Klinik Motivasi

Selasa, Agustus 31, 2010

Aku dan Dua Trainer

Beginilah jadinya jika mengasuh acara motivasi. Secara tak sengaja, kata2 mereka mensugesti diriku. Alhamdulillah saat ini masih dalam jalan yang benar hehehe

Berawal dua tahun yang lalu, aku menjadi penyiar untuk dua program motivasi. Satu program berjudul Klinik Motivasi yang menghadirkan dr. Fauzan Muttaqien - Trainer dari Quantum Spirit Training Center - (awal2 siaran masih ko-ass .. sekarang mah udah lulus makanya dikasih gelar di depan biar lebih mantap :D). Dalam program ini dibahas tuntas cerita2 motivasi berikut aplikasinya dalam kehidupan.


Sedangkan satunya lagi adalah program Parenting yang diasuh oleh dr. Akhmad Fadly Noor, C.Ht. M.NLP. Meskipun yang dibahas bagaimana pola pengasuhan orang tua terhadap anak, tapi tetap nyambung dalam kehidupan umum. Bahkan di sela2 break iklan, aku sempatkan untuk konsultasi colongan dengan beliau (Boong tuh .. bukan hanya pas break .. abis acarapun sempet2nya 15-20 menit curhat dulu he3). Sayangkan kalo ngga dimanfaatkan .. soalnya dr. Fadly konsultan profesional .. satu jam bisa sampai 350 ribu lo *memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan he3. Alhamdulillah .. so far solusi beliau mantap.

Aku ngga tau diantara dua orang trainer ini mana yang sangat mempengaruhiku. Yang pasti sejak mendengarkan, berdialog dan berdiskusi dengan mereka di saat2 siaran, aku rasakan ada sesuatu yang mendorongku untuk berbuat lebih maju lagi dan memanfaatkan potensiku yang ada.

Pernah satu hari .. mendadak Neno Warisman datang untuk interview. Pada hari itu sebelumnya aku ngasuh program dialog bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel. Setelah jam itu, harusnya giliran penyiar lain. Namun, kepala studio waktu itu memintaku untuk memandu acaranya. Padahal setelah itu, aku siaran lagi program Fiqh Wanita dengan narsum Ustadzah Herawati Diah.

Kebayangkan .. repotnya kalo hal itu terjadi. Tiga jam berturut2 mengasuh program dialog dengan tiga tema yang berbeda, tiga nara sumber yang berbeda dan salah satunya mendadak !!

Sempat berpikir sesaat dan mencoba bernegosiasi dengan kepala studio. Namun beliau tetap bersikeras. Aku ngga tau apa pertimbangan beliau saat itu. Karena pada akhirnya, akulah yang harus mengalah. Sebenarnya "keterpaksaan" itu tidak sepenuhnya dari beliau. Ada andil juga dalam diriku untuk "memaksa diri" mengambil kesempatan itu. Hal ini karena ingatanku melayang pada materi yang disampaikan dr. Fauzan (jangan geer ya ...). Bercerita tentang kenekatan untuk mengambil peluang yang ada karena jika kita tidak mengambilnya bisa jadi kita menyesal .. mungkin tidak ada kesempatan yang sama untuk kedua kalinya.

Di samping itu, aku juga teringat akan nasehat dr. Fadly untuk selalu optimis dalam kehidupan ini. Bahwa sesuatu yang terjadi di luar rencana kita, tetap harus disikapi dengan bijaksana. Jika kita mendapatkan masalah, cobalah mengerti masalah itu sehingga kita bisa memilih langkah yang tepat dalam menyikapinya. Jangan menghindar, karena itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Mengingat materi dari kedua trainer tersebut, aku mengumpulkan segenap kemampuan. Dengan setenang2nya (padahal hatiku gugup banget) .. ku persilahkan Bunda Neno duduk dan memulai perkenalan. Alhamdulillah .. Bunda orangnya supel, baik hati dan mampu beradaptasi dengan baik. Kesan akrab segera terjalin. Beliau menyampaikan kisi2 materinya dan aku berusaha untuk menyimaknya. Alhamdulillah .. on air berjalan lancar dan aku dapat oleh2 sebuah buku yang ditandatangani oleh Bunda Neno dan Penerbitnya.

Awal Juli yang lalu, Bunda Neno interview kembali. Dengan semangat, ku ambil tugas untuk memandu, meskipun temanya mendadak (karena Bunda juga belum pasti bisa .. jadwal acara lain juga padat termasuk malemnya siaran di TVRI dan tabligh akbar). Alhamdulillah lagi .. kali ini dapet buku lagi .. terbaru karya Bunda Neno dengan judul "Semua Ayah adalah Bintang".

Subhanallah .. masih banyak kenekatan2 yang aku lakukan. Insya Alloh di lain kesempatan semoga bisa kuceritakan. Awal november tahun lalu, aku cukup sedih, karena jadwal kuliahku yang padat, aku hanya bisa menghandel Klinik Motivasi dua minggu sekali. Jika aku berhalangan hadir, ku minta penyiar lain menggantikannya. Namun ternyata kepala penyiaran secara sepihak menggantiku secara total. Tiba2 di jadwal penyiaran, bukan namaku lagi yang mengasuh program itu. Mungkin dia mau penyiar acara itu tetap, tidak berganti2. Itu hanya dugaanku .. karena sampai sekarang pun dia tidak pernah menjelaskannya dan aku juga males menanyakannya :(

Ditambah lagi pas bulan Ramadhan ini, dr. Fadly minta izin ngga siaran. Ntar acaranya disambung pas kelar Ramadhan. Selain jadwal pasien yang bertambah banyak, beliau ingin merefresh pengetahuannya kembali. Rencananya sih mau bikin buku. Amin ya Rabb .. mudah2an nanti buku beliau bisa menjadi pencerahan terutama buat ortu dan calon ortu :D

Meskipun merasa kehilangan, namun kejadian ini menyadarkanku bahwa motivasi yang paling kuat berasal dari diri sendiri. Terima kasih untuk para trainer .. semoga Alloh swt selalu memberikan kekuatan-Nya kepada kalian untuk menebarkan kebaikan kepada sesama .. Aamiin Yaa Rabb :) (Dini)

2 komentar:

  1. Bagus juga motivasinya ya...asal ingat aja jgn selalu nekat, ntar kelewat...hehe...

    BalasHapus
  2. tenang aja .. kan ada kakak yang ingetin supaya tetep berada di jalan yg benar *sambil ngelirik yg komen di atas he3

    BalasHapus