Hal
ini diungkapkan Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Ibnu Sina
kepada wartawan. Menurutnya aktivitas penambangan batu bara di Kalimantan
Selatan tidak lagi memperhatikan lingkungan sekitar. Seperti yang terjadi pada
kuburan muslimin Desa Satui Barat, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu yang
tergusur akibat penambangan batu bara di sekitar lokasi tersebut. Jebolnya dua
kolam penampungan air milik perusahaan tambang tersebut mengakibatkan air
mengerus kuburan yang berada di samping kolam sehingga kuburan terbongkar dan
tulang belulang berserakan di lokasi tersebut.
Ibnu Sina juga prihatin dengan
kondisi tanggul yang dibangun tidak permanen dan hanya dibatasi oleh gundukan
tanah. Dirinya khawatir jika terjadi banjir maka tanggul kolam penampungan air
tersebut jebol berpotensi putusnya jalan trans Kalimantan.
-----
insert Ibnu ----
Ibnu Sina mengharapkan DPRD Provinsi
Kalimantan Selatan secara internal segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
DINI AP FM
sumber : reportase tanggal 7 juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar