Klinik Motivasi

Selasa, Maret 29, 2011

Beberapa Programer Radio Swasta Lakukan Kunjungan Program ke Abdi Persada Tadi Siang

Para programmer radio ini bukan hanya berasal dari radio swasta di Banjarmasin, namun juga berasal dari radio swasta lainnya di luar daerah, seperti Pontianak Kalimantan Barat dan radio pemerintah daerah di salah satu kabupaten di Kalimantan Timur. Ke 10 orang programmer ini sendiri sedang mengikuti training yang dilaksanakan oleh Best Training center Banjarmasin yang memang mengagendakan kunjungan ke Abdi Persada FM.


Menurut ketua rombongan Best Training Center Banjarmasin Nadia, pihaknya sengaja memilih Abdi Persada FM untuk dikunjungi, karena Radio ini konsen terhadap program education, disamping program hiburan dan news. Dirinya berharap seluruh programmer mendapat sharing pengetahuan program Radio yang lebih baik kedepan, untuk menunjang perkembangan program radio mereka.

Sementara itu Jujo salah seorang programmer Radio Kaltara Tarakan Provinsi Kalimantan Timur mengaku, sangat banyak menerima masukan program Radio dari Abdi Persada FM. Menurutnya ada beberapa program yang memang hampir sama dengan program di Radio nya seperti Ronda Kota, namun di Radionya lebih bersifat menyampaikan program pemerintah, berbeda dengan Abdi Persada FM yang juga menyediakan ruang untuk masyarakat menyampaikan kritik dan sarannya terhadap pemerintah, termasuk melaporkan kerusakan fasilitas umum di sekitarnya. Dirinya menginginkan beberapa program di Abdi persada FM untuk diadopsi, guna meningkatkan program Radio nya, agar bisa lebih dekat dengan masyarakat.

Kepala studio Abdi Persada FM, Muhari dalam kesempatan kunjungan para programer radio ini menyampaikan beberapa program unggulan Abdi Persada FM dalam hal edukasi terhadap masyarakat. Seperti inspirasi yang menghadirkan materi untuk mengajak seseorang bersikap positif dan lebih termotivasi dalam mencapai keinginannya. Selain itu juga ada beberapa program unggulan yang bernuansa mendidik lainnya seperti Rahasia Hidup Sukses, Klinik Motivasi, English Corner, Wanita dan Keluarga, Energi Shadoqah, Kalsel Sehat, Balai Bahasa, Tazkirah Agama, Tafsir, Tadarus Al Quran dan program lainnya.

Muhari menjelaskan program-program ini telah ada sejak lama di Abdi Persada FM, dan memiliki pangsa pasar Radio yang berbeda, serta memiliki fans nya masing-masing. Sehingga kehadirannya akan sangat ditunggu oleh mereka.

Minggu, Maret 20, 2011

Mulia Menjadi Ibu Rumah Tangga!

Survei membuktikan: gaji seorang ibu rumah tangga di atas Rp. 1 Milyar

DEWASA ini, bila Anda memiliki seorang anak gadis, saudara perempuan yang beranjak dewasa, dan memasuki masa nikah, cobalah tanyakan kepada mereka, apakah opsi yang akan mereka pilih setelah mereka menikah nanti; menjadi seorang wanita (istri) yang bekerja meniti karier atau menjadi seorang ibu rumah tangga?

Kemungkinan besar opsi pertama akan menjadi opsi favorit mereka lantaran “profesi” ibu rumah tangga adalah sebuah status atau profesi yang kurang (atau bahkan tidak) menjanjikan secara materi dan kurang menantang di tengah tuntutan aktualisasi diri yang mereka butuhkan, apakah benar demikian?


Menjadi ibu rumah tangga? Ah, kalimat itu sering hanya sebagai kata-kata sinis bagi wanita-wanita sejawat jika menemui teman wanitanya yang tak meniti karier. Tapi jangan keliru, ibu rumah tangga tak seremeh yang Anda bayangkan. Ibu rumah tangga atau dikenal dengan istilah stay at home mom, homemaker pada hakikatnya justru adalah sebuah medan aktualisasi diri seorang wanita yang sungguh-sungguh membutuhkan ruh dedikasi yang cukup tinggi, betapa tidak? Seorang wanita dituntut untuk menunaikan sekian banyak tugas dan pekerjaan domestik dalam rentang waktu yang tidak mengenal batas, bahkan bisa dikatakan bahwa seorang ibu rumah tangga jauh lebih tangguh dan super ketimbang suaminya.

Di sebuah situs media, www.reuters.com, disebutkan bahwa setelah dilakukan survei kepada 18.000 ibu-ibu rumah tangga di Toronto, Kanada, mengenai daftar pekerjaan rumah tangga mereka sehari-hari seperti memasak, membersihkan rumah, merawat anak, mengurus keluarga, dan sebagainya. Maka sebuah perusahaan standar penggajian mendeskripsikan nilai, harga, gaji atas “pekerjaan” para kaum ibu ini bila mereka digaji atas pekerjaan mereka.

Di Kanada, dari sekian banyak tugas dan pekerjaan domestik seorang ibu rumah tangga jika digaji maka pendapatan per bulannya mencapai $124.000, bila dikurskan rupiah dengan kurs Rp 9.000/$ = Rp 1. 116.000.000 per bulan (baca: satu milyar seratus enam belas juta rupiah). Subhanalloh!

Jika sekian gaji yang harus diperoleh oleh seorang ibu rumah tangga maka hanya seorang suami yang CEO yang bisa memberinya uang bulanan atau minimal suaminya adalah seorang pemilik multi usaha yang sukses. Nominal tersebut tentu tidak bisa disebut sedikit dilihat dari standard negara manapun, hatta, negara paling modern dan maju sekalipun.

Perhitungan pendapatan/gaji tersebut dikalkulasi berdasarkan jenis dan jumlah pekerjaan yang mereka lakukan, serta kuantitas waktu yang mereka habiskan sehari-hari, maka nominal Rp 1,116 M. adalah nominal yang layak bagi mereka.
“Adalah sebuah kesalahpahaman yang sangat jamak jika pilihan seorang wanita untuk menjadi seorang ibu rumah tangga dianggap lebih mudah dan lebih ringan daripada menjadi seorang wanita karier (yang bekerja ) karena seorang ibu rumah tangga digambarkan hanya duduk manis di rumah, menonton TV sambil makan camilan,” kata Lena Boltos, seorang surveyor yang melakukan survey dan kalkulasi tersebut.

Ibu adalah Sekolah

Bahkan pada hakikatnya, dalam kacamata Islam, seorang ibu rumah tangga bertanggung jawab penuh atas banyak hal, mulai dari permasalahan domestik rumah tangga, seperti memasak, bersih-bersih, mengatur anggaran pembelanjaan, lebih-lebih merawat, dan mendidik anak. Problematika anak-anak pada masa kini jauh lebih kompleks dari yang diperkirakan.

Para ibu benar-benar menjalankan sebuah “bisnis” rumah tangga, jika arti kata “business’ dikembalikan kepada makna aslinya, (busy: sibuk).
Seorang penyair Arab mengatakan, “Al Ummu Madrosatul Ula, Idzaa A’dadtaha A’dadta Sya’ban Khoirul ‘Irq” (Seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa berakar kebaikan).

Kalimat ini sering menjadi ikon dalam dunia pendidikan Islam. Maka bukanlah sebuah hal yang berlebihan bila Islam sangat mendorong kaum perempuan agar senantiasa meningkatkan kualitas pengetahuannya demi terciptanya suasana yang kondusif bagi keluarga yang membagi peran mereka sesuai kodrat alamiah yang telah Allah Ta’ala gariskan.

Karenanya, adalah sangat keliru, jika para ibu masih merasa tak berharga dan menganggap dirinya tak memiliki nilai ketika menjadi ibu rumah tangga dan sibuk mengurus anak-anak mereka di rumah.

Wahai para ibu yang sibuk di rumah, Cheer up! Berbahagialah dan berbanggalah, ucapkan Alhamdulillah karena ternyata dan terbukti “karier” Anda sangat bernilai tinggi bila dibandingkan para wanita karier konvensional di mata dunia. Yakinlah, bahwa Anda jauh lebih bernilai dan ber”gaji” tinggi di mata Allah Ta’ala jika Anda niatkan khidmah Anda semata-mata ikhlas lillahi Ta’ala.

Sebagai penutup, ada pesan mulia, dari Anas Radhiyallahu ‘anhu ia berkata: “Kaum wanita datang menghadap Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bertanya: “Ya Rasulullah, kaum pria telah pergi dengan keutamaan dan jihad di jalan Allah. Adakah perbuatan bagi kami yang dapat menyamai ’amal para mujahidin di jalan Allah?” Maka Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Barangsiapa di antara kalian berdiam diri di rumahnya maka sesungguhnya ia telah menyamai ’amal para mujahidin di jalan Allah.” (HR Al-Bazzar). [Ahmad Rizal/www.hidayatullah.com]

Ilustrasi: unknown/Blue Lantern Studio/Corbis
Sumber: http://www.hidayatullah.com/kajian-a-ibrah/gaya-hidup-muslim/11232-mulia-menjadi-ibu-rumah-tangga

Sabtu, Maret 19, 2011

Agenda Terselubung Media Massa, Di Balik Isu War Of Terrorism

Akhir-akhir ini, media massa, baik televisi, surat kabar, maupun internet, gencar menayangkan ‘sinetron densus 88’. Hampir semua media tidak mau ketinggalan dengan berita tersebut. Televisi berulang kali menampilkan berita penggrebekan tersangka teroris. Surat kabar pun tak mau kalah, dengan memuat headline tentang terorisme. Mungkin kita muak, bosan, gregetan dengan hembusan berita-berita negatif yang sering menyudutkan Islam tersebut. Umat Islam dituduh sebagai teroris. Ini bukan berita baru lagi, karena sejak meletusnya tragedi pengeboman gedung WTC pada 11 September 2001 lalu, isu War Of Terrorism (WOT) mulai disebarluaskan. Islam dimunculkan dengan stereotype sebagai agama yang penuh dengan kekerasan. Ayat-ayat jihad dimaknai sebagai ayat-ayat setan.


Isu panas ini semakin berkembang ke seluruh pelosok dunia, berkat bantuan media yang mengeksplore-nya. Media massa sebagai corong informasi pun turut berperan menancapkan stereotype negatif tentang Islam ini ke dalam benak umat manusia. Bahkan, kaum Muslimin sendiri pun akhirnya banyak yang teracuni dan berkiblat pada media tersebut.

Agenda apa yang terjadi di balik media?

Ada satu pembahasan menarik di sini. Tentang agenda media. Dalam komunikasi massa, dikenal sebuah teori yang mengupas tentang hal ini, yaitu teori agenda setting. Teori yang dicetuskan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw (1972) ini, menjelaskan tentang bagaimana peran media dalam menjadikan suatu isu dapat dinilai penting oleh publik.

Maxwell McCombs dan Donald Shaw menyatakan bahwa : mass media have the ability to transfer the salience of items on their news agendas to the public agenda. We judge as important what the media judge as important. (media massa memiliki kemampuan memindahkan hal-hal penting dari agenda berita mereka menjadi agenda publik. Kita menilai penting apa saja yang dinilai penting oleh media).

Jika dikaitkan dengan isu terorisme yang akhir-akhir ini sering mewarnai media massa, maka hal ini dapat dipastikan tidak pernah lepas dari proses agenda setting media. Hubungan kekuasaan dengan media dapat mempengaruhi agenda media, selanjutnya agenda media tersebut akan mempengaruhi agenda publik. Seperti saat ini, ada beberapa media yang memiliki kekerabatan erat dengan para pemegang kekuasaan (pemerintah). Sebagian media massa telah dikuasai oleh para penguasa. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab lunturnya objektifitas media. Di satu sisi, media dituntut untuk independen. Namun, di sisi lain media juga dituntut untuk mengutamakan kepentingan orang-orang yang telah mendanainya (pemilik modal).

Para pendukung teori kritis percaya bahwa media dapat menjadi instrumen ideologi dominan di masyarakat, dan apabila ini terjadi, maka ideologi dominan itu akan mempengaruhi agenda publik. Seperti yang sedang terjadi saat ini, ketika ideologi Kapitalisme mencengkeram dunia, maka segala aspek kehidupan pun terwarnai oleh kepentingan Kapital. Akhirnya segala sesuatu pun diukur dengan besarnya materi (uang). Negara-negara kuat pun menggunakan media massa untuk menyebarkan ideologinya dan untuk tujuan komersial.

Singkatnya, di dalam membingkai sebuah realitas, sebuah organisasi media massa mempunyai hak untuk memilih fakta dan kemudian menulis fakta tersebut. Dalam memilih dan menulis fakta, seorang wartawan terikat oleh berbagai keterbatasan, antara lain ideologi , visi dan misi organisasi media massa yang menaunginya, serta subjektifitas dari wartawan itu sendiri. Sadar atau tidak, penjajahan pemikiran (ghazwul fikri) memang sedang diagendakan oleh Barat untuk meracuni pemikiran umat Islam, serta menjauhkan umat dari pemahaman Islam yang benar. Media massa merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam agenda penjajahan tersebut.

Siapa yang mengendalikan media?

Pada tahun 1869, seorang rabi Yahudi, Rashoron, dalam khutbahnya di kota Braga mengungkapkan, ”Jika emas merupakan kekuatan pertama kita untuk mendominasi dunia, maka dunia jurnalistik merupakan kekuatan kedua bagi kita.” Hal ini menunjukkan betapa Yahudi telah mempersiapkan makar untuk menguasai dunia melalui media massa. Siapa yang menguasai media, dialah yang menguasai dunia. Ketika Yahudi mampu menguasai media, maka dia akan mampu pula menguasai dunia ini dengan menyebarkan informasi ’salah’ tentang Islam kepada publik. Sehingga apa yang menjadi agenda media Barat (yaitu menghancurkan Islam), berangsur-angsur akan menjadi agenda publik. Itulah sebenarnya tujuan mereka.

Konferensi Zionis pertama di Swiss pada tahun 1897 yang dipimpin oleh Theodor Herzl merupakan titik awal perubahan terpenting. Dalam kesempatan itu, masyarakat Yahudi mendiskusikan bahwa cita-cita mendirikan negara Israel Raya tidak akan terwujud tanpa penguasaan atas media massa. Rencana-rencana bidang publisistik pun mereka tuangkan dalam Rencana Kerja Pemimpin-pemimpin Zionis nomor 12 sebagai berikut :

Pertama, menguasai dunia pers dan mengendalikannya.
Kedua, tidak memberi kesempatan kepada media massa non-Yahudi yang memuat gagasan-gagasan anti-Yahudi.
Ketiga, melakukan sensor ketat sebelum berita disiarkan.
Keempat,menerbitkan berbagai macam media massa untuk mendukung kelompok masyarakat aristokrat, republikan, revolusioner, hingga kelompok anarki.
Kelima, mempengaruhi opini publik saat diperlukan sekaligus meredam gejolak yang timbul.
Keenam, memberikan dorongan kepada orang-orang jenius untuk mengendalikan media massa yang beroplah besar, khususnya pers anti-Yahudi. Jika suatu saat orang-orang tersebut menunjukkan gejala-gejala tidak setia, skandal-skandalnya akan dibongkar. Hal itu sekaligus merupakan pelajaran bagi yang lainnya.

Inilah bukti bahwa saat ini media massa global telah dikuasai oleh Yahudi. Ideologi di dunia pun saat ini tengah dipimpin oleh Barat (AS). Maka tak heran jika konten dari media massa yang ada saat ini sering memojokkan Islam. Hal ini tidak lain disebabkan karena kebencian mereka terhadap Islam.

”Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka...” (TQS. Al Baqarah: 120)

Apa yang dapat umat Islam lakukan?

Ketika kita mendapatkan suatu informasi (berita), maka kita dianjurkan untuk memeriksa kebenaran berita tersebut. Termasuk dalam hal ini adalah berita mengenai citra buruk Islam yang diidentikkan dengan terorisme. Banyak berita yang beredar di media massa yang memuat Islam sebagai ajaran teroris. maka kembalikanlah semua berita tersebut pada kebenaran Allah yang termaktub dalam Al Qur’an dan As Sunnah, sebagaimana firman-Nya :

”Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (TQS. An Nisa: 59)

Ketahuilah bahwasanya Islam itu adalah agama yang mengajarkan kedamaian. Teroris bukanlah ajaran dari Islam. Dalam Khilafah (negara Islam) pun, maka wajib bagi Daulah untuk melindungi warga negara non-Muslim yang tetap taat dengan syariat Islam (kafir dzimmi), dan bukan memeranginya. Sekali lagi, isu terorisme hanyalah produk orang-orang kafir yang ingin menghancurkan Islam. Orang-orang kafir tidak akan membiarkan umat Islam bersatu, sebab itulah mereka memecah belah kaum Muslimin dengan propaganda dan agenda yang disusun rapi, salah satunya melalui media massa.

”Allah sekali-kali tidak akan memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang Mukmin.” (TQS. An Nisa: 141)

Wahai umat Islam, saatnya kita bangkit. Kebangkitan hakiki berawal dari kebangkitan pemikiran. Maka marilah kita lawan pemikiran Barat tersebut dengan pemikiran Islam. Sebelum ajal menjemput kita, selagi Allah masih memberikan kita kesempatan untuk hidup di bumi-Nya, mari kita menjalankan aturan Allah secara kaffah (menyeluruh). Untuk dapat menjalankan syariat Allah tersebut, kita harus mengetahui ilmunya. Maka tidak ada cara lain kecuali dengan mengkaji Islam. Jika tiap-tiap umat Islam telah memahami Islam secara benar, maka orang-orang kafir tidak akan mudah mengadu-domba umat Islam dengan isu ’murahan’ seperti terorisme.

Karena itulah, umat Islam harus berjalan pada jalan kebenaran serta berpegang teguh pada jalan Islam. Kita harus yakin bahwa pasukan Allah akan segera melucuti kebatilan. Kemenangan dari Allah akan segera datang dengan deru yang memekakkan telinga sehingga mampu menghancurkan front-front musuh. Maka berkibarlah panji laa ilaaha illallah.

”...karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?” (TQS. Hud: 81)

Wallahua’lam bish showab.

[Zakiya El Karima]



Catatan Kaki :

[1] Lazarsfeld, People’s Choice, dalam McQuail’s Mass Communication Theory, Hal 455, dalam Morissan,M.A,dkk, Teori Komunikasi Massa, Ghalia Indonesia, 2010, Hal 90.
[2] Maxwell McComb dan Donald Shaw, A Progress Report on Agenda Setting Research, dalam E.M. Griffin, A First Look At Communication Theory, Hal 390-400, dalam Teori Komunikasi Massa, ibid.
[3] Morissan,M.A,dkk. Teori Komunikasi Massa. Ibid. Hal 97.
[4] John Vivian, Teori Komunikasi Massa, Edisi Kedelapan, Diterjemahkan oleh Tri Wibowo B.S, Kencana, 2008, Hal 5.
[5] Eriyanto. Analisis Framing Konstruksi Ideologi dan Politik Media. LkiS. 2005.
[6] Fuad Bin Sayyid Abdurrahman Arrifa’i. Yahudi Dalam Informasi dan Organisasi. Cetakan ke-2. Gema Insani Press. 2002. Hal 14.
[7] Ibid.
[8] Ibid. Hal 76.

Kamis, Maret 17, 2011

Berapa Lama Waktu Santai Ibu Bekerja Sehari

VIVAnews - Menjadi ibu bekerja memang cukup sulit. Harus membagi waktu antara pekerjaan dan kesibukan rumah tangga. Tidak heran kalau menurut survei terbaru yang dilakukan P&G, perusahaan internasional barang konsumen yang berbasis di Amerika Serikat, ibu bekerja hanya bisa bersantai selama 26 menit.


Survei yang dilakukan pada wanita Inggris ini menunjukan kalau kesibukan membuat para ibu bekerja, hanya memiliki waktu yang sangat sedikit untuk bersantai. Hasil survei juga menunjukan, hal ini tidak berubah meskipun anak-anak sudah tidak tinggal di rumah.

Itu karena ketika seorang wanita sudah menjadi nenek, mereka akan diminta untuk menjaga cucu-cucunya. Laporan survei yang dilakukan pada 1.000 ibu bekerja, dalam rangka Hari Perempuan Internasional ini disebut "Changing Face of Motherhood".

Laporan mengungkapkan perbandingan tekanan yang dialami para ibu modern dibandingkan dengan generasi sebelumnya, sekitar era 1930-an. Diketahui tiga dari sepuluh ibu berpikir kalau kurang memiliki waktu bersantai dibandingkan dengan ibu mereka. Rata-rata dalam satu minggu para ibu bekerja hanya bisa bersantai selama tiga jam.

Lalu, sembilan dari sepuluh ibu bekerja merasa bersalah terkait waktu yang hanya sedikit bersama anak-anak. Yaitu, sekitar 145 menit dalam satu hari. Sementara, ayah dianggap kurang membantu ibu dalam urusan rumah tangga, termasuk mengawasi anak-anak.

Juga diketahui bahwa Facebook dan Twitter juga memainkan peran dukungan yang semakin penting. Internet membuat para ibu tetap saling berhubungan satu sama lain di tengah kesibukan. Selain itu, ada juga hal mengejutkan yang mengungkapkan, tiga dari sepuluh ibu bekerja mengaku merasa berada dalam tekanan konstan untuk jadi ibu yang sempurna.

"Ada peningkatan tekanan pada ibu untuk bekerja 'double shift', yaitu jadi ibu yang sempurna dan pencari nafkah," kata Kate Fox, dari P&G, seperti dikutip dari The Sun. (pet)

*mungkin ini salah satu hikmahnya kenapa dalam Islam ditetapkan wanita sebagai ibu dan pengatur rumah tangga sedangkan bekerja baginya hukumnya mubah saja :)

Rabu, Maret 16, 2011

Abdi Persada akan Pindah ke Banjarbaru

Pusat perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dipastikan mulai pindah dari pusat ibukota Kalimantan Selatan Banjarmasin ke Banjarbaru September 2011.

Pembangunan gedung sekretariat kantor Gubernur tersebut kini sudah memasuki tahap finishing. Kemegahan gedung utama perkantoran Provinsi Kalsel makin terlihat, terutama oleh ukiran khas Banjar yang terdapat di beberapa sudut. Arsitektur khas Dayak itu mulai terlihat saat memasuki pintu gerbang hingga bangunan utama.


Stah Ahli Gubernur yang juga Direktur Abdi Persada FM Hadi Soesilo saat meninjau pusat perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru Rabu (16/3) mengatakan seiring dengan perpindahan kantor gubernur ke Banjarbaru, tidak hanya Dinas dan badan yang akan menyusul pindah bertahap, namun juga Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Abdi Persada FM akan turut serta pindah.

Selain tuntutan dari perda Abdi Persada dan Undang-Undang Penyiaran, Abdi Persada FM kantornya sangat melekat dengan kantor sekretariat daerah. Untuk itu, kata mantan Kepala Badan Diklatda Kalsel ini, radio abdi Abdi Persada FM yang berdiri sejak tahun 2000 ini dipastikan akan pindah setelah diresmikannya kantor Gubernur.

Untuk perpindahan Abdi Persada FM, jajaran direksi Radio Abdi Persada FM tengah melakukan persiapan diantaranya melakukan survey ke lokasi kantor gubernur. Survey ini dimasudkan untuk memilih lokasi yang tepat untuk penempatan pemancar dan ruang studio radio.

Kantor Gubernur Kalsel di kawasan Cempaka, Kota Banjarbaru mulai dibangun pada 2008. Pembangunan gedung berlantai empat dengan luas lantai sekitar 26.000 meter persegi ini dianggarkan awalnya Rp182 milyar, yang berasal dari APBD perubahan, dan ditargetkan rampung selama dua tahun.

Sedangkan arsitektur gedung adalah bangunan tradisional Banjar Bubungan Tinggi, sebagai bentuk apresiasi terhadap tradisi Banjar pada bangunan milik Pemerintah Daerah.

Kendati tradisional, namun dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti lift maupun helipad, atau tempat mendarat helikopter.

Di kawasan perkantoran itu, selain jalur Banjar Utama juga ada Jalur Banjar Selatan dan Banjar Barat. Sepanjang Jalan Banjar Utama dipenuhi ratusan pohon trambesi. Seluas 100 hektare dari luas 500 hektar kawasan perkantoran Pemprov Kalsel dicadangkan sebagai kebun raya yang akan ditanami berbagai pohon langka dan tanaman obat.

Dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan pembangunan fisik yang meliputi kantor gubernur, sekretariat daerah ditambah sarana prasarana penunjang dan infrastruktur lainnya sekitar Rp 300 miliar. Dikerjakan selama tiga tahun anggaran yaitu sejak 2008-2010.

Pembangunan pusat perkantoran itu bukan memindah Ibu Kota Kalsel Banjarmasin ke Banjarbaru, tapi menjadikan Banjarbaru sebagai kota pusat pemerintahan sesuai Perda Nomor 15 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah.

Jumat, Maret 11, 2011

Ibu Rumah Tangga, Impian Wanita Zaman Ini

KAUM Adam sering bertanya-tanya mengenai impian yang tersembunyi dari seorang wanita. Kini, Anda tak perlu bingung, sebab penelitian memberikan paparannya. Apa saja?

Psikolog dan sosiolog Inggris telah melakukan studi bersama untuk mengetahui harapan wanita dari kehidupan modern. Jurnal Science memiliki lebih banyak kesimpulan tentang hal itu.

Ternyata, sebagian besar wanita Inggris abad ke-21 telah meninggalkan ambisi dan rencana karier mereka dan semakin bermimpi untuk bisa berada dalam pelukan hangat pria yang mereka cintai.


Secara khusus, hasil survei nasional menunjukkan bahwa 64 persen dari penduduk perempuan Inggris berusaha untuk segera menikah. Hampir 70 persen wanita Inggris ingin "duduk" dengan tenang bersama anak-anak mereka, dan tidak ingin bekerja. Demikian yang dinukil dari Genius Beauty, Kamis (10/3/2011).

Menurut penulis survei tersebut, tes serupa telah dilakukan pada tahun 1990, dan menunjukkan bahwa jumlah perempuan di Inggris yang ingin menikah secepat mungkin hanya 20 persen.

Selain itu, para ilmuwan bertanya apa yang wanita pikir tentang tingkat IQ pasangan mereka terhadap potensi mereka akan menjalani kehidupan "bersama". 62 persen dari wanita Inggris mengaku suami mereka ingin pasangannya lebih pintar dari mereka, meskipun 20 persen dari peserta survei mengatakan mereka tidak peduli terhadap kecerdasan calon suami mereka.

Dan apa yang Anda impikan? Apa yang Anda inginkan dari kehidupan, karier atau keluarga?

Minggu, Maret 06, 2011

Lala : Traveling Gratisan

Agenda paling diinginkan oleh personil Genk Usil adalah liburan bareng. Maklum sudah lama ngga liburan. Rencana demi rencana terus-terusan gagal. Gara-garanya kesibukan masing-masing personilnya yang makin mempersempit waktu untuk liburan tersebut. Beberapa bulan lalu rencananya pengen ke Bandung. Manfaatin liburan akhir tahun dengan cara tidak biasa. Sebodo juga bagaimana ngabisin akhir tahun yang tidak biasa itu, dipikirin pas di Bandungnya aja, putus personil Genk Usil. Jiah ... rencana itu .... lagi-lagi gagal !


Hari minggu sore itu, personil Genk Usil; Dini, Rahmi dan Lala udah pada ngumpul di Markas, ngerumpi sambil makan pisang goreng coklat keju depan tipi. Pas banget mereka lagi nongkrongin acara salah satu stasiun tipi yang nge-klaim paling tinggi retingnya. Termehek-mehek, lagi menelusuri orang yang dicari sang pelapor sampai ke Bali. Lagi seru-serunya program dipotong sama iklan pariwara, hal gak penting itu malah bikin ide cemerlang. Personil Genk Usil gantian saling memandangi dan langsung heboh kayak dapat undian, eh dapat Ide!

"Gimana klo kita manfaatin realiti syow buat liburan gratisan" usul Kak Dini tiba-tiba, diakhiri dengan senyuman khas usilnya.

”Wew...kok sama pikirannya?" sahut Lala ikutan cengengesan. "eh hehehehe......lumayan kan dapat liburan gratisan".

"Lha ceritanya ntar ada yang hilang, nyarinya muter-muter keliling pulau, hehehehe" Rahmi nih maen serobot aje klo ngomong, kebiasaan, sukur gak ikutan gagap kayak idolanya si Azis Gagap.

"Entar kamu aja Mi yang hilang, aku sama lala yang ceritanya minta dicariin sama Mandala" kak Dini nih ternyata punya bakat terpendam, bikin konspirasi, ada aja idenya. Lala angguk-angguk tanda setuju.

"Iya, entar kalian yang jalan-jalan nyariin aku, ngubek-ngubek kota, lha akyu kapan jalan-jalannya" protes Rahmi. Iya deng, pinter juga nih anak, skenarionya timpang.

"Mending Lala aja yang hilang, diakan ada tampang jadi anak hilang" tambah Rahmi. Dendam lama ma Lala kayaknya nih Rahmi.

"Ogah ah, hilang kan gak enak. Ntar sapa yang ngasih akyu makan?" kata Lala ikutan ngomong alai begtyu. "Kita nyari orang lain aje, jadi tiga-tiganya bisa jalan-jalan" usul Lala, cerdas.

"Nyari sapa ya? hemmm .. Nyari Pak De' aja!" usul Kak Dini menarik sebuah nama yang kira-kira bisa diajak kerja sama.

"Pak De' kan di Jogja, kedeketan" koreksi Rahmi, "trus motivasi nyarinya apaan? secara rumah Pak De' gak susah dicari".

"Betul nih Rahmi, kita nyarinya dalam rangka apa? harus yang dramatis, apa kek, minta pertanggungjawaban apa gitu" tanduk usil diatas kepala Lala sudah mulai tumbuh subur.

"Busyet sapa yang minta pertanggungjawaban, ngaco nih si Lala, anak kecil kejauhan mikirnya" ampun deh Kak Dini gak setuju. Tapi jangan sewot dunk ..

blablablablablabla

Episode termehek-mehek pun akhirnya habis, personil Genk Usil juga sudah mengakhiri pembahasan skenario liburan gatisan tadi. Meski gak ada kesepakatan apapun, tapi mereka masih cengengesan membayangkan rencana liburan gratisan yang tadi mereka bicarakan, huhuy.........andai memang semudah itu ^^

*cerita yg ditulis lala, diedit oleh dini dan diterbitkan tanpa sepengetahuan rahmi he3

Jumat, Maret 04, 2011

Curhat Ngga Penting

Yang mau kabur .. silakan !! Ini memang curhat ngga penting. Banyak sebenarnya yang pengen aku tulis. Mulai dari kabar gembira dari :

* ratmi dan olla .. alhamdulillah akhirnya mereka bisa ikut yudisium dan wisuda tahun ini .. congrats .. mga ilmunya berkah :)

* dua akhwat "centil" yang beberapa hari ini sering banget terdampar di kos ku. Alasannya koordinasilah, curhatlah, ujung2nya ngajakin makan di luar xixixi


* trus cerita seru di balik seminar2 temen2 kuliah yang kuhadiri .. suka-duka atas nama solidaritas yang sangat tinggi diantara kami .. bela2in hadir meskipun pulang ke rumah sampai jam 11 malam

* belum lagi kisah dikejar2 dosen pembimbing 2 gara2 telat menghubungi beliau. Maksudku .. aku selesaikan dulu bimbinganku dengan dosen pertama, abis itu baru ke dosen ke 2. Eh .. cepetan beliau yang nyari aku duluan. Untungnya cuman dikasih pesan ke sekretariat. Ngga sampe diumumin di radio kampus * hahaha lebay .. lagian siapa sih aku ?

* kalo di tempat kerja sih .. ceritanya juga ngga kalah seru. Karena kita pada rangkap jabatan semua, waktu lebih optimal dimanfaatin untuk nyelesaiin tugas2 kantor. Saking optimalnya .. lunch dan dinner sering dirapel, hobi ngemilpun makin merajela agar selalu sehat dan tercukupi kebutuhan gizinya :D

* ditambah lagi dengan terpaan pertanyaan yang bertubi2 dari teman2ku (sengaja diberi garis bawah, cetak tebal dan miring). Apalagi kalo bukan pertanyaan tentang masa depanku. ”Kapan nikah, dah hampir wisuda lo?”, ”Adek2 angkatanmu udah ada yang punya dua anak, kamu kapan nyusul?”, ”Perlu bantuan kami nyariin ikhwan yang dah siap nikah?” dan pertanyaan lainnya yang bikin aku bingung ngejawabnya. Bingung karena kesannya aku masih betah dengan gelar high quality jomblo yang disematkan ke dadaku (padahal rasanya pedih juga .. gan!)

* Sampai cerita ngebantuin akhwat yang minta dicomblangin. Alamak .. bingung juga tu akhwat .. masa minta bantuan sama yg masih jomblo juga ? trus ngga takut tu cewek kalo pagar makan tanaman berlaku ke dia xixixi ? untungnya ku masih punya norma2 kehati2an, agar tidak terjadi hal2 yang tidak diinginkan kusarankan dia menghubungi pasutri untuk menyampaikan maksudnya :)

Dan masih banyak curhatan ngga penting lainnya yang ingin kubagi disini. namun mengingat hari sudah larut malam, mataku juga hampir lima watt dari tadi nahan ngantuk, trus kayaknya yg baca juga udah pada kabur semua :D

Ya sudahlah sampai di sini aja curhatanku kali ini .. kesimpulannya kuambil dari pesan seorang sahabat .. di balik kesulitan pasti ada kemudahan *ngga nyambung ya xixixi suka2 aku donk :) (Dini)