Klinik Motivasi

Selasa, Oktober 06, 2009

Masker Lumpur Mati

Dua hari yang lalu, seorang teman mengajakku ke salon. Kebiasaan yang jarang kami lakukan beberapa bulan ini. Mungkin karena belum punya waktu yang cukup. Meskipun cuman facial dan creambath aja, itupun memerlukan waktu sekitar satu sampai dua jam. Belum lagi kalo nunggu giliran. Bisa lebih waktunya. Jadinya baru kemarin bisa ke sana.


Setelah menunggu sekitar 15 menit, tibalah giliran kami. Sambil melakukan proses tahapan cuci mukanya, si mbak nya nawarin kami untuk mencoba masker wajah dari lumpur mati (Avocado). Sebenarnya aku sudah sering denger jenis masker itu. Katanya sih hasilnya bagus. Kulit menjadi kencang, kotoran dan sel kulit mati akan hilang dan kulit akan menjadi halus. Meskipun seorang ibu yang juga sedang difacial seruangan dengan kami memperingatkan bahwa proses pembersihan masker dari wajah rasanya akan menyakitkan. Namun tekad kami sudah bulat *emang apa coba, kami akan mencobanya kali ini. Biar ngga penasaran hehehe

Yang namanya facial itu prosesnya tidaklah menyenangkan *ini pendapat pribadiku lo .. Apalagi pas tahap ekstraksi (pengeluaran) komedo dan jerawat dari wajah. Benda-benda itu dikeluarkan secara paksa dengan sebuah alat khusus. Pake cara manual atau bantuan mesin khusus tetap aja rasanya menyakitkan. Tak jarang proses ini diiringi dengan tetesan airmata *lebay .. ding !

Abis diekstrasi, wajahku diolesi dengan masker lumpur mati. Rasanya dingin dan sejuk. Subhanallah sakit yang kurasakan akibat proses sebelumnya terasa hilang. Karena proses pengeringan memakan waktu yang cukup lama, aku hampir ketiduran. Sesekali si mbak nengok aku, memeriksa apakah maskernya udah kering atau belum. Sekitar 30 menit, maskernya siap diangkat. Si mbaknya mulai mengelupaskan masker di pinggir wajahku dan kemudian mengangkatnya. Ya .. Allah, bener kata si ibu tadi. Kulit wajahku terasa dikelupas. Sakit sekali .. Aku berusaha mengalihkan pikiranku sehingga rasa itu tidak terlalu dominan. Tapi usahaku ngga berhasil. Untunglah .. si mbaknya cukup sigap mengangkat masker itu dengan cepat. Hingga aku tidak terlalu lama berada dalam penderitaan. Setelah semua masker terangkat, aku baru mengaduh. Eh .. si mbaknya malah tersenyum.

"Mbak .. mbak, aku kira mbaknya tahan sama sakitnya, soalnya dari tadi diem aja, eh ngga taunya?" Ujarnya cengegesan.

"Aku diem itu nahan sakit .. mbak ! Hufh .. ternyata begini ya rasanya," Kataku dengan wajah masih meringis.

Wajahku terasa kesemutan. Rasanya seperti abis ganti kulit *emang pernah ?? hehehe Tahap terakhir penutupan pori-pori kulit memakai alat khusus pengganti es batu dan olesan pelembab, hanya mampu mengurangi sedikit rasa sakitku.

Tapi memang sebanding dengan hasilnya, besok pagi temen-temen di kantor memuji wajahku. Kata mereka lebih bersih dan cerah. Rasanya seneng sekali .. pengorbananku ngga percuma. Rasa sakit akibat proses ekstraksi dan masker terbayar dengan bersihnya wajahku .. Alhamdulillah :)

Kejadian ini kembali mengingatkanku bahwa untuk mencapai kesuksesan diperlukan suatu proses. Di jaman yang serba instan ini, kadang-kadang kita lupa dengan hal itu. Ingin lancar berbahasa Inggris, tapi malas menghafal dan berlatih berbicara. Ingin menjadi kaya, namun malas berusaha dan bekerja. Ingin menulis novel bermutu seperti Laskar Pelangi, tapi semangatnya kalah ama mood.

Padahal di balik orang-orang sukses sekarang, mungkin saja tersimpan cerita duka dalam menapaki kesuksesannya. Bagaimana kita sekarang ini? Tentu melalui proses yang panjang. Mulai ketika berada di rahim seorang ibu. Lahir ke dunia ini. Belajar merekam apa yang dilihat, apa yang didengar dan apa yang dirasakan. Merangkak. Jatuh-bangun ketika belajar berjalan. Tangisan dan tawa mengiringi prosesnya. Dan lihatlah kita sekarang .. Atau cerita Assabiqunal Awwaluun (Orang-orang yang beriman pertama kali) .. bukankah mereka juga melalui proses itu. Tidak semua menyenangkan. Ada pedih dan perih menahan siksa orang-orang kafir. Ada airmata dan pengorbanan jiwa dan raga yang diberikan. Dan lihatlah .. akhir ceritanya. Allah swt menjamin mereka masuk surga .. Subhanallah !!

Maka dari itu, jika kita menginginkan kesuksesan dan keberhasilan dalam hidup ini. Ikutilah proses pencapaiannya dengan sabar dan kegigihan. Jikapun keberhasilan belum kita raih. Paling ngga kita sudah membuktikan bahwa kita bukanlah orang yang pantang menyerah !! Bukankah yang dinilai Allah adalah proses yang kita jalani, apakah sudah sesuai syariat-Nya atau ngga? Hasilnya serahkan kepada-Nya. Insya Allah, Dia akan memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar