Klinik Motivasi

Minggu, Januari 30, 2011

Berakhirnya "Abad Amerika"

Itu adalah judul sebuah artikel yang kami bahas pagi tadi dalam acara meeting of the month. Isinya menjelaskan tentang tanda-tanda meredupnya era Amerika yang semakin tampak, gambaran dinamika politik internasional dan proses perubahan menuju kekuatan adidaya global sejati.

Satu hal yang menarik yang aku catat dalam pertemuan ini adalah sejauh mana pengaruh meredupnya era Amerika ini terhadap penegakkan Syariah Islam dan Khilafah. Mengingat Rasulullah saw bersama para shahabat terus berjuang mendirikan Daulah Islamiyah di Madinah tanpa menunggu hancurnya dua negara adidaya saat itu yaitu Romawi dan Konstantinopel.


Artinya kehancuran AS dan krisis di berbagai negeri karena penerapan sistem kapitalis-sekularis adalah suatu fakta. Dan hal ini dijawab dengan perjuangan penegakkan syariah Islam dan Khilafah sesuai dengan metode dakwah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Tentunya peran serta seluruh kaum muslimin terutama para aktivis dakwah untuk terus menggencarkan dakwah.

Apalagi jika kita melihat bagaimana krisis yang terjadi saat ini di beberapa negeri Muslim seperti Tunisia dan Mesir. Meskipun dari beberapa sumber yang ada, AS diduga kuat "bermain" di belakang peristiwa ini. Namun tentunya kita berharap agar kaum muslimin di seluruh dunia dapat memanfaatkan momen tersebut untuk mengganti "rezim boneka AS" dan menegakkan Islam. (Dini)

Selasa, Januari 25, 2011

Ratusan Massa HTI Kalsel Gelar Aksi Keprihatinan Terhadap Kondisi Negara

Banjarmasin. Ratusan massa Hizbut Tahrir Indonesia Kalsel menggelar aksi damai dengan tema "Negara Gagal, Selamatkan dengan Khilafah" pagi tadi (24/01/2011). Aksi ini dimulai dengan longmarch dari Jalan Merdeka Samping Mesjid Raya Sabilal Muhtadin dan berakhir di halaman kantor Pemerintah Provinsi Kalsel.

Hidayatul Akbar, Humas HTI Kalsel mengatakan aksi damai ini digelar sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi Negara. Dimana pemerintah dinilai telah gagal menjalankan tugas pokok dan fungsinya.


Menurutnya ada 6 kegagalan yang telah dilakukan negara yakni gagal menyejahterakan rakyat, melindungi moralitas rakyat, melindungi kekayaan rakyat, memberantas korupsi dan mafia hukum, melindungi akidah umat dan membawa rakyat kepada jalan yang diridhoi Allah. Sehingga HTI Kalsel menyerukan untuk menyelamatkan Indonesia dengan syariah dan merubah sistem kapitalisme dengan sistem Khilafah yang telah diwariskan oleh Nabi Muhammad saw.

Sementara itu menanggapi apa yang disampaikan oleh HTI Kalsel, Isra Ismail, Asisten Pemerintahan dan Pembangunan Pemprov Kalsel mengatakan pihaknya telah bekerja sesuai kewenangan dan menjalankannya sesuai dengan program yang disusun dalam rencana jangka menengah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalsel.

Dalam kesempatan ini Hidayatul Akbar juga menyerahkan secara simbolis pernyataan sikap HTI Kalsel kepada Pemerintah Provinsi Kalsel yang diwakili oleh Isra Ismail.

Aksi damai ini juga diisi orasi dari tokoh-tokoh HTI yakni Ustadz Muhammad Hatta, Ustadz Mispansyah dan Ustadz Baihaki Al-Munawwar. Aksi serupa juga dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia antara lain Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Medan dan Makasar. (DINI AP FM)

Minggu, Januari 02, 2011

Cium Bau Anyir saat Berada di Museum Mustafa Kemal Ataturk

Berbicara Turki tak lepas dari keunikan yang ada di negara tersebut. Betapa tidak, negara ini terletak di dua benua yaitu Asia dan Eropa yang hanya dipisahkan Laut Marmara. Selain itu, Turki juga dikenal sangat peduli dengan kelestarian sejarah bangsanya, termasuk peninggalan milik Bapak Pendiri Bangsa Mustafa Kemal Ataturk.


Laporan: MUHAMMAD RURI ARIATULLAH


BERADA di Negara Turki membuat kelima siswa SMAN 2 Cibinong terkesan. Bukan hanya karena keramahan yang ditunjukkan masyarakatnya, namun pula kebersihan serta keteraturan hidup khas Eropa.

Negara Euro-Asia itu sangat peduli terhadap penataan wilayahnya. Tidak ada perbedaan antara kota besar maupun kecil, seluruhnya tertata sangat rapi dengan didominasi apartemen sebagai tempat tinggal warga setempat.

Hal ini pula yang dirasakan lima siswa SMAN 2 Cibinong, yakni Liana Aprillia Yusuf, Benaverd Rizanda PL, Devita Nurvidya, Izzudin Al Faruq dan Hasnatika Mazziyah ketika berada di sana.

Sejak tiba di Kota Aeyoup, mereka langsung disuguhi panorama Turki yang begitu indah. Walaupun tidak memiliki pohon rimbun layaknya Bogor, namun arsitektur bangunan yang tersusun rapi membuatnya enak dipandang mata. Meski kala itu suhu udara berada di bawah 17 derajat celsius, namun tidak mengurangi antusias para siswa untuk mengelilingi Aeyoup.

Selain melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di Aeyoup dan memperkenalkan budaya khas Indonesia kepada pelajar Turki, siswa SMAN 2 Cibinong juga berkesempatan mengelilingi beberapa tempat bersejarah yang ada di Turki. Salah satunya saat berada di Ankara.

Di ibukota Turki itulah, jasad Bapak Pendiri Bangsa Mustafa Kemal Ataturk berada, tepatnya di Museum Anitkabir. Konon, saat ia wafat jasadnya tidak diterima bumi karena dosa-dosa besarnya terhadap masyarakat Turki saat berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman.

Karena tidak bisa dikubur, maka dibuatkan monumen dengan menempatkan tubuh Kemal Ataturk di dalam peti jenasah. “Saat kami mengunjungi Museum Anitkabir, seluruh tubuh harus disemprotkan cairan pewangi karena makam Kemal Ataturk selalu mengeluarkan bau busuk,” cerita Liana Aprillia Yusuf.(*)

*Cerita Siswa SMAN 2 Cibinong dalam Pertukaran Pelajar ke Turki (2)
http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=66023

Sabtu, Januari 01, 2011

HTI Kalsel Gelar Konferensi Muharram 1432 Hijriah Pagi Tadi

Banjarmasin. HTI Kalsel menggelar Konferensi Muharram 1432 Hijriah di Aula Studio RRI Banjarmasin, pagi tadi (01/01/2011). Acara ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan yang dilakukan selama bulan Muharram 1432 Hijriah beberapa waktu yang lalu. Seperti tabligh akbar, pawai menyambut Muharram dan berbagai dialog yang diadakan di kampus maupun di masyarakat.


Hidayatul Akbar - Humas HTI Kalsel - dalam sambutannya menyampaikan diangkatnya tema "Amerika Menyerang Islam" pada konferensi kali ini adalah untuk mengingatkan umat Islam agar selalu waspada dengan Amerika. Karena menurut Hidayatul, Amerika dengan ideologi kapitalisnya akan terus melakukan penjajahan di muka bumi ini.

"Amerika akan terus memaksakan dominasi ideologi, politik, dan ekonominya khususnya kepada negeri-negeri kaum muslimin. Melalui imperialisme, hegemoni AS akan langgeng", katanya.

Hidayatul juga mengungkapkan beberapa strategi sistematik AS untuk membendung kebangkitan Islam yaitu dengan isu demokratisasi dan HAM, penghancuran pemikiran Islam dengan ide sekularisme dan liberalisme, politik belah bambu (stik and carrot) dan kekuatan negara dengan slogan War of Terorism.

"Karena jika khilafah tegak, maka hegemoni AS akan segera berakhir. Hal ini bisa kita liat dari peringatan yang disampaikan tokoh intelektual AS kepada pemimpin mereka akan kebangkitan Islam melalui khilafah suatu hari nanti", tegasnya.

Hidayatul juga berharap bahwa konferensi ini akan dapat membuka sebagian makar penjajahan yang dilakukan AS, langkah-langkah strategis kaum muslimin untuk menghadapinya dan penegakan Syariah dan Khilafah.

Konferensi ini menghadirkan 3 pembicara yaitu Harist Abu Ulya (Ketua Lajnah Siyasiyah DPP HTI), Hidayatul Muttaqien (Lajnah Maslahiyah DPP HTI) dan Baihaqi Al-Munawwar (Ketua DPD I HTI Kalsel) dan diikuti oleh para ulama, pimpinan organisasi Islam, tokoh masyarakat dan mahasiswa. (Dini)