Menurut Kepala dinas kesehatan Banjarmasin–Diah R Praswasti, tidak tercapainya target pendataan ini, menyebabkan proses pengobatan terhadap penderita HIV/AIDS tidak berjalan maksimal. Kondisi ini diperparah dengan minimnya anggaran.
Tahun ini, dinas kesehatan propinsi ditarget dapat menemukan 904 kasus HIV/AIDS untuk memudahkan proses pengobatan dan menekan angka penularan.
Kasus HIV/AIDS terbanyak ditemukan di kota Banjarmasin, disusul kawasan tambang seperti kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu. (mega)
sumber : http://banjarmasin.radiosmartfm.com/index.php?news=4324
Tidak ada komentar:
Posting Komentar