Humas DPD I HTI Kalsel Hidayatul Akbar saat ditemui disela kegiatan mengatakan, dalam kegiatan tahunan tersebut merupakan rangkaian dari Konferensi Rajab yang juga digelar di 28 kota lainnya di seluruh Indonesia. “Banjarmasin ini yang pertama mengadakan dengan DPD I HTI Kalsel sebagai penyelenggara. Ada 28 kota di seluruh Indonesia yang akan mengadakan kegiatan ini, terakhir nanti diadakan di Jakarta tepatnya di Stadion Lebak Bulus 29 Juni mendatang,” katanya kepada Radar Banjarmasin.
Diterangkan, jumlah peserta diperkirakan mencapai 10 ribu orang. Jumlah tersebut dihitung dari jumlah tiket yang terjual. Sekitar 50 persen dari total simpatisan yang hadir merupakan penduduk Kota Banjarmasin. “Kalau yang datang dari 13 kabupaten/kota se Kalsel, tapi 50 persen dari total yang hadir datang dari Banjarmasin dan sekitarnya,” ucap Hidayat. Selain itu, beberapa rombongan kecil juga datang dari provinsi tetangga Kalimantan Tengah.
Mengenai tujuan pelaksanaan Konferensi Rajab, Hidayat menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menyatukan hati, pikiran, dan langkah umat Islam khususnya di Kalsel untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dibawah naungan kilafah. “Dengan mengusung tema hidup sejahtera dibawah naungan khilafah kami ingin mengajak umat Islam dunia khususnya di Kalsel untuk menyatukan hati dan pikiran serta langkah untuk mewujudkan kehidupan sejahtera dibawah naungan khilafah,” cetusnya.
Pria berkacamata ini menambahkan, fakta yang saat ini dialami oleh umat Islam adalah keterpurukan. Selain terpuruk, umat Islam juga terjajah dan miskin serta mendapatkan penilaian negatif sebagai teroris. “Padahal umat Islam diajarkan menjadi umat yang terbaik agar mampu menjadi pemimpin dunia. Umat Islam harus bersatu dan punya pemimpin tunggal untuk dapat menyatukan potensi umat yang jumlahnya mencapai 1,6 miliar jiwa di seluruh dunia. Dengan kilafah, umat non muslim juga tetap dapat merasakan rahmat dari kepemimpinan kilafah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD I HTI Kalsel Baihaqi Al Munawar dalam opening speechnya menyerukan kepada umat Islam untuk menata kembali masa depan. Umat Islam, kata dia, harus menegakan syariah dan khilafah. “Tuntutan berdirinya khilafah bukan hanya tuntutan realitas tapi juga tuntutan akidah, umat Islam punya potensi besar untuk mewujudkannya,” tandas Baihaqi.
Dalam konferensi kemarin juga tampil sejumlah tokoh-tokoh HTI Kalsel yang menyampaikan orasi secara bergantian, mulai dari Ustaz H Mispansyah SH MH menyampaikan orasi berjudul posisi Indonesia di tengah kapitalisme global, kedua Ustaz Ali Imran SPd dari DPD II HTI Kota Banjarbaru dengan orasi Khilafah adalah Solusi. Kemudian Ustaz Abdul Haris SPd "Gambaran Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khilafah", Ustaz Hidayatul Muttaqin SE MSi "Khilafah Negara Adidaya Masa Depan Yang Mensejahterakan. Selain itu juga hadir pembicara dari DPP HTI, yakni Ustaz Fathiy Syamsuddin Ramadhan dengan orasi berjudul tegaknya Khilafah janji Allah dan Ustaz Haris Abu Ulya menyampaikan seruan hangat Hizbut Tahrir kepada umat.
Beberapa pembicara perwakilan tokoh masyarakat dan ulama juga tampil, diantaranya KH Abdul Wahab M Ag dari Hulu Sungai Selatan, KH Kafandi Fadholi dari Banjarmasin dan Ustaz Abdul Hafiz dari Banjarbaru.
Acara juga bertambah semarak, karena akan menampilkan aksi teatrikal dan tabuh bedug dari Islahul Ummah, juara festival bedug kabupaten banjar. Kegiatan juga disiakan langsung ke seluruh dunia melalui TV streaming pada http://hizbut/–tahrir.or.id/hti-channel. [Radar Banjarmasin edisi cetak Jumat 3 Juni 2011]
sumber : http://www.facebook.com/notes/abu-rafif/konferensi-rajab-pertama-di-kalsel/222100781153131
Tidak ada komentar:
Posting Komentar