Klinik Motivasi

Kamis, Juni 30, 2011

Ribuan Aktivis HTI Serukan Berdirinya Khilafah

BANDUNG- Ribuan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat berkumpul di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pagi tadi.

Mereka menghadiri Konferensi 27 Rajab 1432 H. Konferensi ini menyerukan berdirinya khilafah sebagai pemimpin negara. Hal itu sesuai dengan tema konferensi yakni Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khilafah.


Pantauan okezone, massa HTI Jabar sudah berdatangan ke stadion terbesar di Jabar itu sejak pukul 08.00 WIB. Selanjutnya, massa memenuhi hampir semua tribun stadion, kecuali tribun utara.

Tribun timur stadion diisi oleh massa HTI perempuan. Sedangkan tribun barat dan selatan diisi oleh massa HTI laki-laki.

Juru Bicara HTI Jabar Luthfi Afandi memperkirakan massa HTI Jabar yang akan menghadiri konferensi mencapai 25 ribu orang.

Konferensi Rajab merupakan rangkaian dari acara serupa di 29 kota di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Dipilihnya bulan Rajab sebagai waktu konferensi, menurut Luthfi, karena terdapat momen penting di bulan ini.

"Di bulan ini Rasulullah SAW hijrah atau Isra Miraj. Pada bulan Rajab juga Khalifah Utsmani di Turki runtuh. Runtuhnya khilafah menjadi pangkal dari timbulnya berbagai malapetaka di dunia muslim saat ini,” jelas Luthfi, Rabu (29/6/2011).

Luthfi melanjutkan, runtuhnya khilafah sebagai imam dari segala kejahatan. “Tetapi kehadiran kita dalam konferensi Rajab ini bukan meratapi momen menyedihkan. Perjuangan menegakkan khilafah tidak boleh surut sedikit pun,” tegasnya.

sumber : http://news.okezone.com/read/2011/06/29/340/473859/ribuan-aktivis-hti-serukan-berdirinya-khilafah

Konferensi Rajab HTI Perjuangkan Pemerintahan Sistem Khilafah

SOREANG,(GM)- Ribuan jemaah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat menghadiri Konferensi Rajab 1432 H (2011), Rabu (29/6) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung. Kegiatan yang juga untuk memperingati 27 Rajab tersebut bertemakan "Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khilafah".


Dalam acara yang diselingi pentas seni dan tarian kolosal dengan melibatkan pelajar dan mahasiswa tersebut, menampilkan sejumlah pembicara seperti Dr. Arim Kasim (Majelis Pertimbangan Pengurus/MPP HTI Pusat), Dr. H. Fahmi Lukman (HTI Pusat) dan Ustaz Akhmad Gumilar, M.Si.

Orasi sejumlah narasumber yang tampil menegaskan Indonesia masih dalam cengkeraman kapitalisme global. Hal itu ditandai dengan banyaknya sektor ekonomi yang dikuasai asing (kapitalis). Akibatnya kesejahteraan yang didambakan masyarakat semakin jauh dari harapan. Itulah pentingnya negara ini dipimpin seorang pemimpin dalam sistem khilafah.

"Sistem demokrasi sekuler yang melahirkan kapitalisme, terbukti tidak bisa menyejahterakan rakyat. Tapi sistem khilafah dengan prinsip syariat Islam akan menjamin terlindunginya agama, politik, sosial budaya, dan hak-hak ekonomi rakyat," ungkap Arim Kasim.

Diungkapkan Arim, dalam sistem kapitalis, kekayaan alam dan pengembangan ekonomi suatu negara cenderung meperkaya segelintir orang. Sedangkan sistem khilafah menjamin semua hak individu untuk mendapat kesejahteraan lahir dan batin. Karena itu menurutnya jika APBN dikelola dengan sistem pemerintahan khilafah, akan memberikan keuntungan jauh lebih besar dibanding APBN sekarang. Potensi alam yang ada seperti dari bahan bakar minyak (BBM) dan gas bumi serta sumber daya alam lainnya, menurutnya akan sanggup memberikan APBN mencapai 1.744 triliun per tahun.

"Sekarang hal itu akan susah dicapai karena banyak sektor ekonomi yang dikuasai asing dan itulah penjajahan model baru," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Fahmi Lukman dalam orasinya. Menurutnya sistem khilafah menjamin semua suku, agama, ras dan golongan, mendapat jaminan kesejahteraan. "Karena memang konsep khilafah memberikan kesejahteraan yang rahmatan lilalamin," katanya. (B.35)**

sumber : http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20110630020631&idkolom=soreang

Rabu, Juni 29, 2011

Ribuan Massa HTI Hadiri Peringatan Isra Mi'raj di Stadion Lebak Bulus

Jakarta - Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan pagi ini, dipenuhi ribuan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Massa HTI berkumpul untuk mengikuti peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.


Pantauan detikcom, Rabu (29/6/2011), sekitar 20 ribu umat muslim telah memadati stadion sejak pukul 08.00 WIB. Hampir semua tribun stadion dipenuhi massa yang mayoritas berbusana muslim serba putih ini. Di kursi-kursi yang diletakkan di tengah lapangan pun juga tampak dipenuhi massa.

Massa HTI diketahui tidak hanya berasal dari Jakarta saja, namun juga dari berbagai daerah, seperti Pandeglang, Cianjur, dan sebagainya. Mereka tiba menggunakan bermacam transportasi, mulai dari mobil pribadi, bus, hingga arak-arakan sepeda motor.

Acara peringatan Isra Mi'raj ini diberi judul Konferensi Rajab 1432 H. Juru bicara HTI, Ismail Yusanto menuturkan, acara ini diadakan dalam rangka memperingati hari besar umat muslim Isra Mi'raj.

"Selain itu konferensi diadakan untuk memompakan semangat dan optimisme akan keberhasilan penegakkan kembali syariah dan khifalah," kata Yusanto dalam sambutannya yang disambut gema takbir.

Sementara itu, keadaan lalu lintas di sekitar lokasi acara hingga saat ini terpantau lancar. Puluhan polisi dan juga pihak keamanan dari HTI terlihat siaga di lokasi.

(nvc/ape)

sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/06/29/101222/1671072/10/ribuan-massa-hti-hadiri-peringatan-isra-miraj-di-stadion-lebak-bulus?9911032

25 Ribu Anggota HTI Jabar Padati Jalak Harupat Tribunnews.com - Rabu, 29 Juni 2011 10:26 WIB

TRIBUNNEWS.COM, KUTAWARINGIN - Sedikitnya 25 ribu anggota Hizbut Tahrir Indonesia se-Jawa Barat memadati Stadion Si Jalak Harupat, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Rabu (29/6/2011). Mereka memenuhi stadion termegah di Jawa Barat itu untuk mengikuti tablig akbar dan konferensi rajab 1432 hijriah.


Ketua Humas Tablig Akbar dan Konferensi Rajab Hizbut Tahrir, Nazar Ali mengatakan, acara ini terkait dua momen penting yakni Isra Miraj pada 27 Rajab atau 29 Juni 2011 dan peristiwa runtuhnya kilafah islamiyah di Turki pada 28 Rajab 1342 hijriah atau 3 Maret 1924.

"Kami ingin menyadarkan umat islam untuk kembali kepada keislamannya. Islam adalah solusi, mari kita sama-sama bangkit untuk meraih keberhasilan di dunia dan akherat," ujar Nazar di Jalak Harupat, beberapa saat lalu.

Selain diisi tablig akbar dan pidato sejumlah petinggi Hizbut Tahrir, pada acara ini juga digelar pentas seni dan teatrikal, meliputi happening art, rampak kendang, konser angklung, pencak silat, dan gamelan Sunda. (*)

Editor: Harismanto | Sumber: Tribun Jabar
sumber : http://www.tribunnews.com/2011/06/29/25-ribu-anggota-hti-jabar-padati-jalak-harupat

20 Ribu Umat Muslim Hadiri Konferensi Rajab

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyelenggarakan Konferensi Rajab 1432 Hijriah di stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Acara yang digelar rabu (29/6/2011) ini bertema 'Hidup Sejahtera di Bawah Naungan khilafah'.


Juru bicara HTI, Ismail Yusanto mengatakan sedikitnya sebanyak 20 ribu umat Islam dari 29 kota Mulai Aceh hingga Papua hadir dan larut dalam gempita penerapaN syariah dalam naungan Khilafah.

"Konferensi rajab ini merupakan sarana untuk mencerdaskan dan mencerahkan umat. Konferensi ini diadakan untuk memompa semangat dan optimisme akan keberhasilan perjuangan penegakan kembali syariah dan khilafah," terang Ismail Yusanto di Stadion Lebak Bulus.

Ia mengatakan, dalam acara ini juga merupakan momentum bagi HTI untuk menawarkan solusi syariah dan khilafah. Tawaran tersebut dinilai sebagai wujud keimanan kead sang Kholiq dan kecintaan terhadap Indonesia.

"Penegakan syariah secara kaffah di bawah maungan daulah khilafah mutlak diperlukan sebagai jalan penyelesaian atas berbagai persoalan di negeri ini," imbuhnya.

Menurutnya, saat ini masalah demi masalah masih menghinggapi rakyat Indonesia. HTI menganggap semua itu terjadi akibat penerapan sistem kapitalis-liberal.

"Oleh karena itu, HTI meyakini bahwa penerapan syariah Islam akan mampu mensejahterakan rakyat Indonesia," pungkasnya.

Penulis: Iwan Taunuzi | Editor: Anita K Wardhani
sumber : http://www.tribunnews.com/2011/06/29/20-ribu-umat-muslim-hadiri-konferensi-rajab

Jumat, Juni 24, 2011

10 Ribu Orang Hadiri Konferensi Rajab HTI di Makassar

MAKASSAR-MICOM: Sepanjang Juni atau dalam bulan islam tahun ini disebut sebagai bulan rajab, oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) digelar sebuah konferensi yang disebut dengan Konferensi Rajab 1432 Hijriah.

Humas HTI Sulsel Hasanuddin Rasyid, Jumat (24/6), mengatakan, konferensi ini tidak hanya di Makassar, konferensi tersebut digelar di 29 kota di Indonesia.


"Dalam satu hari tersebut, konferensi bisa digelar secara serempak dibeberapa daerah di Indonesia. Termasuk 26 Juni nanti, selain di Makassar juga akan digelar serempak di lima kota lain seperti Pontianak, Gorontalo, Medan, Sidoarjo, dan Kepulauan Riau," ungkapnya.

Untuk konferensi rajab di Makassar, panitia menargetkan sekitar 10 ribu peserta yang tidak hanya dihadiri oleh anggota HTI tapi bagi masyarakat umum juga bisa hadir, karena undangan telah disampaikan secara terbuka melalui iklan-iklan.

"Meski demikian, bagi mereka yang ingin hadir harus memiliki tanda pengenal yang disiapkan panitia," kata Hasanuddin.

Pada Konferensi Rajab nanti, acara hanya diisi dengan orasi dan testimoni pentingnya syariat Islam. Karena Indonesia ini keluar masuk rezim yang bermasalah. Puncak Konferensi Rajab akan dilangsungkan 29 Juli di stadion lebak bulus Jakarta. (OL-12)

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/24/237144/290/101/-10-Ribu-Orang-Hadiri-Konferensi-Rajab-HTI-di-Makassar

Kamis, Juni 23, 2011

Ribuan Jamaah HTI Hadiri Konferensi Rajab

PEKANBARU (RP) – Sekitar 3.000 jamaah pendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menghadiri konferensi Rajab 1432 H.

Acara yang diselenggarakan di Grand Ball Room Hotel Mutiara pada Ahad (19/6) disambut antusias oleh jamaah tersebut.


‘’Kami sangat terkejut dengan antusias masyarakat Kota Pekanbaru yang ikut menghadiri konferensi Rajab 1432 H yang kita taja,’’ ungkap Muhamad Ismail Yusanto, ketua HTI.

Dia mengatakan acara ini mengambil tema tentang, Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khalifah, di mana tema tersebut mengajak muslim terutama di Pekanbaru untuk kembali kokoh memegang nilai-nilai Islam itu sendiri.

Selain itu, disebutkannya lagi, acara ini juga sekaligus memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, yang diperingati sepanjang bulan Rajab 1432 H atau bertepatan pada bulan Juni sampai Juli 2011. ‘’Acara ini dilaksanakan di berbagai kota yang ada di Indonesia, termasuk salah satunya Kota Pekanbaru,’’ terangnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, acara ini dihadiri oleh beberapa nara sumber yaitu Prof Dr Inu Kencana Syafi’la yakni Rektor Universitas Pandanaran Semarang atau Mantan dosen IPDN, kemudian Prof Dr H Detri Karya Rektor UIR, Dr Musthafa Umar Pimpinan Tafaqquh, Dr Abdurohman Qoharudin Ketua Komisi Fatwa MUI Riau dan Dr Muhammad Rohmat Kurnia, Ketua DPP HTI.

‘’Beberapa nara sumber ini tentunya menjelaskan tentang tema yang diusung dalam konfrensi ini, serta bertujuan memberi pencerahan dan mencerdaskan masyarakat terhadap pentingnya khalifah di muka bumi ini,’’ jelasnya lagi.(s)

sumber : http://www.riautoday.com/konten/540/ribuan-jamaah-hti-hadiri-konferensi-rajab.html

Senin, Juni 20, 2011

Ribuan Umat Islam di Yogyakarta Ikuti Konferensi Rajab

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Ribuan umat Islam yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengikuti Konferensi Rajab 1432 Hijriyah dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, di Jogja Expo Center Yogyakarta, Ahad (19/6).


"Kegiatan bertajuk Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khilafah itu diselenggarakan sebagai medium untuk mencerdaskan dan mencerahkan umat," kata juru bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto.

Menurut dia, konferensi itu diadakan untuk memompakan semangat dan optimisme terhadap keberhasilan perjuangan penegakan kembali syariah dan khilafah. "Perjuangan ini memerlukan kesungguhan, keikhlasan, dan dukungan umat. Dukungan itu semakin nyata, di antaranya terlihat dari antusiasme peserta konferensi," ujarnya.

Ismail menambahkan, penegakan syariah secara kaffah (menyeluruh) mutlak diperlukan sebagai jalan untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa saat ini. Saat ini rakyat Indonesia sedang dirundung banyak masalah, terutama di bidang yang menyangkut kesejahteraan, sosial, dan ekonomi seperti kemiskinan, kebodohan, pengangguran, mahalnya biaya hidup, pendidikan dan kesehatan.

"Semua itu terjadi akibat penerapan sistem ekonomi kapitalis yang mencengkeram negeri ini sekian lama. Sistem tersebut memang telah memberikan sejumlah kemajuan, tetapi hanya terbatas pada aspek material," jelasnya.

Kemajuan itu, kata Ismail, hanya dirasakan oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, sedangkan sebagian besar lainnya masih hidup dalam penderitaan. Melalui penerapan syariah, kesejahteraan yang dijanjikan dapat benar-benar dapat diwujudkan. "Hal itu merupakan wujud nyata dari janji Allah SWT, bahwa Islam akan membawa rahmat bagi semua."

Konferensi Rajab 1432 Hijriyah tersebut selain diisi ceramah, juga dimeriahkan pentas teater yang menceritakan tentang indahnya hidup di bawah naungan khilafah.

sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/11/06/20/ln2fo1-ribuan-umat-islam-di-yogyakarta-ikuti-konferensi-rajab

Minggu, Juni 19, 2011

HTI Aceh Gelar Konferensi Rajab

Banda Aceh — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Aceh- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), memusatkan kegiatan ‘Konferensi Rajab 1432 H’ bertema “ Hidup Sejahtera dibawah naungan Khilafah” di Aula Academic Activity Centre (AAC) Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Minggu (19/06). Dihadiri 1800 orang peserta utusan 23 kabupaten/kota di Aceh.


M.Shiddiq Al-Jawi, mewakili DPP HTI kepada The Globe Journal, mengatakan “ Tujuan kegiatan Konferensi Rajab ini yang pertama mengingatkan kaum muslimin sejarah runtuhnya khilafah di Turki tahun 1942, tepatnya 28 Rajab. Kedua agar kaum muslimin itu memahami bahwa khilafah ini dalam sejarah masa lalu sudah pernah membuat kesejahteraan, Kegiatan ini dilaksanakan di 28 Kota Besar di Indonesia, dimulai di Banjarmasin tanggal 2 Juni lalu dan puncaknya tanggal 29 Juni di Jakarta” ungkapnya

Diminta tanggapannya soal vonis Abu Bakar Ba’asyir beberapa hari lalu dikatakannya, “ Karena secara garis besar Indonesia adalah ‘boneka Amerika’ bukan hanya ekonomi, termasuk politik seperti isu terorisme yang merupakan agenda setting paska runtuhnya komunisme tahun 1991 di Uni Soviet, maka Islam menjadi ancaman selanjutnya, dan vonis Abu Bakar Ba’asyir hanya salah satu contohnya, karena Hizbut Tahrir bekerja dalam konteks global, aktivis-aktivis HT diseluruh dunia sering mengalami tantangan fisik seperti di Palestina, dan Negara Arab lainnya, sedangkan di Indonesia justru tantangan opini dari media dan pemerintah seperti kasus Negara Islam Indonesia (NII) dan ini berhasil di Jawa, (dengan menjelek-jelekkan HTI itu sama dengan NII-red)” katanya serius

Dia menambahkan, “ Lemahnya pemahaman Islam yang tidak mendalam, adanya ‘pembiaran’ dari pemerintah serta intervensi dari Senator Amerika yang menginginkan Ahmadiyah dan Aliran sesat lainnya tidak boleh dibubarkan dengan alasan kebabasan beragama.” tegasnya sambil beranjak menuju rekan HTI lainnya.

Khairuddin, Humas DPD II HTI Aceh Barat, menjelaskan “ Utusan Kabupaten Aceh Barat sebanyak 400 orang (250 Akhwat /wanita dan 150 Ikhwan/pria-red), Alhamdulillah peserta sangat antusias dan harapan bukan hanya antusias pada kegiatan hari ini saja tapi setelah pulang ke daerah mereka menjadi pejuang syariah dan khilafah, perkembangan HTI di Meulaboh semakin hari semakin positif dimana kegiatan ‘Halaqah Islam dan Peradaban’ yang dilaksanakan tiap bulan dalam rangka membangun opini tentang kesadaran untuk hidup dibawah naungan Syariah dan Khilafah,” jelasnya

Thoriq Abu Askar, Ketua DPD I Aceh- HTI, menerangkan, “ 1800 peserta Ikhwan-Akhwat berasal dari 23 kabupaten/kota, Follow up usai konfrensi ini yaitu dilakukan melalui dakwah yang menyentuh seluruh elemen masyarakat, kalangan intelektual, pengusaha, ulama, mahasiswa dan masyarakat. Hizbut Tahrir adalah sebuah ‘Partai Politik’ yakni Riayah Su’unil Ummah (mengurus urusan ummat) jadi aktivitas konferensi ini bagian dari politik yaitu menjelaskan kepada masyarakat bahwa kehidupan mereka seharusnya berada dibawah naungan syariah dan khilafah,” katanya.

Thoriq melanjutkan, “ pandangan kita terhadap Partai Politik mereka adalah bagian dari ummat yang harus disatukan dalam satu pemikiran, satu tujuan untuk berjuang menegakkan syariah dan khilafah. komunikasi ke Partai Aceh (PA) di minggu pertama Januari lalu misalnya, kami sampaikan ide khilafah saat bertemu Adnan Beuransyah Anggota DPRA dari PA, beliau menyatakan ‘bahwa yang butuh syariat itu bukan hanya Aceh, tapi Jakarta punya tanggung jawab pertama dan utama. Apabila Jakarta sudah melakukan syariat, maka pelaksanaan Syariat Islam di Aceh akan berjalan dengan mulus dan khilafah pasti tegak!.” tegasnya..

Nita (28) seorang peserta akhwat asal Aceh Besar mengatakan, “ wah saya jadi tau bahwa HTI itu partai politik dan hidup dibawah naungan khilafah itu sangat menjanjikan kesejahteraan!, dan martabat kaum perempuan Islam sangat dimuliakan, sebab sistem ekonomi dalam Islam diatur sangat teratur jadi wanita tidak terpaksa membantu suami menjadi pekerja mencari nafkah” katanya lalu permisi kearah stand yang menjajakan buku, makanan dan asesoris kaum hawa. [003]

sumber : http://www.theglobejournal.com/kategori/hukum/hti-aceh-gelar-konferensi-rajab.php

Sabtu, Juni 18, 2011

Spagheti Ayam Pedas Suka-Suka

Televisi memang sangat mempengaruhi. Terbukti karena keseringan nonton sinetron ala Korea yang ditayangkan salah satu tv swasta. Itu tuh yang judulnya pasta. Cerita dengan latar belakang masak memasak. Ditambah lagi selang beberapa menit abis itu, dilanjutin nonton Master Chef. Euih, lidah rasanya pengen bergoyang nyicipin makanan yang diliat.

Nah .. pas banget hari ini ngga ada kuliah. Aku dan Lala mengisinya dengan kegiatan penyaluran minat terpendam. Apalagi kalo bukan masak2an. Sejumlah resep yang kami browsing lewat internet, telah dipilih. Berburu bahan ke supermarket sampai pasar tradisional. Abis itu, langsung menuju dapur untuk praktik ....


Terlebih dahulu kami mohon maaf bagi yang punya resep. Kami lakukan proses editing. Maksudnya baik kok, menyesuaikan dengan lidah kami. Lidah kampung. Dan juga menyesuaikan dengan karakter kami. Suka-suka .. suka seenaknya (Itulah sebabnya kenapa nama masakannya diberi nama suka-suka :) Trus ukurannya juga suka-suka ya .. suka2 kalian maksudnya xixixi

Spaghetti Ayam Pedas Suka-Suka

Bahan:

Spaghetti
Daging ayam, potong dadu ukuran suka-suka
Wortel, potong sesukanya
Jagung muda, potong sesukanya

Bumbu yang dihaluskan :

Cabe merah
Bawang putih
Bawang merah
Cabe rawit
Tomat
Merica
Garam
Gula

Telur dikocok
Minyak goreng
Maggie
Saus Pasta


Cara Membuat:

1. Panaskan minyak dan margarin, tumis bumbu hingga harum. Masukkan daging ayam, aduk hingga berubah warna.

2. Masukkan wortel dan jagung muda. Aduk2 sesukanya. Masukkan kocokan telur. Aduk2 lagi. Tambahkan kecap manis dan lada. Trus tambahkan saus pasta.

3. Masukkan spaghetti. Aduk hingga puas eh maksudnya sampai bumbu meresap.

4. Angkat dan sajikan di atas piring. Hidangkan selagi panas dengan taburan bawang merah goreng. Sajikan segera.

Hehehe .. ternyata rasanya maknyus juga .. Selamat mencoba :)

*Catatan : resep ini telah diujicobakan kepada seorang mahasiswi inisial E.M.E.L (ups .. ketauan deh namanya) yang sedang kelaparan sehabis kuliah.

Kontra indikasi : bila anda merasakan sakit perut. Itu tandanya cabe dan lada kebanyakan. Jadi segera hubungi dokter terdekat di sekitar anda untuk mendapatkan penawarnya.

Senin, Juni 13, 2011

Konferensi Rajab Beber Kekuatan Tentara Adidaya

BANDARLAMPUNG - Lebih dari 3.000 umat Islam menghadiri Konferensi Rajab 1432 Hijriah yang berlangsung di GOR Sumpah Pemuda, Wayhalim, Bandarlampung, kemarin (12/6). Orasi pembicara dan testimoni ulama yang disertai tarian saman dan nasyid menggambarkan semangat kemenangan Islam.

Pekik takbir dan seruan khilafah berkali-kali diteriakkan oleh para peserta disertai kibaran panji-panji dan bendera.

Kamis, Juni 09, 2011

Menghadapi Rekan Kerja Hobi Mengeluh

Sesekali mengeluh tentang si bos atau banyaknya pekerjaan merupakan hal yang wajar dan bisa ditolerir. Namun, bila keluhan itu disampaikan setiap saat, mulai soal pekerjaan sampai makanan, hmmmm ada baiknya anda mengambil jarak.


Pasalnya, keluhan akan menularkan energi negatif yang bisa menurunkan semangat kerja. Sebelum itu, sebaiknya bicarakan hal ini dengannya. Utarakan kalau sikap tersebut bisa memberikan dampak negatif, tidak hanya untuk dirinya tapi juga orang-orang di sekitarnya.

Imbangi juga dengan memberikan masukan positif atau mengalihkan pembicaraan bila ia mula mengungkapkan keluhannya.

Sumber : CHIC edisi 1 - 5 Juni 2011

Selasa, Juni 07, 2011

Beranjaklah Dari Meja Kerja

Banyak pekerja yang rela mengorbankan waktu istirahatnya dan memilih untuk makan siang di meja kerja kala deadline melanda. Beranjak hanya untuk pergi ke toilet atau karena bos memanggil. Bila anda termasuk salah satunya, berhati-hatilah !


Berdasarkan data dari British Chiropractic Assosiation menyebutkan, terlalu sering duduk di depan komputer selama sepuluh jam setiap hari, bisa membuat anda terkena penyakit punggung, seperti rasa nyeri yang datang seketika.

Sedangkan Doktor Genevieve Healy dari University of Queensland menyatakan, duduk terlalu lama membuat ukuran lingkar pinggang menjadi lebih besar, di samping meningkatkan kolesterol jahat.

Nah .. kalo anda tidak memiliki banyak waktu maka mulailah untuk melakukan gerakan ringan seperti memutar bahu, berjalan selama dua menit setiap jam, serta alihkan pandangan mata dari komputer tiap setengah jam. Ini bisa membuat anda tetap bugar walaupun sibuk.

Sumber : CHIC edisi 1 - 5 Juni 2011

Minggu, Juni 05, 2011

Sekitar 10 Ribu Warga Hadiri Konferensi Rajab 1432 H Perdana di Indonesia

Syabab.Com - Sekitar 10 ribu warga yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalimantan Selatan memadati Stadion 17 Mei Banjarmasin, Kamis, 02/06/2011, demikian tulis Banjarmasin Post melaporkan. Untuk perdana, Konferensi Rajab yang mengambil tema "Hidup Sejahtera Dalam naungan Khilafah" ini mengawali konferensi-konferensi lainnya di seluruh Indonesia sepanjang bulan Rajab ini.


Para warga yang berasal dari kabupaten dan kota di Kalsel itu, untuk mengikuti peringatan runtuhnya khilafah Islamiah yang terjadi 3 Maret 1924 tepatnya bulan rajab seperti sekarang ini, tulis Banjarmasin Post.

Sambil mendengarkan orasi, para aktivis HTI tersebut menenteng bendera warna hitam bertuliskan kalimat tauhid, laailla hailla allah.

Dalam sambutannya, Baihaqi Al-Munawar, Ketua DPP I HTI Kalsel mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi umat Islam yang terpuruk saat ini. Kemiskinan, kebodohan, kriminalitas, korupsi dan masalah lainnya yang membelit umat Islam.

Baihaqi menilai sistem kapitalis yang diterapkan saat inilah yang menyebabkan hal ini. Sehingga, menurutnya perlu dilakukan upaya menata ulang kondisi umat Islam dengan menerapkan syariah Islam melalui Khilafah.

Baihaqi juga menyatakan bahwa tuntutan menegakkan Khilafah ini tidak hanya karena realitas saja yaitu kegagalan sistem kapitalis untuk mensejahterakan manusia. Lebih dari itu menegakkan Khilafah merupakan konsekuensi keimanan dan aqidah Islam. Dimana Alloh swt dan Rosul-Nya telah menjanjikan akan datangnya Khilafah 'ala Minhaj Nubuwwah". Kabar ini tentu harus disambut gembira oleh seluruh umat Islam.

Selain itu, Baihaqi al-Munawwar juga mengungkapkan potensi besar yang dimiliki oleh umat Islam, dari jumlah penduduk, wilayah negeri-negeri muslim yang luas dan melimpahnya sumber daya alam. Potensi ini merupakan modal yang cukup untuk menegakkan Khilafah Islam.

Kegiatan ini dihadiri oleh DPP HTI, para ulama, pimpinan majelis ta'lim, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum dari berbagai elemen lainnya. Selain ribuan kaum Muslim yang datang dari berbagai penjuru Kalimantan Selatan dan Konferensi Rajab ini juga disaksikan oleh umat Islam dari seluruh pelosok dunia melalui live streaming http://www.hizbut-tahrir.or.id/hti-channel yang juga ikut disiarkan secara langsung oleh syabab.com.

Konferensi Rajab 1432 H ini menghadirkan orasi dari para Asatidz diantaranya Mispansyah, SH, MH (DPD I HTI Kalsel) Ali Imron, S.Pd, Abdul Haris, S.Pd (Humas DPD II ) Hidayattullah Muttaqin, SE,ME (ketua Lajnah Siyasiah DPD I HTI Kalsel), Fathiy Syamsuddin Ramadhan An- Nawiy (Anggota DPP HTI), Harist Abu Ulya (Ketua Lajnah Siyasiah DPP HTI).

Kegiatan ini juga bertambah semarak dengan aksi teatrikal yang dimainkan oleh remaja-remaja Islam dan Tabuh Beduk dari Islahul Ummah Juara Festival Bedug Kabupaten Banjar.

Acara konferensi diakhiri dengan penyerahan Ar-roya dan Al-Liwa secara simbolis oleh para pemuda kepada para tokoh. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan bisa membangkitkan kembali rasa persatuan untuk kembali membangun sistem di bawah naungan khilafah Islamiah.

Konferensi Rajab 1432 H yang diadakan di Banjarmasin ini merupakan pembuka dari kegiatan serupa yang dilaksanakan secara estafet di seluruh nusantara. Puncak dari agenda Rajab ini akan dilangsungkan pada hari Rabu, 29 Juni 2011 bertempat di Stadion Lebak Bulus, Jakarta. [m/dini/banjarmasinpost/syabab.com]

Sumber : http://syabab.com/akhbar/ummah/1763-sekitar-10-ribu-warga-hadiri-konferensi-rajab-1432-h-perdana-di-indonesia-foto.html

Sabtu, Juni 04, 2011

Massa HTI Penuhi Stadion 17 Mei Banjarmasin

Radar Banjarmasin. Ada pemandangan lain di Stadion 17 Mei Banjarmasin kemarin, jika biasanya stadion ini dipenuhi oleh supporter sepakbola, penonton konser musik, maka kemarin pagi stadion kebanggaan urang banua ini dipadati oleh jemaah Konferensi Rajab 1432 Hijiriyah yang digelar oleh DPD I Hizbut Tahrir Indonesia Kalimantan Selatan. Sekitar 10 ribu massa berkumpul kemarin pagi.


Humas DPD I HTI Kalsel Hidayatul Akbar saat ditemui disela kegiatan mengatakan, dalam kegiatan tahunan tersebut merupakan rangkaian dari Konferensi Rajab yang juga digelar di 28 kota lainnya di seluruh Indonesia. “Banjarmasin ini yang pertama mengadakan dengan DPD I HTI Kalsel sebagai penyelenggara. Ada 28 kota di seluruh Indonesia yang akan mengadakan kegiatan ini, terakhir nanti diadakan di Jakarta tepatnya di Stadion Lebak Bulus 29 Juni mendatang,” katanya kepada Radar Banjarmasin.

Diterangkan, jumlah peserta diperkirakan mencapai 10 ribu orang. Jumlah tersebut dihitung dari jumlah tiket yang terjual. Sekitar 50 persen dari total simpatisan yang hadir merupakan penduduk Kota Banjarmasin. “Kalau yang datang dari 13 kabupaten/kota se Kalsel, tapi 50 persen dari total yang hadir datang dari Banjarmasin dan sekitarnya,” ucap Hidayat. Selain itu, beberapa rombongan kecil juga datang dari provinsi tetangga Kalimantan Tengah.

Mengenai tujuan pelaksanaan Konferensi Rajab, Hidayat menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menyatukan hati, pikiran, dan langkah umat Islam khususnya di Kalsel untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dibawah naungan kilafah. “Dengan mengusung tema hidup sejahtera dibawah naungan khilafah kami ingin mengajak umat Islam dunia khususnya di Kalsel untuk menyatukan hati dan pikiran serta langkah untuk mewujudkan kehidupan sejahtera dibawah naungan khilafah,” cetusnya.

Pria berkacamata ini menambahkan, fakta yang saat ini dialami oleh umat Islam adalah keterpurukan. Selain terpuruk, umat Islam juga terjajah dan miskin serta mendapatkan penilaian negatif sebagai teroris. “Padahal umat Islam diajarkan menjadi umat yang terbaik agar mampu menjadi pemimpin dunia. Umat Islam harus bersatu dan punya pemimpin tunggal untuk dapat menyatukan potensi umat yang jumlahnya mencapai 1,6 miliar jiwa di seluruh dunia. Dengan kilafah, umat non muslim juga tetap dapat merasakan rahmat dari kepemimpinan kilafah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPD I HTI Kalsel Baihaqi Al Munawar dalam opening speechnya menyerukan kepada umat Islam untuk menata kembali masa depan. Umat Islam, kata dia, harus menegakan syariah dan khilafah. “Tuntutan berdirinya khilafah bukan hanya tuntutan realitas tapi juga tuntutan akidah, umat Islam punya potensi besar untuk mewujudkannya,” tandas Baihaqi.

Dalam konferensi kemarin juga tampil sejumlah tokoh-tokoh HTI Kalsel yang menyampaikan orasi secara bergantian, mulai dari Ustaz H Mispansyah SH MH menyampaikan orasi berjudul posisi Indonesia di tengah kapitalisme global, kedua Ustaz Ali Imran SPd dari DPD II HTI Kota Banjarbaru dengan orasi Khilafah adalah Solusi. Kemudian Ustaz Abdul Haris SPd "Gambaran Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khilafah", Ustaz Hidayatul Muttaqin SE MSi "Khilafah Negara Adidaya Masa Depan Yang Mensejahterakan. Selain itu juga hadir pembicara dari DPP HTI, yakni Ustaz Fathiy Syamsuddin Ramadhan dengan orasi berjudul tegaknya Khilafah janji Allah dan Ustaz Haris Abu Ulya menyampaikan seruan hangat Hizbut Tahrir kepada umat.

Beberapa pembicara perwakilan tokoh masyarakat dan ulama juga tampil, diantaranya KH Abdul Wahab M Ag dari Hulu Sungai Selatan, KH Kafandi Fadholi dari Banjarmasin dan Ustaz Abdul Hafiz dari Banjarbaru.

Acara juga bertambah semarak, karena akan menampilkan aksi teatrikal dan tabuh bedug dari Islahul Ummah, juara festival bedug kabupaten banjar. Kegiatan juga disiakan langsung ke seluruh dunia melalui TV streaming pada http://hizbut/–tahrir.or.id/hti-channel. [Radar Banjarmasin edisi cetak Jumat 3 Juni 2011]

sumber : http://www.facebook.com/notes/abu-rafif/konferensi-rajab-pertama-di-kalsel/222100781153131

Jumat, Juni 03, 2011

Ribuan Warga HTI Penuhi Stadion 17 Mei

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sekitar 10 ribu warga yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalimantan Selatan memadati Stadion 17 Mei Banjarmasin, Kamis (2/6) pagi.

Para warga yang berasal dari kabupaten dan kota di Kalsel itu, untuk mengikuti peringatan runtuhnya khilafah Islamiah yang terjadi 3 Maret 1924 tepatnya bulan rajab seperti sekarang ini.


Sambil mendengarkan orasi, para aktivis HTI tersebut menenteng bendera warna hitam bertuliskan kalimat tauhid, laailla hailla allah.

Dengan kegiatan tersebut, diharapkan bisa membangkitkan kembali rasa persatuan untuk kembali membangun sistem di bawah naungan khilafah Islamiah.­ ­

Sumber : http://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2011/6/2/87810/Ribuan-Warga-HTI-Penuhi-Stadion-17-Mei


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sengatan sinar matahari yang terasa membakar kulit, tidak menyurutkan semangat sekitar 10 ribu warga yang tergabung dalam organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalsel untuk memadati Stadion 17 Mei di Jalan Jafri Zamzam Banjarmasin, Kamis (2/6) pagi.

Mengenakan busana muslim, para warga yang berasal dari 13 kabupaten dan kota di Kalsel itu sambil menenteng bendera warna hitam dan putih bertuliskan kalam tauhid. Sesekali, mereka meneriakan takbir menyelingi orasi yang disampaikan sejumlah pengurus DPP maupun DPP HTI Kalsel seperti Fathy Syamsudin Romadhon, Harist Abu Ulya, M Baihaqi Al-Munawar, Mispansyah dan sejumlah pengurus HTI lainnya.­ ­

Kegiatan tersebut dilakukan selain untuk memperingati Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW, sekaligus untuk memperingati peristiwa runtuhnya khilafah Islamiah yang terjadi 3 Maret 1924 silam.

Dengan kegiatan tersebut, diharapkan untuk menyatukan kembali pikiran, langkah umat Islam untuk kembali mewujudkan kehidupan yang lebih baik di bawah naungan khilafah Islamiah.

“Runtuhnya khilafah Islamiah terjadi pada bulan rajab seperti sekarang ini. dengan mengenang kembali peristiwa itu, diharapkan hati seluruh umat Islam kembali tergugah untuk menegakkan khilafah sebagai satu upaya memperbaiki kehidupan masyarakat,” ujar Humas DPD HTI Kalsel, Hidayatullah Akbar.­ ­

Sejak runtuhnya khilafah Islamiah tersebut, kondisi kehidupan menjadi carut marut. Berbagai sisi kehidupan masyarakat dikuasai sistem kapitalis, yang semakin menekan kehidupan masyarakat.

Oleh karena itu, dengan semangat membangun dan menegakkan khilafah Islamiah tersebut diyakini bakal memperbaiki sistem kehhidupan masyarakat. Semua aktivitas, baik ekonomi, pengelolaan sumber daya alam bakal dilaksanakan dengan syariat Islam.­ ­

“Islam sudah memerintahkan agar kita bersatu. Namun sejak runtuhnya khilafah Islamiah itu, umat islam terpecah menjadi 55 bagian. Semoga dengan peringatan ini kembali tergugah untuk membangun kembali peradaban khilafah,” tandasnya.

Selain itu menurut salah seorang orator mengatakan, sistem ekonomi yang dikembangkan saat ini adalah kapitalis. Sehingga sangat memberatkan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Termasuk sistem pemerintahan dan pengelolaan pengelolaan sumber daya alam lainnya.

Lebih lanjut, peringatan tersebut digelar setiap tahun tepatnya bulan rajab. Sesuai jadwal, beberapa kota besar di Indonesia, juga bakal menggelar acara serupa dan puncaknya bakal digelar di Jakarta pada 29 Juni mendatang.­ ­

Sumber : http://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2011/6/2/87829/Memperingati-Runtuhnya-Khilafah-Islamiah

Kamis, Juni 02, 2011

Konferensi Rajab 1432 H : Upaya Edukasi Umat Pentingnya Kembali kepada Islam Ideologis

Banjarmasin. Konferensi Rajab 1432 H merupakan upaya edukasi umat tentang pentingnya kembali kepada Islam sebagai sebuah idelogi. Demikian disampaikan oleh Harist Abu Ulya, Ketua Lajnah Siyasiyah DPP HTI ketika ditemui setelah Konferensi Rajab 1432 H berakhir di Stadion 17 Mei (02/06). Beliau menjelaskan bahwa Islam yang dimaksud sebagai sebuah ideologi ini adalah yang bisa menjadi solusi bagi persoalan yang melanda bangsa Indonesia saat ini. Sehingga menurutnya Konferensi Rajab ini merupakan suatu hal yang penting agar apa yang diinginkan oleh Hizbut Tahrir (HT) dapat terkomunikasikan dengan baik kepada umat.


Selain itu, melalui konferensi ini, HT ingin meng-agregasi atau berusaha keras untuk mengaplikasikan apa yang menjadi kecondongan umat Islam saat ini yaitu untuk kembali kepada Islam dengan perjuangan langkah-langkah politik.

Harist Abu Ulya juga mengungkapkan konferensi ini diadakan di bulan Rajab bukan untuk memperingati runtuhnya Khilafah.

"Tetapi hanya mengambil momentum agar umat Islam paham dan sadar betul, ini terkait erat dengan bagaimana Islam mengajarkan sebuah sistem yang disebut khilafah. Pada bulan yang sama 90 tahun lalu diruntuhkan oleh Mustafa Kamal. Dalam sejarah yang diajarkan kepada kita sebagai bapak pembaharu. Padahal dialah yang meruntuhkan Islam, Bapak sekularisme," ujarnya

Disinggung seberapa besar peluang penegakan syariat Islam di Indonesia, Harist Abu Ulya mengatakan peluangnya besar sekali. Berdasarkan hasil survey LAKIP sebanyak 74 % responden setuju diterapkannya Islam dalam format negara dan beberapa survey yang dilakukan oleh lembaga independen juga menunjukkan kaum muslimin mulai menyadari pentingnya kembali kepada Islam dan melihat kegagalan penerapan demokrasi untuk mensejahterakan manusia. Mereka melihat Islam sebagai alternatif. Apalagi jika berbicara dalam konteks demokrasi, menyampaikan aspirasi atau gagasan adalah perkara legal dalam ruang demokrasi saat ini.

Lebih lanjut, Harist Abu Ulya menegaskan HT akan terus mengkomunikasikan gagasan ini kepada masyarakat umum maupun level penguasa agar mereka dapat merubah kebijakan politik kembali kepada sistem Islam. Karena di dalamnya sudah tercakup seluruh solusi bagi persoalan bangsa saat ini. (Dini)

Konferensi Rajab 1432 H Pertama di Dunia Digelar Tadi Pagi

Banjarmasin. HTI Kalsel gelar Konferensi Rajab 1432 H di Stadion 17 Mei (02/06). Kegiatan ini mengambil tema "Hidup Sejahtera Dalam naungan Khilafah" Dalam sambutannya, Baihaqi Al-Munawar, Ketua DPP I HTI Kalsel mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi umat Islam yang terpuruk saat ini. Kemiskinan, kebodohan, kriminalitas, korupsi dan masalah lainnya yang membelit umat Islam. Baihaqi menilai sistem kapitalis yang diterapkan saat inilah yang menyebabkan hal ini. Sehingga, menurutnya perlu dilakukan upaya menata ulang kondisi umat Islam dengan menerapkan syariah Islam melalui Khilafah.


Baihaqi juga menyatakan bahwa tuntutan menegakkan Khilafh ini tidak hanya karena realitas saja yaitu kegagalan sistem kapitalis untuk mensejahterakan manusia. lebih dari itu menegakkan Khilafah merupakan konsekuensi keimanan dan aqidah Islam. Dimana Alloh swt dan Rosul-Nya telah menjanjikan akan datangnya Khilafah 'ala Minhaj Nubuwwah". Kabar ini tentu harus disambut gembira oleg seluruh umat Islam.

Selain itu, Baihaqi al-Munawwar juga mengungkapkan potensi besar yang dimiliki oleh umat Islam, dari jumlah penduduk, wilayah negeri-negeri muslim yang luas dan melimpahnya sumber daya alam. Potensi ini merupakan modal yang cukup untuk menegakkan Khilafah Islam.

Kegiatan ini dihadiri oleh DPP HTI, para ulama, pimpinan majelis ta'lim, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum dari berbagai elemen lainnya. Jumlahnya lebih dari 8.000 umat Islam yang datang dari berbagai penjuru Kalimantan Selatan dan juga disaksikan oleh umat Islam di dunia melalui live streaming http://www.hizbut-tahrir.or.id.

Konferensi Rajab 1432 H ini menghadirkan orasi dari para Asatidz diantaranya Ustadz H. Mispansyah, Ustadz Ali Imran, Ustadz Abdul Haris, Ustadz Hidayatul Muttaqien, Ustadz Syamsudin Ramadhan dan Ustadz Harist Abu Ulya.

Kegiatan ini juga bertambah semarak dengan aksi teatrikal yang dimainkan oleh remaja-remaja Islam dan Tabuh Beduk dari Islahul Ummah Juara Festival Bedug Kabupaten Banjar.

Konferensi Rajab 1432 H yang diadakan di Banjarmasin ini merupakan pembuka dari kegiatan serupa yang dilaksanakan secara estafet di seluruh nusantara. Puncak dari agenda Rajab ini akan dilangsungkan pada hari Rabu, 29 Juni 2011 bertempat di Stadion Lebak Bulus, Jakarta.

Acara ini diakhiri dengan penyerahan Ar-roya dan Al-Liwa secara simbolis oleh para pemuda kepada para tokoh.(Dini)