Klinik Motivasi

Senin, Maret 12, 2012

HTI Tolak Kenaikan BBM

Banjarmasin. DPD I Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalimantan Selatan, menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi, karena dianggap merugikan rakyat karena bakal berimbas pada kenaikan kebutuhan pokok.


Penolakan kenaikan BBM itu berlanjut setelah DPP HTI juga menyarankan sikap menolak kenaikan BBM, yang mengakibatkan naiknya harga minyak mentah dunia yang sudah melebihi patokan dalam APBN.

Kenaikan harga BBM tersebut dianggap haram bagi HTI karena memberikan beban tambahan bagi kehidupan masyarakat.

Kenaikan BBM bersubsidi yang rencananya mulai awal April 2012 itu, dinilai memberikan keresahan tersendiri bagi masyarakat, karena belum juga dinaikkan beberapan bahan kebutuhan sudah ada yang mengalami kenaikan.

Sebagai sikap penolakan HTI Kalsel terhadap naiknya harga BBM bersubsidi, pihaknya mengundang ulama, Asatidz dan tokoh masyarakat, Sabtu (10/3), untuk terlibat dalam kegiatan Dirasah Syar'iyyah dengan tema Halal Haram Kenaikan BBM.

Dalam kegiatan itu, HTI Kalsel turut serta mengundang Ustadz Muhammad Hatta dan Ustadz Wahyudi Ibnu Yusuf, sebagai nara sumber menyikapi kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi dengan mengurangi subsidinya.

Ketua DPD HTI Kalsel, Baihaki Al-Munawar mengatakan kebijakan itu alih-alih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi hakikatnya malah merugikan masyarakat dengan memberikan tambahan beban hidup kepada masyarakat.

"Kalau kita bertanya kepada masyarakat menengah ke bawah, jelas menyatakan menolak dengan kenaikan BBM tersebut, karena pasti harga sembako turut naik,"ucapnya.

Menurut dia, kalau masyarakat golongan bawah mungkin tidak mengeluhkan kesulitan BBM, karena tidak memiliki kendaraan. Namun yang dikeluhkan bahan kebutuhan pokok yang sudah sulit dibeli akan bertambah sulit lagi.

Berdasarkan hukum ekonomi, harga BBM bisa dikatakan salah satu faktor sentral naik atau turunnya harga barang dan hal itu sudah terbukti, apabila harga BBM naik maka sembako pun akan naik, yang tentunya akan berpengaruh pada semua lapisan masyarakat. mad/ani

Sumber : Mata Banua, 12 Maret 2012 hal 4 (edisi cetak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar