Klinik Motivasi

Selasa, Mei 15, 2012

REPORTASE TANGGAL 30 APRIL 2012


RIBUAN MUSLIMAH MENGIKUTI KONFERENSI MUSLIMAH KALIMANTAN SELATAN ATAU KMK DI GEDUNG SULTAN SURIANSYAH KEMARIN
Ketua Pelaksana Konferensi Muslimah Kalimantan Selatan, Rabiatul Adawiyah mengungkapkan Konferensi Muslimah Kalimantan Selatan ini dihadiri lebih dari 1400 tokoh perempuan muslim se Kalimantan Selatan. Mereka berasal dari berbagai latar belakang profesi yaitu kalangan politisi, mubalighoh, Pembina majelis taklim, guru, perwakilan organisasi perempuan serta mahasiswi.


Rabiatul menyampaikan KMK  ini sebagai wujud kepedulian Muslimah HTI Kalsel terhadap kondisi kaum perempuan saat ini. Menurutnya kaum perempuan saat ini mengalami keterpurukan di berbagai bidang kehidupan. Diantaranya angka kemiskinan yang meningkat dan tidak terjaminnya rasa aman bagi perempuan. Padahal sumber daya alam Kalimantan Selatan sangat berlimpah. Namun sayangnya tidak mampu mensejahterakan rakyat terutama kaum perempuan di Kalimantan Selatan.
Rabiatul Adawiyah menilai keterpurukan kaum perempuan akibat  penerapan sistem kapitalis. Sehingga dirinya berharap dengan konferensi ini para peserta memahami dan memperjuangkan Khilafah sebagai solusi bagi penyelesaian persoalan perempuan dan bangsa
 Konferensi Muslimah Kalimantan Selatan ini menghadirkan empat pembicara yaitu Juru Bicara Muslimah HTI Iffah Ainur Rochmah, Pengurus Muslimah HTI DPD I Kalsel dr. Patmawati Nabila dan Elly Yustina dan Akademisi Universitas Lambung Mangkurat DR. Hastin Umi Anisa. Konferensi ini akan ditindak lanjuti oleh perempuan Kalimantan Selatan bersama Muslimah HTI Kalimantan Selatan dengan kegiatan di seluruh kota, kabupaten sampai kelurahan.
DINI AP FM

MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA KALIMANTAN SELATAN MEMINTA KAUM PEREMPUAN UNTUK MEMBUANG SISTEM KAPITALIS DAN MENGGANTINYA DENGAN SISTEM KHILAFAH ISLAMIYAH
 Permintaan ini disampaikan Pengurus Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD I Kalimantan Selatan, Patmawati Nabila dalam Konferensi Muslimah Kalimantan Selatan di Gedung Sultan Suriansyah, kemarin.
 Menurutnya penerapan sistem kapitalis khususnya pengelolaan sumber daya alam di Kalimantan Selatan saat ini tidak mensejahterakan masyarakat khususnya perempuan. Kekayaan sumber daya alam Kalimantan Selatan yang berlimpah tidak memberikan dampak positif terhadap kaum perempuan. Buktinya Kalimantan Selatan setiap tahun mengirim Tenaga Kerja Wanita lebih dari 2000 orang per tahun ke arab Saudi, belum lagi ke negara lain, tingginya angka HIV/AIDS serta angka perceraian.
Patmawati Nabila berharap para perempuan Kalimantan Selatan peka terhadap persoalan di sekitarnya, kemudian bergerak bersama Muslimah HTI Kalimantan Selatan membuang sistem kapitalis dan menggantinya dengan Khilafah Islamiyah yang terbukti lebih dari 1400 tahun telah mensejahterakan dan memuliakan perempuan dan masyarakat.
DINI AP FM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG KEADILAN KESETARAAN GENDER ATAU RUU KKG BERPOTENSI MENJAUHKAN MUSLIMAH DARI SYARIAT ISLAM
 Demikian disampaikan Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia, Iffah Ainur Rochmah dalam Konferensi Muslimah Kalimantan Selatan di Gedung Sultan Suriansyah, kemarin.
Iffah Ainur Rochmah berpendapat draft RUU KKG yang disampaikan Komisi VII DPR RI dalam dengar pendapat beberapa minggu yang lalu mengandung klausul yang berpotensi membawa perempuan melanggar syariat Islam. Misalnya ketika dikatakan semua pihak harus menghilangkan diskriminasi atau pembedaan antara laki-laki dan perempuan, termasuk menghilangkan pembedaan peran rumah tangga maupun kehidupan publik. Sehingga klausul ini membolehkan pertukaran peran antara laki-laki dan perempuan. Berdasarkan RUU KKG tersebut tidak boleh ada pembakuan peran laki-laki dan perempuan.
Iffah Ainur Rochmah menilai pertukaran peran laki-laki dan perempuan tersebut bertentangan dengan fitrah manusia. Karena secara fisiologis laki-laki dan perempuan tidak bisa dipaksakan sama.
Iffah Ainur Rochmah menegaskan keadilan dan kesetaraan gender tidak akan dapat mengatasi persoalan perempuan saat ini.  Kaum perempuan memerlukan perubahan institusi politik yang baru yaitu Khilafah Islamiyah agar hak-haknya dapat terpenuhi.
DINI AP FM


PEMERINTAH DIMINTA LEBIH SERIUS MENANGANI KELANCARAN DISTRIBUSI SAPI
Hal ini disampaikan anggota Komisi IV DPR, Habib Nabiel Al-Musawa kepada Abdi Persada FM kemarin. Menurutnya kelancaran distribusi sapi dari daerah produsen ke daerah konsumen ini penting guna  mendukung kebijakan pengurangan impor sapi.
Habib Nabiel Al-Musawa mengungkapkan kebijakan pengurangan impor sapi sangat berpotensi menimbulkan kelangkaan daging sapi di daerah konsumen.  Apalagi beberapa minggu ini ada laporan kelangkaan daging sapi di Jakarta.  Akibat kelangkaan tersebut, daging sulit didapat dan kalaupun ada harganya mahal.  Namun di daerah produsen sapi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat stok sapi melimpah. 
Untuk itu, Habib Nabiel Al-Musawa mengharapkan pembenahan distribusi agar suplai lancar sehingga daging sapi cukup tersedia di daerah konsumen  dengan harga yang wajar.
DINI AP FM 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar