Menurutnya, sistem demokrasi tidak mengharuskan seorang penguasa memiliki konsep yang tepat untuk mensejahterakan masyarakat. Bisa saja ia menerapkan sistem ekonomi kapitalis yang hanya mampu mensejahterakan sebagian masyarakat. Bisa saja ia menerapkan sistem ekonomi sosialis yang mengakibatkan kelesuan ekonomi.
Jauharatul juga menambahkan, secara umum sistem pemilu dalam demokrasi calon penguasa mengharuskan berkampanye dalam dana yang cukup besar. Hal ini mendorong sebagian besar calon penguasa "terpaksa" menerima dana kampanye dari pengusaha atau pemilik modal. Sehingga tidaklah aneh ketika demokrasi dijadikan sebagai alat untuk menjajah bangsa Indonesia di seluruh bidang kehidupan. Hal ini terlihat dengan sejumlah Undang-Undang yang semakin kapitalistik dan liberal. Rakyat hanya menjadi pasar dan tenaga murah bagi penjajah asing.
Di akhir dialog, Jauharatul mengingatkan kepada umat Islam untuk kembali kepada sistem Islam yang mampu mensejahterakan manusia beribu-ribu abad lamanya (Dini/Bjm).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar