjadi pemenang !

Wallahu'alam bi showab

Salam

Dini

Ini materi yang kuposting di grup facebookku "To Be Winner On Ramadhan" pada tanggal 7 agustus 2009

*Referensi : Buku Meraih Kemenangan Ramadhan karya MR Kurnia

Rendra, ”Saya Sangat Puas dengan Islam!”

"JIKA ada agama yang sanggup memberikan kepuasan intelektual dan spiritual kepada saya, agama itu adalah agama Islam. Saya berani mengatakan demikian karena saya punya pengalaman memeluk banyak agama dan bahkan pernah tidak beragama, dalam pengertian hanya percaya pada adanya Tuhan Yang Mahakuasa!" ujar penyair Rendra, Senin malam (17/9) membuka percakapannya dengan penulis di Hotel Setiabudi, Jln. Setiabudhi Bandung.


Malam itu Rendra yang terlahir dengan nama Willibrordus Surendra Broto Rendra tampak berseri-seri, sehat, dan awet muda. Daya humornya cukup tinggi. Ia datang ke Bandung atas undangan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung bekerja sama dengan HU Pikiran Rakyat Bandung untuk sebuah acara diskusi dan baca puisi, yang digelar Selasa pagi (18/9) di universitas tersebut.

"Islam itu agama yang sempurna. Secara teologis kepuasaan saya terhadap agama Islam itu; saya temukan dalam surah Al-Ikhlas.

Apa sebab saya berkata demikian? Sebab hanya agama Islamlah yang dengan tegas mengatakan bahwa Allah SWT itu Maha Esa tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Keyakinan saya tentang ini tidak bisa ditawar lagi. Saya ikhlas memeluk agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Saya bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah, rahmat, dan karunia-Nya kepada saya untuk memeluk agama Islam," tutur Rendra, yang pada bulan Oktober 2007 mendatang bakal menerima gelar doktor honoris causa (HC) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk bidang sastra.

Menyinggung soal sastra, dalam hal ini kesusastraan, Rendra mengatakan bahwa kesusastraan adalah ekspresi yang mengungkapkan rahasia liku-liku pikiran, batin, dan naluri manusia. Sejak Solon berkuasa di Athena, beberapa abad sebelum Tarikh Masehi, orang Yunani purba menganggap bahwa menguasai pemahaman kesusastraan berarti memiliki keunggulan pemahaman manusia di dalam percaturan kepentingan dengan bangsa-bangsa lain.

"Kesadaran pendidikan bangsa seperti itu diadopsi oleh orang-orang Romawi dan seterusnya oleh orang-orang Eropa di zaman awal pembentukan kerajaan-kerajaan di Eropa. Bahkan, sampai saat ini dalam sistem pendidikan Liberal Arts di dunia Anglo Saxon, kesusastraan menjadi inti mata pelajaran," jelas penulis lakon "Panembahan Reso," sebuah lakon drama yang berbicara tentang suksesi kekuasaan. Lakon ini pada zaman Orde Baru nyaris tidak mendapat izin untuk dipentaskan, karena dinilai menyinggung kekuasaan Presiden Soeharto, yang tumbang oleh gerakan reformasi pada tahun 1998 lalu.

Di Tiongkok, kata Rendra lebih lanjut, sejak zaman dinasti Han di abad kedua sebelum Tarikh Masehi, kesusastraan menjadi sumber pengetahuan bangsa yang utama. Recruitment untuk birokrasi kerajaan diselenggarakan melewati ujian pengetahuan para calon dalam bidang kesusastraan. Kemudian tradisi ini diadopsi oleh Jepang dan Korea sejak zaman purba.

"Nah, bangsa-bangsa yang mengalami pendidikan kesusasteraan di dalam pendidikan formal dan elementer, ternyata selalu unggul di dalam percaturan kepentingan di dunia. Bangsa kita memang sudah mampu melahirkan karya sastra tulis yang unggul sejak abad ke-10 Masehi. Berarti lebih dulu dari beberapa bangsa di Eropa. Sayangnya, pendekatan pemahaman ilmiah-analitis terhadap karya-karya kesusastraan terlambat dikenal oleh bangsa kita. Sedangkan transfer budaya pemahaman karya sastra secara modern itu terbata-bata, karena sistem penjajahan. Bangsa kita dijajah oleh pemerintah Hindia Belanda yang tidak peduli mendirikan pendidikan tinggi untuk ilmu sastra. Apa sebab? Karena mereka takut bangsa yang tengah dijajahnya itu menjadi bangsa yang pintar dalam berbagai bidang kehidupan," jelas Rendra yang pada 1964-1967 tinggal di Amerika Serikat untuk belajar di American Academy of Dramatical Arts di New York, sebuah sekolah drama terkenal hingga kini.

Sepulangnya dari Amerika Serikat, Rendra mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta. Kelompok teater yang dikelolanya ini menjadi terkenal di Indonesia dan bahkan ke mancanegara, karena apa yang dikreasinya pada saat itu memunculkan idiom-idiom baru seperti yang diperlihatkannya dalam pertunjukan teater "Bip-Bop" yang menggemparkan di awal tahun 1970-an.

Di bawah ini petikan percakapan "PR" dengan Rendra, baik mengenai ketertarikannya terhadap agama Islam, sastra, maupun pendidikan seni. Selain itu, saat ini ia telah menyiapkan kumpulan puisi terbarunya yang diberi judul "Penabur Benih".

Sejak kapan Anda tertarik dengan agama Islam?

Sejak saya belajar drama di Amerika Serikat. Saya mengenal agama Islam pada awalnya dari leaflet yang dibagi-bagikan oleh orang-orang black Moslem. Saat itu saya baca surah Al-Ikhlas yang menggetarkan hati saya secara teologis. Iman saya terguncang saat membaca surah tersebut. Kegelisahan saya memuncak apalagi setelah saya membaca surah lainnya seperti surah Al-Ma'un.

Surah Al-Ma'un?

Ya. Surah ini sungguh luar biasa, tidak hanya mengungkap soal hubungan manusia dengan Tuhannya yang diekspresikan dalam ibadah salat, tetapi juga berbicara soal pentingnya memerhatikan anak-anak yatim dan orang miskin. Orang yang salat pun akan celaka bukan hanya karena ia lalai dengan salatnya, tetapi juga karena ia menghardik anak yatim dan melupakan orang-orang miskin.

Dalam konteks yang demikian itu manusia tidak hanya membangun hubungan dirinya dengan Tuhannya, tetapi juga dengan sesama manusia.

Tentu saja surah-surah yang saya baca itu bukan dalam huruf Arab, tetapi dalam terjemahan bahasa Inggris. Dengan adanya keyakinan bahwa Allah SWT itu Esa, sebagaimana yang diungkap dalam surah Al-Ikhlas, seketika itu saya meragukan agama yang saya anut dan memang sejak kanak-kanak saya sudah meragukan agama yang saya anut. Jadi, dengan keraguan semacam itu sesungguhnya saya tidak beragama, namun demikian saya tetap yakin akan adanya Tuhan Yang Mahakuasa. Itulah yang saya maksud dengan tidak beragama itu, sebelum saya memeluk Islam, meski getarnya sudah mengguncang hati saya. Dalam keadaan kekosongan spiritual itulah saya masih sempat memeluk agama lainnya di luar agama Islam dan Kristen Katolik. Saya pernah memeluk agama Hindu dan Buddha, tetapi batin saya tetap resah, tidak terpuaskan.

Begitu saya mantap dengan Islam, alhamdulillah jiwa saya semakin tenang. Dalam konteks inilah saya menemukan kepuasaan baik secara intelektual maupun secara spiritual.

Surah lainnya yang menggetarkan Anda ketika di Amerika, surah apa?

Surah Al-'Asr, surah ke-103. Dalam surah tersebut kita dihadapkan pada soal pengelolaan waktu. Orang-orang yang merugi adalah orang yang tidak bisa mengelola waktu dalam hidupnya di jalan kebaikan. Jalan kebaikan saja tidak cukup. Ia ternyata harus beriman, beramal saleh, mengerjakan kebajikan, serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Jadi, lewat surah-surah yang saya sebutkan tadi, sekali lagi saya tegaskan bahwa Islam datang kepada saya lewat pemahaman intelektual dan spiritual.

Pertanyaan-pertanyaan filsafat yang saya ajukan selama ini terjawab sudah. Subhanallah, saya tidak menyangka bisa sampai pada kenikmatan hidup seperti sekarang ini. Sekarang masalahnya adalah tinggal bagaimana saya mengucap rasa syukur saya kepada Allah SWT. Ini persoalan lainnya yang harus saya aktualisasikan.

Apakah kegelisahan semacam itu terekspresikan dalam karya sastra yang Anda tulis?

Ya. Pengembaraan intelektual dan spiritual yang saya rasakan hingga saya puas dengan agama Islam itu, saya ekspresikan dalam sebuah puisi yang saya beri judul "Suto Mencari Bapa". Puisi itu merupakan biografi saya. Dalam larik penutup puisi tersebut saya cantumkan surah Al-Ikhlas.

Lepas dari soal agama Islam. Apa yang Anda lihat atas menurunnya minat masyarakat dalam memperdalam seni tradisional di perguruan-perguruan tinggi seni saat ini?

Dari sisi ekonomi hal itu sangat mudah kita lihat. Sekolah tinggi seni kita hingga saat ini, diakui atau tidak, belum bisa menghasilkan uang. Artinya, bila seseorang lulus sekolah teater atau tari, ketika terjun ke lapangan ia belum bisa mendayagunakan apa yang dikuasainya itu bisa jadi uang. Biaya produksi itu lebih besar daripada pendapatan yang dihasilkan dari pementasan.

Nah, berkait dengan itu ada baiknya sekolah-sekolah tinggi seni tersebut bila ingin tetap diminati masyarakat -- maka pemerintah harus menggratiskan pendidikan seni bagi masyarakat yang meminatinya. Bahkan, kalau mungkin kasih beasiswa hingga melanjutkan ke jenjang lebih tinggi bila orang yang berminat memperdalam pendidikan seni tersebut hingga ke luar negeri. Bengkel Teater tidak memungut biaya sepeser pun bagi mereka yang ingin memperdalam ilmu teater di Bengkel Teater. Seharusnya sekolah tinggi seni itu seperti itu.

Selain itu, tentu saja dewasa ini tantangan di dunia hiburan cukup beragam, ketat, dan masing-masing memperlihatkan daya pesonanya. Orang menggeluti seni tradisi dengan demikian harus mampu melahirkan konsep-konsep seni baru sehingga apa yang dikreasinya itu bisa tetap menawarkan daya pesona untuk diapresiasi. Di Jawa misalnya saat ini, apa yang dikreasi oleh Slamet Gendono dengan pertunjukan wayang suket itu, merupakan hasil dari daya kreasi Jawa Baru. Jadi, daya kreatif semacam itulah yang dibutuhkan saat ini agar orang-orang tetap tertarik dengan seni tradisi yang terus memperbarui darinya dari zaman ke zaman. (Soni Farid Maulana)

Kamis, Agustus 06, 2009

Rundown Acara

Kangen banget ! Itu yang aku rasakan. Setelah hampir seminggu aku ngga posting satu tulisanpun. Seminggu sakit namun tetap kupaksakan untuk kerja membuat aku tepar juga. Bedrest total ngga bisa kuhindari. Malam minggu, siangnya plus malam seninnya, kulalui dengan nonton tv sambil berbaring, makan, kadang-kadang fesbukan lewat hpku. Membosankan. Tapi membuahkan hasil. Senin aku kembali bisa bekerja meskipun masih kurang fit dan siaran dengan suara yang serak. Banyakin minum air putih dan campuran madu, zaitun dan habatussaudah menjadi resep utamaku.


Padahal minggu-minggu ini juga termasuk minggu yang sibuk. Persiapan Konferensi Remaja Indonesia yang akan diadakan hari Minggu tanggal 9 Agustus 2009 ini. Mulanya aku diminta menjadi MC untuk acara itu. Tapi kondisi kesehatanku ngga mengizinkan. Akhirnya diambil keputusan untuk nge-briefing dua remaja muslimah yang akan menggantikanku. Jadwalnya mulai kemarin sore abis aku pulang kerja. Malam ini, aku bikinkan rundown acara untuk mereka secara detil. Insya Allah besok mereka latihan sendiri dan rencananya malam minggu pas gladi bersih, baru aku lihat hasil latihan mereka.

Membuat rundown acara udah jadi kerjaanku sehari-hari. Sejak menjadi penyiar, aku akrab dengan istilah seperti ini. Karena seorang penyiar ngga boleh mengabaikan waktu yang berjalan dan ngobrol seenaknya sendiri. Dia harus bisa memajemen waktu. Bukan hanya tepat waktu di saat siaran, ngga pernah datang telat dan selalu on time. Tapi seorang penyiar juga harus bisa mengatur, membagi dan memperhitungkan waktu yang terus berjalan di setiap siarannya dengan tepat. Kapan waktu memutar lagu, memutar iklan / jingle radio / insert / time signal, waktu antara durasi calling (koment), kapan live report / breaking news kalaupun ada.

So .. sebelum siaran, seorang penyiar harus membuat rundown siaran atau rencana siaran. Kemudian dia harus menjalankan setiap order yang tertulis dengan tepat per jam dan tanpa kesalahan. Ngga boleh kedodoran waktunya yang mengakibatkan iklan ngga diputar tepat pada waktunya dan acara menjadi kacau. Lebih-lebih untuk pemutaran time signal, seorang penyiar harus benar-benar tepat memperkirakan waktunya. Ngga boleh kurang atau lebih barang 1 menitpun. Kalo di radioku, ada program-program tertentu yang diputar pada jam tertentu. Misalnya setiap pergantian jam, ada Tanda Waktu yang harus diputar tepat pada jam yang bersangkutan. Setelah itu memutar Info Banua, lamanya maksimal 4 menit. Baru diputar jingle pindah acara. Pada menit ke 30' harus diputar program Indonesia 90 detik.

Dalam pembuatan rundown acara juga harus memperhitungkan kenyamanan pendengar. Misalnya, lagu baru terputar 1 menit kemudian meng-cut lagu tersebut untuk memutar Indonesia 90 detik. Seandainya hal itu terjadi, tentu akan mengganggu kenyamanan pendengar. Membuat mereka kecewa, marah, dan lebih parah lagi pindah ke channel radio yang lain .. Gawatkan !

Belum lagi kalo seorang penyiar mengasuh program dialog. Pada saat dia minta izin kepada narasumber untuk memutar iklan, dia harus melakukannya dengan cara halus dan memikat. Bisa membuat narasumber merasa nyaman dan pendengar juga merasa penasaran sehingga tetap menunggu sesi berikutnya. Hal ini juga didukung dengan kemampuan adlibbingnya.

Biasanya rundown acara itu dibuat untuk 30 menit, 60 menit dan 120 menit. Penyiar tinggal mengikuti saha sesuai dengan menit yang tertulis. Kapan memutar lagu, di menit keberapa memutar iklan, insert program, jinggle radio dan lain sebagainya. Penataan elemen siaran yang dimasukkan dalam rundown acara tersebut diatur oleh Program Director.

Contoh Rundown acara berdurasi 60 menit :

00.00 - 00.02 Opening Tune Program
00.02 - 00.05 Opening Greeting (Calling)
00.05 - 00.08 Lagu 1
00.08 - 00.10 Iklan 1
00.10 - 00.12 Insert 1
00.12 - 00.15 Comment & Info
00.15 - 00.18 Lagu 2
00.18 - 00.20 Iklan 2
00.20 - 00.23 Lagu 3
00.23 - 00.25 Comment & Info
00.25 - 00.30 Lagu 4
00.30 - 00.33 Iklan 3
00.33 - 00.35 Insert 2
00.35 - 00.40 Lagu 5
00.40 - 00.45 Comment & Adlibs Sponsor
00.45 - 00.48 Lagu 6
00.48 - 00.50 Iklan 4
00.50 - 00.53 Lagu 7
00.53 - 00.55 Open Ended
00.55 - 00.58 Lagu 8
00.58 - 00.60 Closing Program

Sebenarnya rundown ini bisa dikemas dalam Hot Clock Siaran. Tapi aku belum sempat bikin. Lagian aku harus cepat-cepat menyelesaikan rundown acara off airku. Ok .. moga sharingku yang sedikit ini bisa bermanfaat. Amin :)

Salam

Dini