Klinik Motivasi

Selasa, Mei 15, 2012

REPORTASE TANGGAL 24 APRIL 2012


DI HARI PERTAMA PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TINGKAT SMP, DITEMUKAN DUA SOAL YANG TIDAK ADA PERTANYAAN.

Ditemukannya dua soal tanpa pertanyaan ini dikemukakan Ketua Sub Rayon 01 Banjarmasin Selatan Fahrurazzy yang juga Kepala Sekolah SMP Negeri 11 Banjarmasin.  Farurrazzy menjelaskan dalam soal nomor 22 dan 23 hanya ada opsi jawaban tanpa pertanyaan. Hal ini membuat para siswa peserta ujian nasional di Banjarmasin kebingungan, Akibatnya mereka terpaksa menjawab asal-asalan.




Fahrurazzy menilai kejadian ini berpotensi merugikan para siswa. Namun hal ini dapat diatasi dengan membuat berita acara sehingga pihak pusat akan mengetahui kejadian sebenarnya.

Farurrazzy mengaku sampai saat ini ada empat sekolah yang melaporkan kejanggalan soal tersebut yakni SMP Islam Terpadu Ukhuwah, SMP Negeri 11, SMP Negeri 19 dan MTsN Banjar Selatan 2 Banjarmasin. Fahrurazzy berharap Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan akan menindaklanjuti kejadian ini.

DINI AP FM

KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERJANJI AKAN MELAPORKAN SOAL UJIAN NASIONAL TANPA PERTANYAAN KEPADA BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ATAU BNSP DI JAKARTA

Janji ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, Ngadimun kepada Abdi Persada FM kemarin. Ngadimun akan membicarakan kejadian soal tanpa pertanyaan ini dengan BSNP agar siswa tidak dirugikan.

Ngadimun menjelaskan dua soal yang sudah dijawab siswa, diusahakan tidak masuk hitungan. Jika tetap dihitung, mungkin saja jawaban siswa salah karena pertanyaannya tak tersedia. Ngadimun berharap para siswa dan guru tetap tenang karena masalah kesalahan cetak soal ini hanya kesalahan teknis. Ngadimun berjanji akan terus berkoordinasi dengan BSNP.

DINI AP FM


DPRD PROVINSI KALIMANTAN SELATAN AKAN MEMANGGIL DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERKENAAN DENGAN KEJADIAN SOAL UJIAN TANPA PERTANYAAN DI BEBERAPA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KEMARIN.

Demikian disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel yang membidangi pendidikan, Habib Ali Khaidir Al Kaff usai memantau pelaksanaan ujian nasional di beberapa sekolah kemarin.
Habib Ali Khaidir Al Kaff menyayangkan adanya kejadian soal tanpa pertanyaan tersebut karena hal itu sangat merugikan para siswa. Untuk itu dirinya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan agar dapat memberikan toleransi terhadap siswa di seluruh Kalimantan Selatan ini.
Habib Ali Khaidir Al Kaff mengatakan kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi ke depannya agar tidak terulang di tahun depan.
DINI AP FM

MTsN BANJAR SELATAN 2 BANJARMASIN TERPAKSA MEMANFAATKAN MUSHOLLA UNTUK MELAKSANAKAN UJIAN NASIONAL KEMARIN.

Karena menurut Kepala Sekolah MTsN Banjar Selatan 2 Abdul Hadi kepada Abdi Persada FM kemarin dari tiga ruang kelas yang tersisa akibat kebakaran beberapa hari lalu, hanya dua ruang kelas yang dapat digunakan karena air merembes ke ruang tersebut. Sehingga sekolah terpaksa memanfaatkan musholla, laboratorium komputer dan ruang guru agar mampu menampung seluruh peserta ujian.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Faturahman mengungkapkan keprihatinannya melihat para siswa yang mengikuti ujian nasional dalam kondisi serba darurat.
Untuk itu, Faturahman mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kementrian Agama Kota Banjarmasin. Dia berharap agar pembangunan sekolah dapat segera diselesaikan. 

DINI AP FM


PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DIMINTA MEMILIKI DATA KEMISKINAN YANG VALID BY NAME BY ADDRESS. 

Permintaan ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan M. Riswandi dalam rapat paripurna istimewa tentang rekomendasi dewan terhadap LKPJ gubernur tahun 2011 kemarin.
Menurutnya data kemiskinan tersebut penting dimiliki sebagai program pengentasan kemiskinan di Kalimantan Selatan. Karena berdasarkan LKPJ Gubernur Tahun 2011, tidak dijelaskan pengaruh keberhasilan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,12% terhadap hasil pengentasan kemiskinan. Justru data BPS menunjukkan adanya peningkatan kemiskinan selama tahun 2011.
M Riswandi berharap, dengan adanya data ini maka program pengentasan kemiskinan lebih focus dan tepat sasaran. Sehingga berujung pada maksimalnya anggaran yang disediakan.
DINI AP FM 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar