Dengan adanya diskusi ini, HTI dengan tegas membantah tuduhan bahwa akar terorisme berasal dari pemikiran dan perjuangan menegakkan syariah dan khilafah.
Dijelaskannya, tidak semua gerakan yang memperjuangkan syariah dan khilafah bertindak dengan kekerasan dan menghalalkan segala cara. Salah satunya adalah Hizbut Tahrir. Bahkan Akhid menilai gerakan yang dilakukan HT saat ini sudah sesuai dengan metode dakwah Rasulullah yakni dakwah merubah pemikiran.
Akhid juga berharap kaum intelektual tergugah mempelajari sistem Islam lebih dalam agar mendapatkan pemahaman yang benar, seperti terlibat dalam kajian keIslaman yang digelar HTI. Mengingat posisi intelektual sebagai kaum pemikir sangat penting dalam perubahan masyarakat.
Selain itu, Akhid juga berharap masyarakat bisa bersikap kritis terhadap opini yang disampaikan, agar tidak mudah diprovokasi. Sedangkan terhadap pemerintah, Akhid berharap agar bisa bertindak tegas untuk mengatasi kasus-kasus terorisme yang ada saat ini. Diskusi ini dihadiri para intelektual diantaranya para dosen dan penulis. (DINI AP FM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar