Ibu Jauharatul Badiyah, SE menguraikan gambaran sederhana krisis ekonomi global, dampaknya terhadap negara-negara di dunia termasuk Indonesia.” Krisis ekonomi global dipicu oleh sistem ekonomi yang kapitalistik. Sistem ini ditopang ekonomi ribawi, sektor non riil dan penggunaan uang kertas,” kata Ibu Jauharatul. Akibatnya sistem ekonomi dunia sangat rentan terjadi inflasi dan krisis. Disamping sistem kepemilikan pasar menyebabkan rakyat paling rugi dan menderita.
Sementara itu, Ibu Lia Normaliani, SE. memaparkan sistem ekonomi Islam yang mengharamkan segala bentuk ribawi dan bertumpu pada sektor riil, sistem mata uang berbasis emas serta pengaturan kepemilikan.
Pada sesi diskusi peserta menanyakan pernyataan beberapa pengamat ekonomi yang justru mengatakan krisis ini akan berakhir dan ekonomi akan kembali pulih. Ibu Jauharatul, SE mengatakan jika krisis ini akan mampu dilampaui, namun bukan berarti krisis akan berakhir. ”Sewaktu-waktu krisis akan berulang kembali secara periodik. Bila ada sistem yang lebih baik dan stabil, yaitu Islam mengapa kita pilih yang lain?” ujar Jauharatul, SE.
Ketika ditanyakan bagaimana memberlakukan sistem ekonomi Islam, Ibu Lia Normaliani sepakat untuk memperjuangkannya dan perlu keberaniaan serta kekuatan politik melalui institusi Khilafah. Oleh karena itu, menurutnya, edukasi umat terhadap sistem Islam secara komprehensif mutlak diperlukan. Wallahu’alam (DINI-BANJARMASIN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar