RIBUAN MUSLIMAH MENGIKUTI
KONFERENSI MUSLIMAH KALIMANTAN SELATAN ATAU KMK DI GEDUNG SULTAN SURIANSYAH
KEMARIN
Ketua
Pelaksana Konferensi Muslimah Kalimantan Selatan, Rabiatul Adawiyah
mengungkapkan Konferensi Muslimah Kalimantan Selatan ini dihadiri lebih dari
1400 tokoh perempuan muslim se Kalimantan Selatan. Mereka berasal dari berbagai
latar belakang profesi yaitu kalangan politisi, mubalighoh, Pembina majelis
taklim, guru, perwakilan organisasi perempuan serta mahasiswi.
PEMERINTAH DIMINTA LEBIH SERIUS MENANGANI KELANCARAN DISTRIBUSI SAPI
Rabiatul
menyampaikan KMK ini sebagai wujud
kepedulian Muslimah HTI Kalsel terhadap kondisi kaum perempuan saat ini.
Menurutnya kaum perempuan saat ini mengalami keterpurukan di berbagai bidang
kehidupan. Diantaranya angka kemiskinan yang meningkat dan tidak terjaminnya
rasa aman bagi perempuan. Padahal sumber daya alam Kalimantan Selatan sangat
berlimpah. Namun sayangnya tidak mampu mensejahterakan rakyat terutama kaum
perempuan di Kalimantan Selatan.
Rabiatul
Adawiyah menilai keterpurukan kaum perempuan akibat penerapan sistem kapitalis. Sehingga dirinya
berharap dengan konferensi ini para peserta memahami dan memperjuangkan
Khilafah sebagai solusi bagi penyelesaian persoalan perempuan dan bangsa
Konferensi Muslimah Kalimantan
Selatan ini menghadirkan empat pembicara yaitu Juru Bicara Muslimah HTI Iffah
Ainur Rochmah, Pengurus Muslimah HTI DPD I Kalsel dr. Patmawati Nabila dan Elly
Yustina dan Akademisi Universitas Lambung Mangkurat DR. Hastin Umi Anisa.
Konferensi ini akan ditindak lanjuti oleh perempuan Kalimantan Selatan bersama
Muslimah HTI Kalimantan Selatan dengan kegiatan di seluruh kota, kabupaten
sampai kelurahan.
DINI AP FM
MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA KALIMANTAN SELATAN MEMINTA KAUM PEREMPUAN UNTUK MEMBUANG SISTEM KAPITALIS DAN MENGGANTINYA DENGAN SISTEM KHILAFAH ISLAMIYAH
MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA KALIMANTAN SELATAN MEMINTA KAUM PEREMPUAN UNTUK MEMBUANG SISTEM KAPITALIS DAN MENGGANTINYA DENGAN SISTEM KHILAFAH ISLAMIYAH
Permintaan ini disampaikan Pengurus
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD I Kalimantan Selatan, Patmawati Nabila
dalam Konferensi Muslimah Kalimantan Selatan di Gedung Sultan Suriansyah,
kemarin.
Menurutnya penerapan sistem
kapitalis khususnya pengelolaan sumber daya alam di Kalimantan Selatan saat ini
tidak mensejahterakan masyarakat khususnya perempuan. Kekayaan sumber daya alam
Kalimantan Selatan yang berlimpah tidak memberikan dampak positif terhadap kaum
perempuan. Buktinya Kalimantan Selatan setiap tahun mengirim Tenaga Kerja
Wanita lebih dari 2000 orang per tahun ke arab Saudi, belum lagi ke negara
lain, tingginya angka HIV/AIDS serta angka perceraian.
Patmawati
Nabila berharap para perempuan Kalimantan Selatan peka terhadap persoalan di
sekitarnya, kemudian bergerak bersama Muslimah HTI Kalimantan Selatan membuang
sistem kapitalis dan menggantinya dengan Khilafah Islamiyah yang terbukti lebih
dari 1400 tahun telah mensejahterakan dan memuliakan perempuan dan masyarakat.
DINI AP FM
RANCANGAN UNDANG-UNDANG KEADILAN
KESETARAAN GENDER ATAU RUU KKG BERPOTENSI MENJAUHKAN MUSLIMAH DARI SYARIAT
ISLAM
Demikian disampaikan Juru Bicara
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, Iffah Ainur Rochmah dalam Konferensi Muslimah
Kalimantan Selatan di Gedung Sultan Suriansyah, kemarin.
Iffah
Ainur Rochmah berpendapat draft RUU KKG yang disampaikan Komisi VII DPR RI
dalam dengar pendapat beberapa minggu yang lalu mengandung klausul yang
berpotensi membawa perempuan melanggar syariat Islam. Misalnya ketika dikatakan
semua pihak harus menghilangkan diskriminasi atau pembedaan antara laki-laki
dan perempuan, termasuk menghilangkan pembedaan peran rumah tangga maupun
kehidupan publik. Sehingga klausul ini membolehkan pertukaran peran antara laki-laki
dan perempuan. Berdasarkan RUU KKG tersebut tidak boleh ada pembakuan peran
laki-laki dan perempuan.
Iffah
Ainur Rochmah menilai pertukaran peran laki-laki dan perempuan tersebut
bertentangan dengan fitrah manusia. Karena secara fisiologis laki-laki dan
perempuan tidak bisa dipaksakan sama.
Iffah
Ainur Rochmah menegaskan keadilan dan kesetaraan gender tidak akan dapat
mengatasi persoalan perempuan saat ini. Kaum
perempuan memerlukan perubahan institusi politik yang baru yaitu Khilafah
Islamiyah agar hak-haknya dapat terpenuhi.
DINI AP FM
PEMERINTAH DIMINTA LEBIH SERIUS MENANGANI KELANCARAN DISTRIBUSI SAPI
Hal ini disampaikan anggota Komisi
IV DPR, Habib Nabiel Al-Musawa kepada Abdi Persada FM kemarin.
Menurutnya kelancaran distribusi sapi dari daerah produsen ke daerah konsumen ini penting
guna mendukung kebijakan pengurangan impor sapi.
Habib Nabiel Al-Musawa mengungkapkan kebijakan
pengurangan impor sapi sangat berpotensi menimbulkan kelangkaan daging sapi di
daerah konsumen. Apalagi
beberapa minggu ini ada laporan kelangkaan daging sapi di Jakarta.
Akibat kelangkaan tersebut, daging sulit didapat dan kalaupun ada harganya
mahal. Namun di daerah
produsen sapi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Nusa
Tenggara Barat stok sapi melimpah.
Untuk itu, Habib Nabiel Al-Musawa mengharapkan pembenahan
distribusi agar suplai lancar sehingga daging sapi cukup tersedia di daerah
konsumen dengan harga yang wajar.
DINI AP FM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar