Klinik Motivasi

Sabtu, Maret 24, 2012

Muslimah Rindu Syariah dan Khilafah

Dalam rangka sosialisasi hasil Konferensi Internasional Perempuan (KIP) tanggal 10 Maret 2012 di Tunisia, Muslimah HTI Kalsel menggelar Diskusi Tokoh Muslimah Kalsel di Aula Kayuh Baimbai Pemko Banjarmasin, Sabtu (24/3). Acara yang bertema Khilafah Model Cemerlang Bagi Hak-hak Perempuan dan Peran Politiknya dihadiri hampir seratus perempuan dari berbagai profesi.


Rabiatul Adawiyah, Ketua Muslimah HTI Kalsel dalam sambutannya mengharapkan setelah acara ini agar para peserta dapat bersinergi membangun paradigma yang sama dalam memandang problematika dan solusi mengatasi hal tersebut.

Rabiatul Adawiyah juga menyampaikan Konferensi Internasional Perempuan di Tunisia telah dilaksanakan di tengah kondisi perempuan yang belum sepenuhnya mendapatkan hak-haknya dan eksploitasi yang terjadi terhadap perempuan dalam berbagai bentuk. Oleh karena itu, Muslimah Hizbut Tahrir menawarkan solusi Islam yaitu Khilafah. Yaitu sistem komprehensif yang dapat menjamin dan melindungi pemenuhan hak-hak perempuan.

"Khilafah memberikan peluang kepada perempuan untuk berperan aktif dalam membangun peradaban dunia," jelasnya.

Rabiatul juga menambahkan para peserta konferensi meyakini bahwa sistem kapitalis telah gagal menyelesaikan permasalahan perempuan dan mereka berkomitmen untuk memperjuangkan sistem Khilafah.

Sementara itu, DR. Hastin Umi Annisa, SE, MM (Dosen Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Unlam) sebagai pembicara pertama mengungkapkan bahwa persoalan perempuan saat ini disebabkan penerapan kapitalis di tengah masyarakat. Perempuan dianggap pencetak uang. Dinilai berharga berdasarkan materi yang dihasilkannya. Akibatnya perempuan terpaksa bekerja untuk bisa hidup. Hal ini menimbulkan permasalahan baru yaitu pelecehan kehormatan, pelalaian terhadap urusan rumah tangga dan lain-lain.

Sedangkan Munajah Nayla Ulya, SH, MH (Aktivis MHTI Kalsel) menawarkan Khilafah Islam sebagai solusi permasalahan perempuan saat ini. Menurutnya, Khilafah akan mampu melindungi hak-hak politik, ekonomi dan perlindungan kehormatan perempuan.

"Masih ingat dengan kisah perempuan muslimah yang diganggu oleh Yahudi di pasar Qainuqa? Mendengar kabar itu, khalifah langsung mengirim pasukannya untuk membela perempuan tersebut. Ini bukti sistem Islam mampu menjaga kehormatan perempuan," jelasnya.

Di akhir acara, para tokoh muslimah sepakat terus terlibat dalam upaya penyadaran umat untuk menerapkan syariah dan khilafah. (Dini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar