Klinik Motivasi

Senin, Mei 09, 2011

Klinik Motivasi 7 Mei 2011 : Hukum Menabur dan Menuai

Diambil dari kisah nyata. Ada anak kecil berumur 12 tahun. Namanya Howard Kelly. Dia berasal dari keluarga miskin. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari2, dia berjualan kue. Suatu ketika, sampai sore hari dia belum berhasil menjual sepotongpun. Padahal perutnya sangat lapar sekali karena dari pagi dia belum makan sedikitpun.


Howard Kelly berpikir, "Bagaimana jika aku makan sepotong kue ini?"
Namun sejenak dia ragu, "Inikan bukan kueku? Mana boleh aku memakannya?"
Howard Kelly berpikir dengan keras. Akhirnya dia memutuskan untuk meminta bantuan kepada salah satu pelanggannya.

Howard Kelly mengetuk pintu sebuah rumah. Kemudian keluarlah seorang gadis yang umurnya lebih tua dari dirinya. Melihat hal itu, Howard Kelly kehilangan keberaniannya. Diapun mengurungkan niatnya untuk minta dibelikan kue. Sebagai gantinya ia minta segelas air.

Gadis itu melihat bahwa si anak kecil tampak kelaparan, ia lalu membawakannya segelas susu hangat. Howard Kelly pun meminumnya perlahan-lahan.

“Berapa harus kubayar segelas susu ini?” kata anak itu.

“Kau tidak harus membayar apa-apa,” jawab si gadis. “Ibu melarangku menerima pembayaran atas kebaikan yang kulakukan.”

“Bila demikian, ku ucapkan terima kasih banyak dari lubuk hatiku.”

Howard Kelly lalu meninggalkan rumah itu. Ia tidak saja lebih kuat badannya, tapi keyakinannya kepada Alloh dan kepercayaannya kepada sesama manusia menjadi semakin mantap. Sebelumnya ia telah merasa putus asa dan hendak menyerah pada nasib.

Beberapa tahun kemudian ...

Gadis itu menderita sakit parah. Para dokter setempat kebingungan sewaktu mendiagnosa penyakitnya. Mereka lalu mengirimnya ke kota besar dan mengundang beberapa dokter ahli untuk mempelajari penyakit langka si pasien. Dokter Howard Kelly akhirnya dipanggil ke ruang konsultasi untuk dimintai pendapat.

Ketika mendengar nama kota asal si pasien, terlihat pancaran aneh di mata Dokter Kelly. Ia segera bangkit lalu berjalan di lorong rumah sakit dengan berpakaian dokter untuk menemui si pasien. Dokter Kelly segera mengenali wanita sakit itu. Ia lalu kembali ke ruang konsultasi dengan tekad untuk menyelamatkan nyawanya.

Sejak hari itu Dokter Kelly memberikan perhatian khusus pada kasus si pasien. Setelah dirawat cukup lama, akhirnya si pasien bisa disembuhkan. Dokter Kelly meminta kepada bagian keuangan agar tagihan rumah sakit diajukan kepadanya dahulu untuk disetujui sebelum diserahkan kepada si pasien. Nota tagihan pun kemudian dikirimkan ke kantor Dokter Kelly. Ia mengamati sejenak lalu menuliskan sesuatu di pinggirnya. Tagihan itu kemudian dikirimkan ke kamar pasien.

Si pasien takut membuka amplop nota tagihan karena yakin bahwa untuk dapat melunasinya ia harus menghabiskan sisa umurnya.

Akhirnya, tagihan itu dibuka dan pandangannya segera tertuju pada tulisan di pinggir tagihan itu :

Telah dibayar lunas dengan segelas susu
Tertanda
dr. Howard Kelly

Air mata bahagia membanjiri mata si pasien. Ia berkata dalam hati,“Terima kasih Alloh, cinta-Mu telah tersebar luas lewat hati dan tangan manusia.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar