Klinik Motivasi

Rabu, Februari 29, 2012

Supaya Terhindar dari MSG, Ini Dia Kiat Bikin Kaldu Sendiri

REPUBLIKA.CO.ID, Apakah buah hati Anda mengalami alergi? Tolong cermati makanan apa saja yang dikonsumsi anak. Boleh jadi, ada unsur alergen yang memicu alergi buah hati. Bila terbiasa menggunakan bahan penyedap buatan, ada baiknya Anda mulai untuk membuat kaldu sendiri. Nah, untuk membuat kaldu sendiri, ada beberapa hal yang perlu diketahui.


Selama ini dikenal dua jenis kaldu, yaitu kaldu yang terbuat dari bahan hewani seperti daging sapi segar, ayam, tulang iga, kaki sapi, atau ikan. Ada pula, kaldu yang terbuat dari sayuran seperti jamur yang bertekstur keras, champignon dan shitake. Untuk kaldu dari bahan hewani, membutuhkan waktu yang agak lama dalam merebus, yaitu sekitar 1-2 jam dengan api yang kecil, agar kaldu yang dihasilkan bening dan gurih.

Jika ingin membuat kaldu dari hati sapi atau ayam juga bisa namun warna kaldu yang dihasilkan biasanya kusam dan berbau.Ada pula kaldu dari kulit udang juga tak kalah nikmatnya . Jika ingin membuat kaldu dari kuilt udang tambahkan jahe dan daun bawang, seledri, agar kaldu tidak amis. Berikut ini adalah poin-poin untuk membuat kaldu yang bening, gurih, dan sehat.

-Siapkan bahan yang segar dan warnanya yang masih cerah, kalau daging pilihlah daging yg berwarna merah. Untuk kaldu sayuran pilihlah bahan yang masih segar dan berwarna hijau.

-Cuci daging segar, tulang atau ayam sampai bersih . Pastikan tidak ada lagi darah,lemak-lemak atau lendir yang menempel/tersisa.

-Daging ayam jangan dipotong kecil agar kaldu yang dihasilkan jernih.

-Rebuslah air sampai mendidih lalu masukkan daging/tulang mentah tadi lalu kecilkan api. Rebuslah bahan dengan api kecil agar kaldu tidak keruh dan sedap rasanya. Setelah air berkurang dan daging sudah empuk tambahkan sedikit garam .

-Agar tidak berbau amis masukkan merica, kurang lebih 1 sdk the, daun bawang atau bawang bombay yang dibelah ke dalam air rebusan daging. Bisa juga dengan menambahkan potongan wortel impor agar kaldu terasa sedikit manis.

-Apabila ada minyak ataupun busa dipermukaan air kaldu, buang dengan sendok atau disaring. Jika masih ada tersisa bersihkanlah dengan menaruh tisu dapur yang tebal di permukaan kaldu, tarik kebelakang menyapu permukaan air kaldu sehingga minyak ataupun busa akan menempel ke kertas tisu lalu diangkat.

-Cara menghilangkan minyak juga bisa dengan mendinginkan kaldu di dalam kulkas. Biasanya setelah dingin minyak akan membeku sehingga lebih memudahkan membuang minyak yang membeku di permukaan kaldu. Buanglah menggunakan sendok, sehingga kaldu yang dihasilkan bening dan bersih dari kotoran.

-Setelah kaldu dingin masukkan kedalam cetakan kecil atau plastik kecil. Kaldu siap disimpan di dalam freezer.

-Kaldu ini jika disimpan dialam freezer bisa tahan selama tiga bulan.

Selasa, Februari 21, 2012

Wow, 76 Persen Warga Inginkan RI Jadi Negara Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah survei yang dilakukan Lembaga Penelitian (lemlit) Universitas Muhammadiyah Dr Hamka (Uhamka) Jakarta, menyimpulkan bahwa sebagian besar warga ternyata mengharapkan pelaksanaan hukum syariah. Jumlahnya mencapai 77 persen dari responden.


"Penelitian ini dilakukan di Jakarta pada tanggal 18-29 Juli 2011 dengan partisipan penelitian sebanyak 202 warga Muslim Jakarta," kata juru bicara Tim Survei tentang "Ancaman bagi Ideologi Negara melalui Radikalisme Agama" dari Lemlit Uhamka, Subhan El Hafiz di Jakarta, Selasa.

Dosen Fakultas Psikologi Uhamka itu mengatakan, survei bahkan menyimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat mengharapkan adanya negara Islam, sekitar 76 persen.
Menurut dia, hal ini tentu menjadi tantangan besar terhadap ideologi bangsa yang harus dihadapi, namun demikian, penanganan terhadap isu ini tidak dapat dilakukan dengan kekerasan dan tindakan represif serta kekhawatiran yang berlebihan terhadap konflik antaragama.

Hal ini dikarenakan, penelitian lebih jauh terhadap fakta di atas menunjukkan bahwa 55 persen partisipan mengatakan bahwa pemerintah saat ini sudah cukup baik atau adil terhadap agama-agama yang ada di Indonesia, ujarnya.

Selain itu hanya 12 persen yang mengkaitkan pelaksanaan syariah dalam konteks hukum, sedangkan sebagian besar (51 persen) mengkaitkan syariah dalam konteks pedoman moral, membela keadilan, dan meningkatkan kesejahteraan.

Dengan demikian, lanjut dia, perlu diwaspadai pengkristalan terhadap isu syariah yang kemudian bisa muncul dalam gerakan radikalisme agama. "Kewaspadaan terhadap mulai munculnya radikalisme agama yang terlihat dalam penelitian ini diwakili oleh 12 persen masyarakat yang menginginkan pelaksanaan hukum Islam dalam konteks formalisasi hukum Islam ke dalam hukum positif," ujarnya.

Jika ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah terus berlanjut maka bukan tidak mungkin angka ini akan terus meningkat hingga mencapai jumlah yang cukup signifikan untuk terjadinya revolusi dalam rangka mengganti ideologi negara, tambahnya.

Jika dikaitkan dengan ideologi, tingginya harapan masyarakat terhadap pelaksanaan syariah dan negara Islam harus dilihat sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah saat ini.

Agama dijadikan dasar untuk mengubah negara karena keyakinan yang besar umat beragama bahwa agama akan mampu menyelesaikan masalah kenegaraan. Hal yang sama dapat dilihat pada daerah tapal batas Indonesia yang mengekspresikan kekecewaan pada pemerintah melalui perlawanan bersenjata, isu negara merdeka, atau bergabung dengan negara tetangga.

Namun pada daerah yang berada di 'area tengah' kekecewaan terhadap pemerintah diekspresikan melalui harapan terhadap perubahan bentuk dan ideologi negara yang sesuai dengan agama, ujarnya.

Tiap partisipan penelitian yang diwawancarai melalui wawancara tatap muka ini dipilih dari kelurahan yang berbeda di Jakarta dimana jumlah partisipan tiap kecamatan disesuaikan dengan jumlah kelurahan pada masing-masing kecamatan tersebut, ujarnya.

Redaktur: Heri Ruslan

Selasa, Februari 14, 2012

Hari Valentine, Massa HTI Demo Tolak Seks Bebas di Bundaran HI

Jakarta - Sebagian masyarakat merayakan 14 Februari sebagai Hari Kasih Sayang. Puluhan perempuan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menolak Hari Valentine yang dianggap penghalalan seks bebas. Sedikitnya 50 perempuan berkerudung menggelar aksi di Bundaran Indonesia, Jakarta, Selasa (14/2/2012).


Mereka mengibarkan bendera HTI warna hitam dan membentangkan spanduk spanduk warna putih ukuran 10x2 meter bertuliskan "Bangsa ini tidak akan pernah maju dan bermartabat selama seks bebas terus dilestarikan."

Spanduk lainnya, "Gaul sehat dan syar'i ciri remaja berprestasi" dan "Khilafah Islamiyah melibas seks bebas, menjamin generasi gemilang."

Tidak ada orasi dalam aksi ini. Mereka hanya memutari Bundaran HI sambil terus membentangkan spanduk.

Seorang peserta aksi, Risma, berpendapat seks bebas di Indonesia semakin menggila dan Hari Valentine seringkali dianggap sebagai penghalalan seks bebas.

"Padahal yang kita tahu mayoritas penduduk kita beragama Islam, dan itu dilarang oleh agama. Kami menolak adanya seks bebas karena itu jelas-jelas budaya Barat," kata Risma.

Arus lalu lintas juga tidak terganggu dan terlihat ramai lancar.

sumber : http://news.detik.com/read/2012/02/14/102510/1841657/10/hari-valentine-massa-hti-demo-tolak-seks-bebas-di-bundaran-hi?9911012

Senin, Februari 13, 2012

Negara-negara yang melarang valentine

Uzbekistan baru saja masuk ke dalam daftar negara yang melarang perayaan Hari Raya Valentine setelah pada tanggal 27 Januari 2012 yang lalu beberapa pejabat pemerintahnya secara tidak resmi mengeluarkan larangan perhelatan kegiatan konser dalam rangka perayaan Hari Valentine yang biasa dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Salah satu surat kabar nasional, Turkiston, menulis perayaan Hari Valentine bisa mengancam tradisi asli negara tersebut karena ada suatu kekuatan dengan tujuan jahat di balik perayaan tahunan tersebut. Sebelum Uzbekistan, sudah ada beberapa negara yang melarang warganya merayakan Hari Valentine seperti Arab Saudi, Pakistan, Iran, dan Malaysia.


Arab Saudi : Mulai tahun 2002, polisi agama di Arab Saudi melarang penjualan pernak-pernik Valentine. Mereka menghimbau para pemilik toko untuk menyingkirkan barang-barang berwarna merah karena hari Valentine mereka anggap sebagai hari raya umat Kristiani. Mulai 2008, para penjual bunga dan jasa pelipatan kertas kado menawarkan barang dan jasanya secara tertutup lewat jaringan bawah tanah.

Pakistan : Partai politik Jamaat-e-Islami melarang keras perayaan hari raya ini, namun masih saja ada warga negara Pakistan yang merayakannya. Hal ini ditandai dengan selalu melonjaknya permintaan pasar atas bunga mawar merah setiap menjelang tanggal 14 Februari.

Iran : Para guru agama Islam di Iran menentang perayaan Hari Valentine karena dianggap bertentangan dengan budaya Islam. Pada 2011, pemerintah Iran menerapkan aturan pelarangan produksi barang-barang yang berhubungan dengan Hari Valentine seperti kartu ucapan, bunga mawar, suvenir, dan boneka beruang agar warganya tidak merayakan hari raya kasih sayang tersebut. Iran mengganti perayaan Valentine dengan perayaan Mehregan yang juga merupakan peringatan hari kasih sayang. Perayaan Mehregan telah ada sejak zaman Persia kuno di mana perayaan yang dimulai setiap awal Oktober ini diunjukkan sebagai penghormatan terhadap bidadari cinta Persia, Mithra.

Malaysia : Pejabat muslim Malaysia mengingatkan warga Muslim untuk menentang perayaan Hari Valentine karena dianggap sebagai kegiatan yang berakibat buruk. Pada 2005, kepala Departemen Pengembangan Islam Malaysia Wan Mohamad Sheikh Abdul Aziz memfatwa haram perayaan Hari Valentine karena perayaan tersebut dianggap sebagai perayaan umat Kristiani dan oleh karena itu masyarakat yang beragama lain tak bisa turut merayakannya. Pada Hari Valentine 2011, pemerintah Malaysia menahan lebih dari 100 pasangan yang melanggar aturan tersebut. Meskipun dianggap sebagai perayaan hari raya yang identik dengan agama Kristiani,

Hari Raya Valentine sendiri juga banyak mendapatkan kritikan dari penganut agama tersebut karena dianggap mengandung kepentingan komersil semata. Bahkan muncul selentingan yang mengatakan Hari Raya Valentine seharusnya diganti menjadi Hari Raya Hallmark karena setiap tahun Hallmark -sebuah perusahaan pembuat kartu ucapan di Amerika Serikat- selalu berhasil menjual jutaan lembar kartu ucapan kepada masyarakat AS yang ingin mengirimkan salam Valentine kepada orang yang mereka sayangi.

Selain Hallmark, banyak perusahaan lain yang gemar memromosikan perayaan Valentine seperti perusahaan cokelat, permen, boneka, dan pernak-pernik hadiah. Perusahaan-perusahaan ini selalu mendapatkan keuntungan berlimpah ruah setiap menjelang tanggal 14 Februari. Selain itu pelaku industri pariwisata seperti hotel-hotel dan agen perjalanan juga meraup laba berlipat ganda di setiap perayaan Hari Valentine. Namun demikian, dalam Kalender Santo-santa Katolik Roma sendiri sudah tidak ada peringatan tanggal 14 Februari sebagai Hari Raya Valentine sejak tahun 1969.

Sukses ya .. mudah2an Indonesia juga bisa segera mengikuti langkah di atas .. aamiin

Sabtu, Februari 11, 2012

Prihatin Maraknya Seks Bebas, LDS HTI Gelar Training HCGL

Maraknya seks bebas di kalangan remaja, membuat prihatin Lembaga dakwah sekolah Hizbut Tahrir Indonesia Kalimantan Selatan. Demikian disampaikan Budi Permana Ketua LDS HTI Kalsel dalam acara training Harmoni Cinta Generasi Langit di Aula Kayuh Baimbai Pemko Banjarmasin, Sabtu (11/02).


Menurut survey terbaru yang dilakukan lembaga internasional DKT bekerja sama dengan Sutra and Fiesta Condoms mengungkap 462 responden berusia 15 sampai 25 tahun semua mengaku pernah berhubungan seksual. Dan mayoritas mereka melakukannya pertama kali saat usia 19 tahun. Survey dilakukan Mei 2011 di Jakarta, Surabaya, Bandung, Bali, dan Yogyakarta

Selanjutnya data yang diungkap lebih miris lagi. Yakni, sebanyak 88 persen hubungan seks dilakukan bersama pacar, 9 persen dengan sesama jenis dan 8 persen dengan PSK untuk pria Umumnya mereka melakukan zina di tempat kos (33 persen), hotel atau motel (28 persen), sementara rumah 24 persen. Lama pacaran mereka sebelum berhubungan seksual, rata-rata satu tahun.

Di Surabaya, baru-baru ini sebuah lembaga survey juga melaporkan, bahwa 41% remaja di kota itu memandang seks dalam pacaran adalah hal yang wajar. Dalam momen-momen istimewa semacam peringatan tahun baru atau hari valentine,. Di berbagai tempat, sudah bukan rahasia lagi jika pada momen-momen tersebut penjualan kondom—yang umumnya dibeli oleh kalangan muda-remaja melonjak tajam.

Budi mengatakan Akibat nyata dari seks bebas yakni munculnya banyak kasus aborsi Di negeri ini, data mutakhir menyebutkan bahwa dari keseluruhan kasus aborsi, ternyata 62%-nya dilakukan oleh remaja yang tentu saja belum menikah.

Budi Permana berharap setelah mengikuti acara training ini, para peserta mampu menempatkan "cinta" yang sebenarnya yaitu cinta yang didasarkan kepada kecintaan terhadap Alloh dan Rosul-Nya.

Sementara itu salah satu peserta Dini dari SMA PGRI 6 Banjarmasin menyatakan acara ini sangat baik karena menambah wawasan tentang menempatkan cinta dengan sewajarnya, sesuai pandangan Islam dan juga memotivasii pelajar agar yang lebih baik.

Acara ini menghadirkan tiga orang trainer yaitu Muhammad Amda Magyasa,Fathul Habibie dan Akbar K. Laksana. Acara ini juga dimeriahkan persembahan nasyid dan aksi teatrikal LDS HTI Kalsel. (Dini AP FM)

sumber : radioabdipersadafm

Kamis, Februari 09, 2012

Pertemuan Pertama

Rabu sore yang cerah ceria (08/2) .. aku, Antung, Nuril dan Izza janjian barengan berangkat nyetor hafalan. Tempatnya bukan di ma'had, tetapi di rumah Ustadzah Ummu Abdulloh. sengaja barengan, kalo tersesat, ngga sendirian he3

Dengan mengantongi sebuah alamat, kamipun menuju kesana. Sepanjang jalan, aku sibuk melihat-lihat petunjuknya. Tengok ke kiri ke kanan. Nyari-nyari mesjid tingkat tiga dengan kubah warna hijau di atasnya. Ternyata hampir semua kubah mesjid dan musholla di daerah itu berwarna hijau. Biar adem kali ya ...


Setelah menyusuri jalan sepanjang 2 km, akhirnya kami menemukannya. Kami memasuki halamannya dengan ragu. Apa iya ini yang dimaksud ? Mesjid itu merupakan bagian dari sebuah pesantren. Banyak anak-anak yang berada di dalam mesjid. Mereka sedang bersiap-siap menunggu waktu sholat Ashar tiba. Aku telpon ustadzah. Namun tidak diangkat. Sms ku pun tidak dibalas. Hem .. Mungkin beliau lagi sibuk, batinku. (Benar dugaanku, ternyata beliau lagi mengajar siswa-siswa pesantren). Karena waktu ashar tiba, kamipun memutuskan untuk sholat di sana.

Lantai II Mesjid Al-Hikmah, pertemuan pertama dimulai. Setelah sholat Ashar, kami bertiga duduk agak melingkar berhadapan dengan ustadzah Ummu Abdulloh. Perkenalanpun dimulai. Satu persatu beliau tanya. Rumahnya dimana, kuliahnya apa, umurnya berapa, tapi ngga sampai kok ditanya ukuran rumah berapa, ada sertifikatnya apa ngga dan jumlah tabungan :)

Karena ada yang haid, kamipun pindah tempat. Ke sebuah kelas yang terletak paling ujung. Melewati kelas taman kanak-kanak, jembatan kecil, rumah-rumah para asatidz (termasuk rumah ustadzah kami). Termasuk juga dua buah panggung yang digunakan sebagai kelas untuk siswa-siswa tsanawiyah. Subhanalloh .. dalam kesederhanaan, mereka tetap semangat menuntut ilmu.

Di ruang kelas itu, pertemuan pertama kami dilanjutkan. Masing-masing santri diminta menyetorkan hafalannya. Kali ini kembali diulang dari awal. QS An-Naas hingga Al-Asr. Semua sepakat, Nuril didaulat untuk nyetor duluan. Mungkin ini sudah takdirmu, ding ! Terimalah dengan ikhlas .. Kau menyebutnya kelinci percobaan tapi bagi kami .. kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa (memberikan waktu kepada kami untuk bersiap2 dengan kemungkinan yang akan terjadi) ^_*

Benar juga .. Setelah Nuril menyelesaikan hafalannya. Ummu Abdulloh beraksi. Ustadzah yang satu ini memberikan koreksi. Dari segi makhrojul hurufnya, panjang pendek mad yang dibaca, hingga sedikit memberikan tafsir dari surah yang disetor. Bagiku ini hal yang menyenangkan. Meskipun terbersit rasa tidak pede. Namun hal ini harus disikapi dengan positif. Kalo salah, kan bisa langsung diperbaiki ??

Setelah Izza dan Nisa .. Tibalah giliranku .. Entah kenapa waktu itu aku ngga konsentrasi. Persiapanku meleset. Dini hari tadi aku nambah hafalan. Di kantorpun, aku fokus memantapkan hafalan sambil mendengarkan murottal beberapa surah terakhir. Intinya ... muroja'ahku bukan surah yang disetor sore ini.

Agak-agak panik. Tapi tetap cool. Biar ngga ketahuan. Dengan volume suara yang sedang, akupun mulai menghafal. Apa adanya. Ngga dibuat-buat. Mengalir sebagaimana biasanya. Beberapa kali aku diminta mengulang bacaan. Parahnya aku lupa dengan urutan surahnya. Ustadzah membantuku dengan menyebutkan arti dari nama surah. Agar aku tetap mikir. Sedangkan Antung menolongku dengan menyebutkan nama surahnya. Lah .. akhirnya aku ngga jadi mikir he3

Koreksi buatku adalah aku mendengungkan ayat yang tidak seharusnya didengungkan.

"wam roatuhuu apa artinya?" tanya beliau

"dan istrinya" kataku

"nah .. berarti ngga usah dilamain pas membaca "wam roatuhuu" .. ngga ada hukum apa2 disitu," jelas beliau

"iya .. ustadzah .. tadi lama sebenarnya sambil mikir .. ini tulisannya gimana ya?" #ngeles tertolak

Ummu Abdulloh pun menerangkan apabila Mim mati (مْ) bila bertemu dengan huruf hijaiyyah, hukumnya ada tiga, yaitu: ikhfa syafawi, idgham mim, dan izhar syafawi.

Ikhfa Syafawi (إخفاء سفوى)

Apabila mim mati (مْ) bertemu dengan ba (ب), maka cara membacanya harus dibunyikan samar-samar di bibir dan didengungkan.

Idgham Mimi ( إدغام ميمى)

Apabila mim mati (مْ) bertemu dengan mim (م), maka cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasyidkan dan wajib dibaca dengung. Idgham mimi disebut juga idgham mislain atau mutamasilain.

Izhar Syafawi (إظهار سفوى)

Apabila mim mati (مْ) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim (مْ) dan ba (ب), maka cara membacanya dengan jelas di bibir dan mulut tertutup.

Mudahkan ???

Di balik koreksinya, beliau juga sempat memuji bacaanku. Kata beliau, meskipun dipandang sepele, namun Imam-imam besar selalu mengingatkan kaum muslimin akan bacaan ayat ini. Kalo boleh dipresentasikan, hanya sekitar 30 % saja yang membaca ayat ini dengan benar. Dan aku termasuk diantaranya.

Mau tau ?? mau tau ?? Penasaran ?? Jama'aaaah oh jama'aaah .. ayat itu ayat ke dua dari surah al-fiil. Banyak yang terkecoh dengan mendengungkan di kalimat "alam yaj'al kaidahum fii tadhlil" (mim mati bertemu fa' hukumnya izhar)

Mendengar hal itu, aku sih senyum aja. Kayaknya itu kebetulan deh. Benernya karena aku niru bacaan guruku pas jaman SD dulu. Bukan karena aku ingat hukum tajwidnya apa he3

Alhamdulillah .. masih banyak lagi ilmu-ilmu yang disampaikan oleh Ummu Abdulloh. Refresh ingatan kami waktu belajar iqro' dulu. Catatan di bawah ini nyontek dari postingan Antung ..

Tentang huruf Isti'la. Menurut ilma95.net, Isti'la adalah terangkatnya sebagian besar lidah ketika melafalkan huruf. Ada tujuh huruf Isti'la. Ummu Abdulloh mengibaratkan huruf Isti'la adalah huruf yang "sombong". Sombong disini dalam artian ketika menyebutkannya kita harus benar-benar memaksudkannya (ini penjelasan apa to?). Kalau kata saya sih, huruf Isti'la itu huruf yang pengucapannya benar-benar bulat. Bulat saat didengarkan, juga bulat bibir kita saat melafalkannya. Huruf-huruf Isti'la ini juga temasuk dalam huruf-huruf yang menurut saya sangat indah didengar #indahnya dari sisi mana .. Antung ???

Selain tentang huruf Isti'la, pelajaran penting hari itu adalah bagaimana membedakan mad wajib muttasil dengan mad jaiz munfassil. Jujur selama ini saya mengalami kesulitan untuk membedakan 2 mad tersebut. Seperti yang diketahui baik mad wajib maupun mad jaiz adalah huruf mad yang bertemu dengan huruf alif/hamzah. Bedanya untuk mad wajib muttasil huruf alif/hamzah-nya berada dalam 1 kalimat sedangkan untuk mad jaiz huruf alif/hamzah-nya tidak berada dalam 1 kalimat. Selain itu untuk mad wajib muttasil wajib dibaca 6 harokat, sedangkan untuk mad jaiz bisa dipilih antara 2,4 sampai 6 harakat, dengan syarat harus konsisten di sepanjang surah.

Pertanyaannya adalah, bagaimana mengetahui huruf alif setelah mad itu berada dalam satu kalimat atau tidak? Bagi mereka yang punya latar belakang pesantren, ini mungkin bukan hal yang sulit. Tapi bagi mereka yang tidak berlatar belakang pesantren, hal ini mungkin agak sulit dipahami. Karena itulah keberadaan al qur'an terjemah sangatlah membantu untuk mengetahui "satu kalimat" atau "tidak satu kalimat" ini.

Saya sendiri masih agak kesulitan untuk membedakan 2 mad ini. Namun jikalau bingung dengan kedua mad ini, cara paling aman dalam membacanya adalah dibaca 6 harakat saja keduanya. Contoh paling sederhana untuk Mad Wajib Muttasil adalah pada kalimat yang dimulai dengan "yaaaa ayyunnabiyyu", sedangkan untuk Mad Jaiz bisa dilihat pada surah Al Kafiruun dimana kalimat Laa pada ayat 2-5 bisa dibaca 2, 4 atau 6 harakat. Hal ini menjawab keheranan saya terhadap surah al kafiruun yang kalimat Laa-nya kadang tidak dibaca terlalu panjang oleh Imam dalam sholat #yups .. ka dini juga ditegur tentang hal ini pas baca QS Al-Kafiruun .. ingat .. harus konsisten !!

Demikianlah 2 jam pertemuan hari itu kami habiskan dengan berdiskusi dan berbagi ilmu. Sampai hari ini saya masih tak menyangka mempelajari huruf hijaiyah bisa begitu menyenangkan seperti ini #masa' sih ??? hihihi peace

#Alhamdulillah yah .. Kadang kita saking semangatnya menghafal .. Tidak memperhatikan lagi panjang-pendek, makhrojul huruf, hukum tajwid deesbe.

#Pertemuan pertama .. luar biasa
kami diingatkan untuk selalu menperbaiki kualitas hafalan

#Pertemuan pertama .. begitu menggoda
Selanjutnya ... akan kami buat sangat "menggoda" (Ngomong apa sih ini ???)

Dini

Bahaya Duduk di Samping Jendela Selama Penerbangan

Ghiboo.com - Saat melakukan check-in, banyak penumpang pesawat yang meminta kursi disamping jendela agar dapat menikmati pemandangan. Namun, penelitian terbaru justru menyarankan seseorang untuk memilih tempat duduk yang jauh dari jendela.


Penelitian terbaru telah membuktikan duduk di samping jendela selama penerbangan berdampak buruk bagi kesehatan.

Para ahli dari American College of Chest Physicians menjelaskan bahwa duduk di kursi pesawat dekat jendela cenderung membuat seseorang malas bergerak. Selain itu, banyak penumpang yang duduk di dekat jendela merasa 'ribet' jika harus melewati penumpang di sebelahnya.

Bagi mereka yang melakukan perjalanan jarak jauh, duduk diam selama lebih dari 8 hingga 10 jam berisiko mengalami penyumbatan pembuluh darah (Deep Vein Trombosis/DVT), terutama bagi ibu hamil, orangtua, dan perempuan yang mengonsumsi pil kontrasepsi.

DVT merupakan bentuk penggumpalan darah di bagian kaki. Kondisi ini cukup serius, karena terkadang bekuan tersebut bisa pecah dan mengalir melalui peredaran darah ke organ-organ vital dan bisa menyebabkan gangguan hingga kematian.

Sebelumnya, DVT ini selalu dianggap sebagai sindrom kelas ekonomi, yang seolah-olah DVT menyerang penumpang di kelas ekonomi. Namun, peneliti menegaskan kasus ini juga banyak terjadi pada penumpang kelas ekonomi bisnis dan eksklusif.

"Penerbangan dengan kelas ekonomi tidak meningkatkan risiko DVT, melainkan disebabkan oleh lamanya duduk di kursi yang membuat seseorang tidak bergerak. Duduk di dekat jendela membatasi pergerakan, sehingga memicu risiko DVT," Dr Mark Crowther dari McMaster University di Ontario, Kanada, dilansir melalui Dailymail, Rabu (8/2).

Para dokter menganjurkan para penumpang pada penerbangan jauh untuk sering berjalan dan berdiri sepanjang lorong atau pergi ke toilet, meregangkan otot betis mereka dan mengubah posisi duduknya.

Penelitian lain di tahun 2007 menemukan penumpang dengan penerbangan jarak jauh memiliki risiko tiga kali lebih tinggi mengalami DVT, terutama wanita dan mereka yang tinggi badannya lebih dari enam kaki, lebih pendek dari 5,4 kaki atau kelebihan berat badan.

Sabtu, Februari 04, 2012

Setengah Lembar

Ajaib .. ajaib .. bener2 ajaib. Bener kata seorang sahabat, tulislah impianmu dan biarkan Alloh swt yang membukakan jalannya.

Sore tadi, kami seluruh santri ma'had tahfidz berkumpul di musholla. Selain pengumuman hasil ujian seminggu yang lalu, kami juga diberi pengarahan dari ustadzah Ummu Abdullah. Beliau ustadzah baru yang akan membimbing kelas tahfidz. Menyelesaikan pasca sarjananya di Kairo jurusan tafsir hadist dan hafal Qur'an dalam waktu 9 bulan. Saat ini sedang hamil anak ketiga dan bercita-cita menjadikan anak-anak menjadi ahli hadist seperti Imam Bukhori. Subhanalloh ... merinding ku mendengarnya.


Sekitar 20 menit, beliau sharing dengan kami. Akhirnya tibalah pengumuman hasil ujian. Sebenarnya kelompok kami sudah dapat bocoran dari ustadzah Aminah (ustadzah yang satu ini memang baik hati). Beliau mengumpulkan teman-teman yang telah ujian tahap pertama di rumah beliau hari Jum'at kemarin. Sementara pada sore yang sama, aku dan teman yang satunya masih berkutat dengan ujian. Karena haid, kami mengikuti ujian tahap kedua.

Setelah ujian, kami segera ke rumah ustadzah untuk berkumpul bersama teman2. Sempat shock, ketika mengetahui 2 orang dari kami tetap di kelas tahsin dan 3 orang melaju ke kelas tahfidz. Huwaaaaaa .. itu artinya kami terpisah !! #sedih

Sedangkan aku dan temanku yang satunya belum tau nasibnya. Apakah tetap di kelas tahsin atau tahfidz. H2C menyerang, ketika diumumkan satu persatu yang masuk kelas tahfidz. Singkat cerita, akhirnya namaku dan temanku yang satunya dipanggil juga. Alhamdulillah ...

Kamipun dikumpulkan bersama Ustadzah Ummu Abdullah untuk menentukan jadwal. Perbincangan sangat alot. Menyatukan jadwal 14 orang memang gampang2 susah. Akhirnya kamipun dibagi menjadi dua kelompok. Dan kembali kami berlima di dalam kelompok yang sama. Karena kami semua bekerja, sehingga jadwal kami pun hampir sama. Diputuskan setor hafalan tiap Rabu, Jum'at dan Minggu sore ba'da ashar. Kali ini tempatnya pun berbeda, kalo kelompok lain di musholla ma'had, kelompok kami boleh setor hafalan di rumah ustadzah. Alhamdulillah .. kamipun gembira. Gimana ngga ? Itung2 variasi suasana. Yang pasti bisa lebih dekat dengan beliau :)

Kemudian ustadzah Ummu Abdullah menjelaskan aturan kelas tahfidz :

1. Waktu setor hafalan 3 x seminggu
2. Tidak ada talaqqi (santri datang dan langsung setor hafalan)
3. Target hafalan 3 halaman seminggu (satu setengah lembar)

Tuing !!

Aku teringat sesuatu. Impian 2012. Yups !! Beberapa hari yang lalu, aku menuliskan impianku lebih detil lagi. Terutama untuk tahun 2012. Spesial untuk tahfidz, aku bertekad untuk hafal qur'an minimal 6 juz. Ini sudah dengan pertimbangan yang matang. Menyesuaikan dengan kemampuanku. Mengejar kualitas dengan tetap memperhatikan kuantitas. Mengingat aku bekerja 5 hari dalam seminggu. Belum lagi aktivitas dakwah. Mengisi lebih dari satu kelompok pengajian. Terus giliranku untuk "diisi". Silaturahim. Meeting of the week. Ditambah dengan amanah menjadi kepala penyiaran di tempat kerjaku dan kembali bangkitnya tim media di organisasi dakwah. Plus kegiatan Event Organizer yang baru saja ku bentuk. Cukup membuat aku keteteran tingkat tinggi.

Tapi kuyakin dengan azam yang kuat, Alloh swt pasti akan membantu. Ku mulai menghitung. Target hafal 1 juz dalam 2 bulan. Kemudian jumlah halaman dibagi dengan hari efektif (tidak termasuk haid). Rencananya waktu "libur" itu akan kugunakan untuk muroja'ah, bukan nambah hafalan. Jadi kesimpulannya aku harus menghafal 1 halaman (setengah lembar) per 2 hari. Yang kubagi menjadi satu hari hafalan dan satu hari muroja'ah.

Dan subhanalloh .. Alloh swt benar2 membukakan jalan bagiku. Targetku sama dengan target ma'had. Sehari menghafal, hari berikutnya setor. Begitu seterusnya. Aku benar bersyukur. Ku rasa dengan cara "dipaksa" seperti ini, aku akan lebih termotivasi. The power of kepepet. Apalagi ustadzah kami berkomitmen untuk selalu mengingatkan kami #lebih tepatnya "neror" kali ya .. he3 peace ustadzah ^^V

So .. Lets Take Action !! Rabu nanti perjalanan impian kami dimulai. Mohon doa semoga Alloh swt memberikan kemudahan dan keistiqomahan kepada kami untuk menjadi hafidzoh. Aamiin yaa Robb ^^

#baru baca status nuril di fb : Pengen punya awlad n banaat yg hafidz n hafidzoh Qur'an . Amien (insya Alloh .. ding .. saling bantu ya) !! (Dini).

Jumat, Februari 03, 2012

Bercermin Kepada Kehidupan Rosululloh

Pernahkah engkau renungkan tentang
Hidup Rasulullah junjungan
Rela hidup dalam kesederhanaan
Pertahankan kehormatan,lewati malam yang kelam
Dalam keadaan lapar,bersama segenap keluarganya
Tak dapatkan satupun makanan…(suara persaudaraan)

Kutipan diatas merupakan syair dari nasyid yang mencoba menggambarkan secuil episode kehidupan Rasulullah yang sederhana, namun dalam kebersahajaan, kehidupan keluarga Rasulullah tidaklah membuatnya menjadi terhina , beliau tetaplah dipandang sebagai sosok yang mulia.Dan dalam kebersahajaannya beliau tetaplah menjadi orang yang paling bahagia.


Kita mungkin mengetahui bahwa baginda nabi Muhammad SAW sejak kecil bukanlah sosok yang hidup dalam limpahan materi, sekalipun beliau akhirnya menjadi pimpinan negara Islam yang pertama, tidak pernah kita mendengar gaya hidup glamour dari keluarga Rasulullah, bahkan ketika putrinya Fathimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib beliau mengadakannya secara sederhana.

Kehidupan beliau sarat dengan ujian dan pengorbanan, sejak kecil beliau telah menjadi yatim piatu dan menjalani kehidupan yang berat. Walaupun demikian, beliau tidak gemar meminta-minta , melakukan kebohongan apalagi penipuan sehingga sangat masyhur jika Rasulullah bergelar al-amin yang berarti dapat dipercaya. Hingga akhirnya beliau memikat Khadijah, salah satu wanita pedagang kaya di kota makkah, toh pernikahan beliaupun tidak mengubah pola hidup beliau , bahkan bersama-sama isteri tercintanya Rasulullah telah mendedikasikan diri bagi tegak dan tersebarnya risalah Islam keseluruh penjuru bumi, sehingga keuntungan dari hasil perniagaan telah digunakan oleh keluarga Rasulullah demi kepentingan dakwah Islam bukan untuk memperkaya dirinya.

Dalam kebersahajaannya, Rasulullah juga dikenal sebagai orang yang dermawan, beliau selalu membantu orang yang dalam kesulitan Dalam kehidupan sosial Rasulullah saw bukanlah tipe individualis yang hanya memikirkan dirinya sendiri; bukan pula manusia yang suka berdiam dirumah seraya memisahkan diri dengan masyarakat sekitar. Beliau senantiasa bergaul dengan masyarakat dari kalangan atas hingga kalangan bawah untuk menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia. Bahkan hingga akhir kehidupannya Rasulullah sangat peduli dengan umatnya. Ini dibuktikan oleh beliau pada saat menjelang wafat beliau sangat mengkhawatirkan nasib umatnya.

Kesederhanaan kehidupan Rasulullah tidaklah menghantarkan masyarakat yang dipimpin oleh Rasulullah berjalan menuju kemunduran dan tidak produktif. Namun dibawah kepemimpinan Rasulullah akhirnya Islam tersebar keseluruh penjuru bumi yang diteruskan oleh para sahabat dan para khalifah beliau yang menghantarkan Islam kepada kejayaan dan menjadi negara yang berperadaban maju bahkan disegani.

Dalam kehidupan keluarga,meskipun sejak lahir tidak merasakan kasih sayang dari sang ayah, Rasulullah adalah suami dan bapak yang baik bagi isteri dan anak-anaknya, beliau adalah suami yang bertanggung jawab kepada keluarganya,melindungi keluarga dari sengatan api neraka, ayah yang sangat memperhatikan anak-anaknya, kakek yang penyayang kepada cucu-cucunya.

Rasulullah saw adalah kekasih Allah, penghulu ahli surga. Meskipun demikian rasa takut kepada Allah sering menyelinap dalam batin beliau.Ummul mukminin Aisyah ra. Pernah menuturkan bahwa apabila langit mendung, awan menghitam dan angin kencang.Wajah baginda Nabi saw yang biasanya memancarkan cahaya akan terlihat pucat pasi karena takut kepada Allah. Beliau lalu keluar dan masuk mesjid dalam keadaaan gelisah seraya berdoa (yang artinya),”Ya Allah..aku berlindung kepada-Mu dari keburukan hujan dan angin ini. Dari keburukan apa saja yang dikandungnya dan keburukan apa saja yang dibawanya.”

Aisyah ra. bertanya, ”Ya Rasulullah, apabila langit mendung, semua orang merasa gembira karena pertanda hujan akan turun. Namun, mengapa engkau tampak ketakutan?”Nabi saw menjawab, ”Aisyah, bagaimana aku dapat meyakini bahwa awan hitam dan angin kencang itu tidak akan mendatangkan azab Allah? Kaum ’Ad telah dibinasakan oleh angin topan. Saat awan mendung, mereka bergembira karena mengira hujan akan turun. Padahal Allah kemudian mendatangkan azab atas mereka. ” (HR> Muslim dan at-Tirmidzi).

Dalam kehidupan publik, Rasulullah saw adalah pemimpin segala bidang. Beliau pemimpin umat dimesjid, didalam pemerintahan, juga dimedan pertempuran. Beliau nampak seperti seorang psikolog yang mengubah jiwa manusia yang biadab menjadi beradab, juga seorang politikus yang berhasil menyatukan suku-suku bangsa hanya dalam waktu kurang dari seperempat abad. Beliau juga pemimpin ruhani yang melaui aktivitas peribadahannya telah menghantarkan jiwa pengikutnya ke alam kelezatan samawiyah dan keindahan suasana ilahiah.

Demikianlah kehidupan Rasulullah, sosok yang sangat agung dan mulia akhlaknya. Bahkan sahabat beliau sendiri sulit menceritakan kemuliaan sosok Rasulullah saw. Siti Aisyah ra., ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah, beliau menjawab, “akhlak Rasulullah saw adalah al-Quran itu sendiri, artinya sosok Rasulullah bak Al-Quran yang berjalan.

Bagaimanakah dengan keadaan muslim saat ini? Adalah sebuah kenyataan yang ironi manakala kaum muslimin yang saat ini marak mengenang kelahiran Rasulullah, namun pada saat bersamaan anggota dewan dan juga pejabat yang notabene mayoritas muslim juga hiruk pikuk menuntut berbagai tunjangan dan fasilitas, jauh dari sikap sederhana dan qanaah yang dicontohkan oleh Rasul padahal derita dan kemiskinan rakyat makin mengiris hati. Sebagian dari mereka bahkan terpaksa makan nasi aking hingga nasi basi, setiap hari.

Rasulullah sangat takut kepada Allah, anehnya banyak manusia yang tidak pernah mendapat jaminan masuk syurga, seolah tidak pernah takut dengan azabnya. Bencana yang datang silih berganti dianggap hal yang biasa dan wajar. Kita seperti telah kebal dan bebal dengan bencana sehingga hutan tetap digunduli, alam terus dieksploitasi perusakan lingkungan gencar tiada henti, korupsi dan kezaliman menjadi-jadi

Bagi kaum Muslim, Rasulullah saw jelas menempati tempat yang sangat istimewa.Rasulullah telah menyelamatkan umat manusia dari kehancurannya dengan membawa risalah Islam dari Allah Swt. Allah juga mewajibkan kita untuk meneladani beliau secara keseluruhan, tidak mengambil hal-hal yang baik berdasarkan selera kita semata melainkan secara menyeluruh Bagaimana mungkin seseorang dikatakan mencintai rasulullah, sementara teladan kehidupan real dia ambil bertentangan dengan risalah yang dibawa oleh Rasulullah. Dalam berekonomi dia meneladani Adam Smith dan David Ricardo, dalam berpolitik dia merujuk kepadaa Machievelli dalam kehidupan sosial dan perubahan masyarakat dia berkaca kepada konsep Karl Marx, Lenin dan Stalin.

Meskipun saat ini kita berada dalam ruang dan waktu yang berbeda dengan beliau dan kita adalah manusia biasa yang tidak ma’shum,hal tersebut tidak dapat menjustifikasi bahwa kita boleh meninggalkan risalah beliau. Bahkan sudah seharusnya kaum muslimin menyelaraskan semua hal yang terkait dengan pribadi maupun sosial kita dengan tuntunan Rasulullah Saw. Dengan begitu InsyaAllah akan menghantarkan kita pada kemuliaan hidup dan menjadi jembatan bagi kita umtuk mendapatkan syafaat serta bertemu dengan beliau diakhirat kelak..Ya Rasulullah kami rindu padamu.....

Sumber : Materi siaran Wanita & Keluarga bersama Ustadzah Asliani Fahtimah (Muslimah HTI Kalsel) edisi Jum'at 3 Februari 2012 pukul 11.00-12.00 wita di Abdi Persada FM