Klinik Motivasi

Sabtu, Februari 27, 2010

Lala : The Genk Usil

Pengalaman di masa perkuliahan yang seru, segera digantikan masa transisi ke arah dunia kerja yang gak kalah seru. Nasib sebagai anak kosan, bikin pengalaman pindahanku jadi banyak banget, semuanya punya pengalaman masing-masing dan memberikan pelajaran berharga. Ini juga sempat bikin inspirasi buka usaha bantu pindahan orang laen hohohoho........


Setelah lulus kuliah dan bekerja, aku terpaksa pindah dari Pesanggrahan tercinta yang sudah kayak kampung tersendiri. Sebab di Pesanggrahan hanya menyewakan kamar bagi mahasiswa, maka selamat tinggal kamar yang nyaman dan tentram.

Pindah hingga tiga kali, luntang lantung nyari kosan yang enak akhirnya dapat juga tempat tinggal yang rasanya seperti rumah sendiri, lagi. Di rumah inilah banyak sekali pengalaman seru dan persahabatan terikat, hihihihi.....

Ini dia yang diperlukan oleh Departemen Komunikasi dan Inpormasi, solusi penyalahgunaan jejaring sosial-sejenis pesbuk, Genk Usil. Gini-gini Genk USil sudah beranggotakan tiga ribu orang, dan kerjaannya ya...ngusilin orang yang usil. hehehe gak ding!

Meski kerjanya ngusil tapi kami tetap berpegang teguh pada prinsip sopan santun ketimuran kok. Niatnya silaturahmi, dan untuk membela kebenaran, nyadarin oknum narsis yang mendominasi pesbuk, begitu.

Hahaha...... Genk Usil terbentuk karena setiap personilnya punya kesamaan, sama usilnya, sama suka pake sendal jepit -meski pada momen apapun-, sama suka makan, dan sama gilanya. Kegilaan masing-masing bikin aku ketawa-ketawa sendiri, ketika aku rindu dengan dua orang itu.

Astaga, Genk USil bukan apa-apa tanpa tiga otak kreatif yang setiap harinya terus meng-up date akal usil. Hihihihi......dengan bangga aku bakal mengenalkan para personilnya yang kacau.

Member pertama adalah kak Dini, dia seorang penyiar radio di capitalism corporation. Hobinya juga nulis, tulisannya banyak kok, bahkan sudah pernah cetak. Hehehe...lumayan juga gebanggain Genk USil. Tapi di hitung-hitung tulisan yang usilnya malah lebih banyak uey, kak Dini juga bikin domain yang isinya tulisan dan siaran radio online, katanya motip bisnis.

Faktor usia kale, dia yang paling dewasa, tapi tetep aja usilnya minta ampun. Sekedar bocoran ia punya banyak account palsu yang diniatin buat ngerjain orang, jadi waspadalah, waspadalah, waspadalah.......

Member kedua, simbok Rahmi Ar -emailnya apa juga perlu disebutin?- nih orang punya otak kriminal, usil banget. Tapi diantara kami bertiga, emank Rahmi yang paling rajin, rajin usil maksudnya hehehehe.....

Rahmi kemana-mana pake kacamata, tauk tuh orang hobi banget, apa enaknya pake kacamata. Pernah aku tanya "Mi kok kemana-mana pake kacamata?, sial aku malah kena timpuk.

Rahmi adalah teman kempingku, kami biasa kemping depan tipi. Tontonan wajib adalah Opera Van Java di Trans7, hehehehe......sala satu referensi otak usil, sumber inspirasi. Tokoh paporitnya si Azis Gagap, dasar gila, Aziz gagap begitu didemenin.
Saat libur kami berdua biasanya bikin eksperimen, masak-masak gitu, tapi masakan kami tak pernah gagal, gak pernah gagal bikin orang mau nambah hehehehe..... lumayan enak--pasti gak ada yang percaya--.

Member ketiga aku, hehehe..... malu nih, aku tuh orangnya gimana ya. Aku maunya lucu sih, tapi wajah tidak mendukung, tokoh paporitku si Sule- eleh sebelah duabelas aja sama Rahmi- hehehehe......

Menurutku usil itu boleh aja, asal pada orang yang tepat, tempat yang tepat dan waktu yang tepat, dan yang penting gak merugikan orang lain dan diri sendiri.
Sementara ini aku tinggal di Palangkaraya, tapi beberapa waktu lagi bakal pindah lagi. Makin jauh deh dari personil Genk Usil, makin sulit ketemuan. Tapi kenangan saat kebersamaan kami yang hangat dan lucu sudah membekas dalam, meninggalkan pengalaman yang gak bakal aku lupakan.

Teman-teman tetap dukung aku ya....meski kita berjauhan, aku tetap akan merindukan kalian, begitu ada waktu untuk liburan, aku akan segera mengunjungi kalian. Do'akan aku juga selalu berada di jalan yang benar.

* sisi lain dari aku, yg ditulis dengan sejujur2nya dan dibeberkan dengan seember2nya oleh Lala ... xixixi

sumber : http://www.facebook.com/notes/musallamah-hasan/the-genk-usil/327144028090

Rabu, Februari 17, 2010

Pilih Fulltime Atau Parttime ??

Mungkin sebagian besar orang mengira pekerjaan penyiar itu adalah sambilan. Istilah kerennya parttime. Ngga ada yang salah sih dengan persepsi semacam itu. Namun ketika kita memasuki dunia penyiaran, ada hal yang lebih luas lagi yang kita temukan. Tidak selalu penyiar itu identik dengan kerja paruh waktu.


Untuk masalah ini memang masing2 radio mempunyai kebijakan sendiri. Tapi pada umumnya, pekerjaan penyiar ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Penyiar Parttime

Biasanya selain sebagai penyiar, mereka juga mempunyai pekerjaan tetap misalnya PNS, pegawai bank, guru dan sebagainya atau mereka masih berstatus mahasiswa atau pelajar. Income yang didapatpun umumnya dihitung berdasarkan jam kerja. Ada yang Rp. 5.000,- sampai Rp. 15.000,- per jamnya. Bahkan seorang penyiar benar-benar profesional bisa mencapai Rp. 30.000,- sampai Rp. 75.000,- per jamnya.

Untuk pelajar atau mahasiswa, sistem parttime ini sangat menggiurkan. Misalnya dia siaran 3 jam sehari dengan gaji Rp. 10.000,- per jamnya. Kalau dia efektif siaran rutin selama 25 hari per bulannya, dia bisa mengantongi Rp. 30.000,- x 25 = Rp. 750.000,- per bulan ditambah bonus lain, misalnya voice iklan dan lain-lain.

Selain dapat tambahan uang saku, dia juga akan terkenal paling tidak diantara temen-teman sekolah atau kampusnya.

2) Penyiar Fulltime

Untuk penyiar fulltime, biasanya mereka diangkat sebagai karyawan tetap di radio itu. Gajinya pun dibayar bulanan. Kisarannya sekitar Rp. 900.000,- sampai Rp. 2.000.000,-. Bonus diberikan sesuai dengan kebijakan perusahaan, seperti membuat narasi iklan, produksi iklan, reportase di lapangan dan lain-lain.

So .. seorang penyiar dihargai tergantung dari kualitas yang dimilikinya. Mudah2an hal ini bisa memacu seorang penyiar untuk terus mengasah kemampuan dan mengembangkan kualitas diri agar dapat dihargai dengan baik dari sisi finansial.

Jadi .. pilih fulltime atau parttime ??

(Dini)

Minggu, Februari 14, 2010

Prepare Before On air

Apapun yang kita kerjakan, pasti memerlukan persiapan. Sepakatkan ? Nah begitu juga sebelum kita siaran, prepare merupakan kunci kesuksesan penyiar. Karena apapun yang dikerjakan secara maksimal akan mendatangkan satu kenikmatan dam kepuasan yang luar biasa. Juga akan mendorong diri kita selalu melakukan yang lebih baik dan lebih baik lagi.


Tanpa persiapan yang matang, seorang penyiar akan tampil 'seadanya', ngga berbobot, kurang berkualitas dan terkesan just working.

So .. Prepare our self before on air

1. Usahain stand by di studio minimal 30 menit sebelum siaran. Maksudnya supaya kita memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan lingkungan studio. Trus kita juga punya cukup waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan siaran.

2. Siapin materi siaran. Misalnya materi info, referensi lagu dan sebagainya. Kalo handle program dialog (wawancara), biasanya disiapin oleh project officernya, tapi lebih baik lagi kalo kita siapin sendiri .. untuk jaga2lah (kali aja ngga dibuatin atau pertanyaannya kurang mendalam he3)

3. Pelajari rundown siaran. Order apa aja yang harus kita kerjakan selama on air. Kalo ada yang kurang jelas, sebaiknya tanyain ama program directornya atau pihak yang berwenang. Ngga usah segan, daripada kita bingung pas on air .. Konsentrasi siaran jadi buyar .. kan bisa bahaya jadinya!

4. Relaksasi tubuh dan mulut. Usahain kita dalam keadaan bener2 santai, rileks, ngga tertekan dan tanpa ketegangan. Kalo perlu lakukan senam mulut untuk mengendorkan urat2 mulut dan kerongkongan. Biar lebih bebas aja dalam pengucapan kata2 alias jadi ga kaku. Trus sediain air putih di deket kita, biar sewaktu2 kita perlu, kita gampang ngambilnya ^^

5.Cari posisi duduk yang paling nyaman. Kalo misalnya berdiri lebih baik, kenapa ngga kita lakukan selama kita siaran, toh pendengar juga cuman bisa dengerin suara kita, ga tau posisi kita kayak gimana, yang penting kita selalu fokus pada mic (aku sering lho .. ngelakuin hal ini .. seru lagi)

6. Pastikan kondisi headphone sempurna. Agar kita bisa mengontrol suara kita. Cari kualitas suara di headphone yang paling nyaman buat telinga kita. Suaranya ngga terlalu keras atau juga ngga terlalu kecil.

Ok .. segitu dulu ya sharingnya .. moga bermanfaat. Sampai jumpa ^^

(Dini)