Klinik Motivasi

Kamis, Juni 30, 2011

Konferensi Rajab HTI Perjuangkan Pemerintahan Sistem Khilafah

SOREANG,(GM)- Ribuan jemaah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat menghadiri Konferensi Rajab 1432 H (2011), Rabu (29/6) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung. Kegiatan yang juga untuk memperingati 27 Rajab tersebut bertemakan "Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khilafah".


Dalam acara yang diselingi pentas seni dan tarian kolosal dengan melibatkan pelajar dan mahasiswa tersebut, menampilkan sejumlah pembicara seperti Dr. Arim Kasim (Majelis Pertimbangan Pengurus/MPP HTI Pusat), Dr. H. Fahmi Lukman (HTI Pusat) dan Ustaz Akhmad Gumilar, M.Si.

Orasi sejumlah narasumber yang tampil menegaskan Indonesia masih dalam cengkeraman kapitalisme global. Hal itu ditandai dengan banyaknya sektor ekonomi yang dikuasai asing (kapitalis). Akibatnya kesejahteraan yang didambakan masyarakat semakin jauh dari harapan. Itulah pentingnya negara ini dipimpin seorang pemimpin dalam sistem khilafah.

"Sistem demokrasi sekuler yang melahirkan kapitalisme, terbukti tidak bisa menyejahterakan rakyat. Tapi sistem khilafah dengan prinsip syariat Islam akan menjamin terlindunginya agama, politik, sosial budaya, dan hak-hak ekonomi rakyat," ungkap Arim Kasim.

Diungkapkan Arim, dalam sistem kapitalis, kekayaan alam dan pengembangan ekonomi suatu negara cenderung meperkaya segelintir orang. Sedangkan sistem khilafah menjamin semua hak individu untuk mendapat kesejahteraan lahir dan batin. Karena itu menurutnya jika APBN dikelola dengan sistem pemerintahan khilafah, akan memberikan keuntungan jauh lebih besar dibanding APBN sekarang. Potensi alam yang ada seperti dari bahan bakar minyak (BBM) dan gas bumi serta sumber daya alam lainnya, menurutnya akan sanggup memberikan APBN mencapai 1.744 triliun per tahun.

"Sekarang hal itu akan susah dicapai karena banyak sektor ekonomi yang dikuasai asing dan itulah penjajahan model baru," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Fahmi Lukman dalam orasinya. Menurutnya sistem khilafah menjamin semua suku, agama, ras dan golongan, mendapat jaminan kesejahteraan. "Karena memang konsep khilafah memberikan kesejahteraan yang rahmatan lilalamin," katanya. (B.35)**

sumber : http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20110630020631&idkolom=soreang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar