Klinik Motivasi

Kamis, Agustus 13, 2009

KONFERENSI REMAJA INDONESIA, BANGKITNYA REMAJA PEDULI BANGSA

Tingginya seks bebas, narkoba dan aborsi di Indonesia membuat Muslimah HTI prihatin. Hal ini disampaikan Naila Ulya dalam sambutannya pada acara Konferensi Remaja Indonesia dengan tema “Saatnya Remaja Peduli, Selamatkan Indonesia dengan Syariah” di Aula Bapeda Banjarmasin, Ahad (09/08).


Ketua Muslimah HTI DPD I Kalsel ini pernah melakukan dialog dengan salah satu siswi SMA di Banjarmasin. Dan terungkap bahwa 10 remaja putri dari temannya, 7 remaja diantara telah melakukan seks bebas. Ini dilakukan dengan teman dekat atau orang yang baru dikenal. Meskipun di Banjarmasin tidak seperti di Jakarta tetapi hal ini tetap harus mendapat perhatian.

Katanya,“Memang ini bukan hasil survey. Namun katakanlah, ada 7 dari 1000 remaja yang melakukan seks bebas adalah problem. Karena masalah sedikit atau banyak dalam kacamata syariat hal itu tetap dianggap kekeliruan,” katanya.

Nayla juga menghimbau kepada para remaja untuk menjaga dan meningkatkan kepedulian terutama terhadap kondisi mereka saat ini.

Sementara perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, Hamka dalam sambutannya mengatakan untuk menjadi remaja berprestasi harus beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Hal ini sudah termaktub dalam UU Pendidikan No. 20 Tahun 2003. Untuk itu di Kalsel telah disahkan Perda Khatam Al-Qur’an dan akan dimasukkan dalm kurikulum pendidikan pada tahun 2010 nanti. Diharapkan dengan dicanangkannya Perda Khatam Al-Qur’an, para remaja/pelajar mempunyai prestasi keimanan berdasarkan Al-Qur’an.

Konferensi Remaja Indonesia ini menghadirkan para orator dan pembicara muda. Diantaranya Hamimah Mujadahah, Tia Yulia Wardhani dan Titin Nusair . Mereka adalah siswi-siswi SMA berprestasi.

Selain itu, konferensi yang dihadiri hampir seribu remaja ini juga menampilkan liputan kegiatan yang telah dilakukan Muslimah HTI DPD I Kalsel dan Aksi Teatrikal Remaja.

Acara ditutup dengan pembacaan surat terbuka remaja muslimah yang mengingatkan para penguasa untuk mengambil syariah sebagai satu-satunya aturan yang diterapkan di dunia dan tidak menjalankan program KRR ala kapitalis-sekuleris. (Dini/Bjm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar