Sikap
optimis ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Hizbut Tahrir Indonesia,
Agung Wisnu Wardhana kepada Abdi Persada FM dalam Konferensi Tokoh Umat 1433
Hijriah, beberapa waktu yang lalu. Menurutnya krisis multi dimensi yang menimpa
bangsa Indonesia saat ini dikarenakan oleh penerapan sistem kapitalisme di
tengah masyarakat. Hal tersebut terbukti dari kebijakan yang diambil oleh
pemerintah diantaranya Undang-Undang Migas, Undang-Undang Sumber Daya Air dan
Undang-Undang Ketenagalistrikan. Di mana sektor ekonomi yang menguasai hajat hidup
orang banyak diserahkan kepada perusahaan asing dan swasta. Peran negara hanya
menjadi regulator jalannya usaha. Selebihnya diserahkan kepada mekanisme pasar
bebas. Akibatnya perusahaan asing dan swasta yang menikmati sumber daya alam
sedangkan rakyat hanya bisa gigit jari.
Selain itu, Agung Wisnu Wardhana
mengungkapkan kondisi tersebut diperparah oleh pejabat yang korup dan tidak
amanah. Seperti yang diberitakan media massa, sebanyak 173 orang pimpinan
daerah terlibat korupsi sejak tahun 2004.
Agung Wisnu Wardhana mengajak untuk
mengganti sistem kapitalisme yang terbukti bobrok dengan sistem Islam secara
menyeluruh karena dirinya yakin Indonesia pasti lebih baik dengan khilafah.
DINI AP FM
sumber : reportase tanggal 21 mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar