Klinik Motivasi

Jumat, Juli 17, 2009

Marhaban Ya Ramadhan

Rasulullah saw menaiki mimbar (untuk berkhutbah). Ketika menginjak anak tangga pertama beliau mengucapkan “amin”. Begitu pula pada anak tangga yang kedua dan ketiga. Seusai shalat para sahabat bertanya,”Ya .. Rasulullah, mengapa engkau mengucapkan amin?”.


Beliaupun menjawab, Malaikat Jibril datang dan berkata : kecewa dan merugi seseorang yang bila namamu disebut dan dia tidak mengucapkan sholawat atasmu, lalu aku berucap “amin”. Kemudian Jibril berkata lagi : kecewa dan merugi seseorang yang berkesempatan hidup bersama kedua orang tuanya tetapi dia tidak sampai bias masuk surga, lali aku berucap “amin”. Kemudian katanya lagi : kecewa dan merugi orang yang berkesempatan hidup pada bulan Ramadhan tetapi tidak sampai terampuni dosa-dosanya, lalu aku mengucapkan “amin”. (Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad)

Sahabat .. pasti udah pada ‘ngeh’ kan dengan Ramadhan ? Hafal banget kalo Ramadhan itu bulan mulia. Penuh berkah, rahmat yang banyak dan ampunan yang berlimpah dari Allah swt.

Itu sebabnya, Rasulullah saw dan para sahabatnya sudah menyambut dengan penuh suka cita bahkan sebelum Ramdhan datang. Sejak bulan Sya’ban, Rasulullah saw menganjurkan umatnya untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan ’tamu mulia’ ini. Salah satunya dengan memperbanyak ibadah terutama puasa (shoum). Jadi yang belum terbiasa puasa sunat Senin dan Kamis, diharapkan pada bulan Sya’ban sudah mulai menjalankannya. Jika belum mampu, cukup dengan tiga hari di tengah bulan. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mempersiapkan mental sekaligus fisik dalam menghadapi bulan yang disucikan tersebut. Insya Allah bagi teman-teman yang sudah biasa melakukan puasa, ngga bakalan deh kayak orang kelaparan ketika puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan.

Merupakan tradisi di masa Rosulullah saw, pada akhir bulan Sya’ban, para sahabat berkumpul di mesjid untuk mendengarkan khutbah penyambutan Ramadhan. Saat itu dimanfaatkan oleh kaum muslimin untuk saling meminta maaf di antara mereka. Seorang sahabat kepada sahabatnya, seorang anak kepada orang tuanya, seorang adik kepada kakaknya, dan seterusnya. Mereka ingin memasuki Ramadhan tanpa beban dosa. Mereka ingin memasuki Ramadhan yang disucikan itu dalam keadaan suci dan bersih.

Moga Allah swt mengizinkan kita bertemu dengan bulan Ramadhan yang mulia ini. Bentar lagi euy ... Semangat !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar