Untuk masalah ini memang masing2 radio mempunyai kebijakan sendiri. Tapi pada umumnya, pekerjaan penyiar ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Penyiar Parttime
Biasanya selain sebagai penyiar, mereka juga mempunyai pekerjaan tetap misalnya PNS, pegawai bank, guru dan sebagainya atau mereka masih berstatus mahasiswa atau pelajar. Income yang didapatpun umumnya dihitung berdasarkan jam kerja. Ada yang Rp. 5.000,- sampai Rp. 15.000,- per jamnya. Bahkan seorang penyiar benar-benar profesional bisa mencapai Rp. 30.000,- sampai Rp. 75.000,- per jamnya.
Untuk pelajar atau mahasiswa, sistem parttime ini sangat menggiurkan. Misalnya dia siaran 3 jam sehari dengan gaji Rp. 10.000,- per jamnya. Kalau dia efektif siaran rutin selama 25 hari per bulannya, dia bisa mengantongi Rp. 30.000,- x 25 = Rp. 750.000,- per bulan ditambah bonus lain, misalnya voice iklan dan lain-lain.
Selain dapat tambahan uang saku, dia juga akan terkenal paling tidak diantara temen-teman sekolah atau kampusnya.
2) Penyiar Fulltime
Untuk penyiar fulltime, biasanya mereka diangkat sebagai karyawan tetap di radio itu. Gajinya pun dibayar bulanan. Kisarannya sekitar Rp. 900.000,- sampai Rp. 2.000.000,-. Bonus diberikan sesuai dengan kebijakan perusahaan, seperti membuat narasi iklan, produksi iklan, reportase di lapangan dan lain-lain.
So .. seorang penyiar dihargai tergantung dari kualitas yang dimilikinya. Mudah2an hal ini bisa memacu seorang penyiar untuk terus mengasah kemampuan dan mengembangkan kualitas diri agar dapat dihargai dengan baik dari sisi finansial.
Jadi .. pilih fulltime atau parttime ??
(Dini)
Pilih partime saja,kalau partime waktunya tidak terikat dan bebas.
BalasHapustergantung orangnya, toh dua2nya msg2 punya konsekuensi ^^
BalasHapus