Klinik Motivasi

Jumat, Februari 18, 2011

Kunjungan Eji Jela FM ke Abdi Persada FM

RADIO ABDI PERSADA FM MENERIMA KUNJUNGAN STUDY BANDING DARI RADIO PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA EJI JELA.

Kunjungan ini diterima langsung oleh jajaraan Direksi Abdi Persada FM, Rabu (16/2). Dalam kunjungan tersebut kru Radio Eji Jela kabupaten Batola bermaksud mengkaji lebih mendalam manajemen Radio Abdi Persada FM yang dianggap lebih dahulu eksis sebagai Radio Pemerintah Daerah.


Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Batola Agussalim menuturkan kunjungan tersebut dalam rangka study banding dengan Radio Abdi Persada baik dari segi peralatan, program siaran dan manajemen.

Agussalim mengaku akan berkoordinasi banyak dengan radio Abdi Persada FM agar radio Eji Jela Pemerintah Kabupaten Batola bisa lebih maju dan mendukung program pemerintah daerah dalam memberikan informasi pembangunan kepada masyarakat Batola.

Radio Eji Jela saat ini masih dalam keterbatasan peralatan dan anggaran operasional. Kini proses legalitasnyapun masih dalam proses melengkapi persyaratan izin, seperti peraturan daerah dan kelengkapan administrasi lainnya.

Sementara Radio Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Abdi Persada sendiri sudah memiliki Izin Penyelenggaraan Penyiaran ( IPP) Sementara oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika Pusat yang sebentar lagi akan mendapat ijin tetap.Dengan prestasi ini menempatkan Radio Abdi Persada sebagai satu-satunya Radio Pemerintah Provinsi se Indonesia yang memiliki izin sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal.

Kunjungan radio Eji Jela Batola ini merupakan kunjungan yang kesekian kalinya. Abdi Persada tidak hanya kebanjiran kunjungan dari radio pemerintah daerah di Kalimantan Selatan, namun juga dari radio di Provinsi lainnya, seperti Kalimantan Timur dan Sulawesi.

Selasa, Februari 08, 2011

Banyak Hal Yang Bisa Terjadi (bagian 2)

Masih bercerita tentang dua mahasiswi semester akhir yang nyasar ke kosku malam Senin yang lalu. Siangnya aku dapat sms dari salah satunya. Dia bisa konsultasi Dosen Pembimbingnya. Bahkan besok harinya beliau masih bersedia. Tentunya ini kabar gembira. Kesempatan untuk mengumpul berkas hari Sabtu ini dan mengikuti sidang akhir terbuka lebar. Senang sekali mendengarnya :)


Dari lubuk hatiku yang paling dalam, semangat mereka justru semakin memotivasiku. Yups .. aku juga sedang mengalami hal sama dengan mereka. Menyiapkan tesisku !! Aku dapat dua dosen pembimbing (DP) yang bahkan wajah mereka saja aku tidak tau. Hah ?? Kok bisa ?? Ya .. bisa aja !! Banyak hal yang bisa terjadi kan ?? hehehehe

Be Happy aja .. Meskipun ada kerikil2 kecil dalam prosesnya namun aku terus bersyukur karena banyak kemudahan yang kudapatkan. Hari Sabtu kemarin, aku menghubungi DP I yang tinggal di Jakarta melalui telpon. Alhamdulillah beliau ramah sekali. Abis nelpon, eh beliau malah sms ke aku. Tanya2 tentang mahasiswa bimbingan beliau yg lain, temen beliau yang tinggal di Banjarmasin dll. Bahkan beliau mengingatkanku untuk segera mengirimkan usulan proposalku karena awal bulan depan beliau ke Banjarmasin dan aku sudah harus seminar. Alhamdulillah :)

Trus tadi siang, aku ketemuan lagi sama seorang ibu. Beliau sedang membuat penelitian tentang radio di tiga kota se Indonesia. Aku senang sekali membantunya. Dengan beliau, aku sering sharing terutama tentang metode penelitian, pembuatan angket dan referensi2 tentang radio. Biasa .. bahan untuk tesisku. Jadi pertanyaannya ... siapa yang membantu siapa ya ??? xixixi

Pas tadi ngobrol, eh ternyata beliau adalah salah satu kawan akrab PD I ku. Ngga disangka beliau langsung nelpon PD I. Si ibu malah ngasih pesan agar PD I membimbing aku dengan baik. Ups .. malunya :)

Sebenarnya yang ingin kubagi dalam curhatku kali ini adalah setiap kita merasakan keraguan, pesimistis dan dalam kondisi yang lemah. Maka STOP memanjakan perasaan seperti itu !! SEGERA alihkan pikiran kita dan bersikaplah POSITIF !!

Caranya dengan menjawab pertanyaan berikut :

* Bisakah berbagai kemungkinan terjadi dalam beberapa hari mendatang ?
* Bisakah berbagai kemungkinan terjadi minggu depan ?
* Bisakah berbagai kemungkinan terjadi dalam 30 hari ?

Jika jawaban kita, "BISA" maka kita bisa bernafas lega. Jawaban pertanyaan ini tentu mengingatkan kita bahwa banyak hal yang bisa terjadi meskipun kita sendiri meragukannya.

So .. mulai sekarang, setiap kali kita merasa "belum atau kurang berhasil", alihkan fokus pikiran kita pada luasnya kemungkinan bahwa banyak hal yang bisa terjadi.

"Sesungguhnya Alloh itu sesuai persangkaan hamba-Nya"

*self-motivation (Dini)

Minggu, Februari 06, 2011

Banyak Hal Yang Bisa Terjadi .......

Azan magrib berkumandang dan akupun tengah bersiap menyambut panggilan-Nya. Sholat hampir kumulai, ketika ku dengar ketukan di pintu kosku. Ternyata seorang akhwat .. temen lama. Dia abis berkunjung ke kos temennya di seberang kosku dan mau ikut sholat di tempatku. Segera kupersilahkan dia mengambil air wudhu di belakang, sementara aku menyiapkan peralatan sholat untuknya.

Selesai sholat, pintu kosku kembali diketuk. Hem .. temennya si akhwat itu yang datang. Rupanya dia ngga sabar nungguin si akhwat itu selesai sholat dan menjemput dia. Mereka janjian mau nyari obat untuk batuk si temennya itu.


Aku mempersilahkan dia untuk duduk dan tak lama kemudian kami bertiga terlibat obrolan yang hangat. Mereka cerita saat ini tengah menghadapi masa2 sulit. Apakah mereka bisa mengumpul berkas yang di deadline hari Sabtu depan dan ikut sidang akhir pada hari Rabu berikutnya. Sedangkan dosen pembimbing masih berkutat dengan perbaikan skripsi yang seolah tidak ada habisnya.

Ya .. aku juga pernah mengalami hal yang sama. Sidang ujian komprehensif di satu hari sebelum deadline. Dengan masalah yang tiba2 datang saat sidang akan dimulai. Sebenarnya ku sudah menduga dari awal. Namun karena temenku berhasil lolos pada hari sebelumnya, aku juga optimis bisa melalui semuanya. Ternyata nasib baik saat itu belum memihak kepadaku. Dua jam sebelum sidang akhir berlangsung, aku kena "pra sidang" dulu dari salah seorang seorang dosen penguji. Beliau protes karena aku tidak memakai baju kebaya saat sidang berlangsung. Pada masa itu, memang peraturannya seperti itu. Namun aku menolak tegas, karena keyakinanku untuk menutup aurat dengan sempurna. Saat sidang aku memakai jilbab (jubah) dan kerudung.

Beliau memintaku untuk mengganti pakaian. Namun aku menolak secara halus dengan alasan rumahku di Banjarmasin. Waktu yang kutempuh minimal dua jam. Tentu jam sidang akan molor lagi. Kemudian, beliau memintaku untuk menunda jadwal sidang ke hari berikutnya. Akupun tetap bersikeras dengan mengatakan bahwa kalau bisa hari ini karena besok deadline. Kita tidak tahu apa yang terjadi besok. Kemungkinan sidang terjadi atau tidak. Padahal aku menargetkan harus lulus semester ini.

Dosen pembimbingku menengahi dan meminta pengertian kepada dosen pengujiku. Namun beliau tetap bersikeras dan akhirnya Ketua Jurusan dipanggil untuk menyelesaikan persoalan ini. Akupun dengan dibantu dosen pembimbingku berusaha menjelaskan apa yang terjadi. Sebenarnya peraturan untuk memakai kebaya di saat sidang ujian komprehensif itu sudah direvisi. Untuk sosialisasi belum ada. Nah .. artinya aku tidak melanggar peraturan kan ?? Dan ketua jurusanpun kebingungan !!

Akhirnya aku diminta menghadap Dekan bersama dengan Ketua Jurusan. Dan sekali lagi, aku menjelaskan apa yang sudah kuungkapkan tadi. Subhanallah .. Alloh memang luar biasa. Dekan menyikapi hal ini dengan bijaksana dan mengatakan,"Kamu pengecualian, Sidangmu lanjutkan saja !!"

Alhamdulillah .. akhirnya dengan tetap mengenakan jilbab dan kerudung, aku berhasil melewati sidang ujian komprehensif dan mendapatkan nilai A !!

Ku lihat si akhwat dan temennya tadi memperhatikan dengan sangat ceritaku. Energi positif yang kuberikan kepada mereka lewat pengalamanku tadi mulai bereaksi. Tampak di wajah mereka, muncul keoptimisan dan semangat bahwa mereka akan berhasil melalui masalah ini. Kuncinya adalah berusaha lebih giat, lebih tekun dan lebih peka terhadap peluang2 yang ada.

Dan satu lagi utuk menyempurnakan energi positif itu, aku membuka kisah kejadian dua minggu yang lalu. Hari Rabu siang, aku mendapat kabar untuk memulai proses pembuatan tesis, maka mahasiswa diwajibkan membayar lunas SPP semester 3, biaya tesis dan SPP semester 4. Deadline untuk gelombang 1 pada hari Jum'at. Coba bayangkan, aku harus memperoleh sekian juta rupiah dalam waktu 2 hari !! Sedangkan uang tabunganku hanya cukup membayar separo dari biaya yang ditentukan. Aku segera menghubungi temen2ku untuk minta bantuan. Namun sampai hari Kamis sore, masih ada sekian juta lagi yang kukumpulkan. Aku pasrah .. mungkin sudah jalanku untuk ikut gelombang ke 2.

Malam Jum'at abis magrib, aku ditelpon adik laki2ku. Dia meminta aku pulang ke rumah ortu. Adik perempuanku sedang bertengkar dengan suaminya. Kebetulan mereka tinggal serumah dengan ayah dan adik laki2ku. Aku sempat emosi dengan hal itu. Kenapa aku yang harus menyelesaikan persoalan mereka? Tidak cukupkah ayahku dan adikku disana menyelesaikannya ? Aku sendiripun saat ini tengah menghadapi masalah juga? Hufh .. Telponpun segera kututup dengan mengatakan kalau sempat aku kesana *jujur .. saat itu aku males banget kesana :(

Namun beberapa saat kemudian, aku berpikir. Kenapa aku harus larut dengan masalah finansialku ?? Bukankah aku sudah pasrah dan menyerah dengan kenyataan ini ?? Mungkin memang ini yang terbaik yang Alloh swt berikan ?? Bukankah lebih baik, aku segera ikut menyelesaikan persoalan adikku ?? Pertanyaan2 itu terus berkecamuk dalam pikiranku. Akhirnya 30 menit kemudian, aku segera tancap gas ke rumah ortuku.

Alhamdulillah .. malam itu aku berhasil membuat semua cooling down. Meskipun masih ada emosi yang tersisa, namun aku yakin dengan solusi yang telah kami sepakati, besok hari akan dijalani dengan baik.

Jam menunjukkan pukul 22.00 wita, saatnya pulang ke kos. Aku kemudian pamit ke ayahku. Beliau bertanya tentang keadaanku. Akupun menceritakan kesulitanku saat ini. Dan sekali lagi .. aku hanya bisa berucap "Subhanallah" ketika ayahku menawarkan bantuannya berupa sejumlah uang yang kuperlukan.

Mungkin berasa aneh. Mungkin ada yang bertanya, kenapa aku baru bilang ke ayahku ?? atau kenapa tidak dari awal bilang kepada beliau tentang masalah ini ?? Hem .. satu rahasia lagi dariku yang aku buka, sejak kuliah s1, aku memang bertekad untuk hidup mandiri. Bukan karena ortuku tidak mampu. Memang keluargaku bukanlah termasuk kelas menengah atas, namun bukan juga menengah bawah. Tepatnya keluarga sederhana. Maksudku hanyalah ingin berterima kasih dan mengurangi beban hidup mereka. Apalagi setelah aku bekerja, seringkali aku membantu kehidupan mereka. Tidak banyak. Bayar listrik, air, beli sembako, kadang2 nraktir mereka makan di luar .. Bahagia rasanya :) Itulah sebabnya, aku baru mengungkapkan masalahku kepada ayahku. Itupun setelah beliau bertanya.

Satu pelajaran yang kudapat dari peristiwa itu, banyak hal yang bisa terjadi jika Alloh swt berkehendak !! Kewajiban kita hanya berusaha dan biarkan skenario-Nya berjalan menuntun kepada apa yang kita perlukan. Coba bayangkan, seandainya aku tidak pergi ke rumah ayahku dan menyelesaikan persoalan adikku ? Atau siapakah yang menggerakkan ayahku untuk bertanya keadaanku ?? Karena pasti aku akan tetap menyembunyikannya jika ayahku tidak bertanya. Subhanallah .. Semua akan indah pada waktunya.

Kuliat airmata mengalir dari si akhwat itu, sedangkan mata temennya juga berkaca2. Mereka tampak terharu sekali dengan ceritaku. Rupanya masalah yang mereka hadapi sangatlah dalam sehingga pengalamanku merasuk dalam hati mereka. Mereka kemudian bangkit dari tempat duduknya dengan semangat, segudang langkah dan strategi untuk meraih target lulus semester ini.

Akupun tersenyum bahagia. Senang rasanya bisa membantu meskipun hanya dengan berbagi cerita dan doa. Semoga Alloh swt memberikan kemudahan bagi mereka berdua. Amin ya Rabb :)(Dini)

Kamis, Februari 03, 2011

Klinik Motivasi : Added Values

Ada satu pertanyaan menarik yang disampaikan lewat sms ketika kami membahas tentang "Keberanian Bermimpi" yaitu kalau dalam meraih mimpi ada persaingan apa yang harus dilakukan untuk memenangkan mimpi tersebut ?

Iya .. Dalam meraih mimpi tidak hanya memerlukan keyakinan yang kuat dan tujuan yang jelas. Strategi yang tepat juga sangat diperlukan untuk segera mewujudkan mimpi tersebut. Nah .. strategi yang ampuh untuk meraih mimpi dengan cepat dan aman adalah memanfaatkan nilai tambah (added values).


Untuk memahami apa itu nilai tambah, Tung Desem Waringin dalam bukunya Financial Revolution mengambil contoh berikut sebagai berikut :

Misalnya besi. Coba bayangkan, sepotong besi yang biasa kita kenal sehari-hari. Kalau dijual eceran per kilogram, berapa harganya ? Mungkin Rp. 1.000,-, mungkin Rp. 2.000,-. Kita andaikan saja harganya per kilogram adalah Rp. 1.500,-. Kalau besi itu kita buat menjadi paku kemudian kita jual eceran per kilogram, berapa harganya ? Sebut saja harganya Rp. 5.000,-. Jadi perubahan besi biasa menjadi paku menciptkan nilai tambah, yang bisa dipertukarkan dengan Rp. 3.500. Nah, perhatikan ang satu ini : ada besi yang sekilonya berharga satu miliar. Mau tahu ? Coba bayangkan per (pegas) jam. besi satu kila kalau dibuat menjadi per jam akan menjadi ribuan per, dengan nilai mungkin Rp. 1.000/satuan. Dalam contoh tersebut digambarkan dengan jelas bahwa besi yang dibuat menjadi per jam akan menghasilkan nilai tambah lebih besar daripada kalau hanya dibuat menjadi paku.

Perlu diketahui hidup adalah nilai tambah. Tapi jika semua hidup, berarti hidup bukan lagi nilai tambah. Jujur adalah nilai tambah. Tapi kalau semua jujur, berarti jujur bukan lagi nilai tambah. Mencapai target 100% adalah nilai tambah. Tapi kalau semua mencapai target 100%, berarti mencapai target 100% bukan lagi nilai tambah. Jadi sesuatu bisa menjadi nilai tambah bila tidak semua orang mempunyai atau menawarkan sesuatu itu.

Contoh lain : ketika seorang developer apartemen mewah di pusat bisnis di Jakarta ditanya,"Apa kelebihan (nilai tambah) anda dibandng proyek apartemen mewah lainnya?"

Developer ini menjawab,"Apartemen kami terletak di segitiga emas".

"Itu bukan nilai tambahm karena banyak apartemen lain yang juga berada di segitiga emas."

Kemudian developer mengatakan,"Ooh lain. Apartemen kami mewah."

"Sama, yang lain juga apartemen mewah."

Developer tadi menjawab lagi,"Harga apartemen kami tinggi dan jumlahnya terbatas sehingga eksklusif."

"Sama. Yang lain juga terbatas dan tinggi harganya."

Developer tadi juga bilang,"Kami memberikan diskon apabila pembayarannya dilakukan secara tunai."

"Sama. Yang lain juga memberikan diskon bagi yang membayar secara tunai."

Developer itu bilang lagi,"Kami melakukan iklan besar-besaran, sehingga diketahui banyak orang."

"Sama. Yang lain juga melakukan iklan secara besar-besaran."

Setelah sekian banyak jawaban dan hasilnya sama dengan apartemen mewah yang lain, developer itu memutuskan untuk mengubah atau menambahkan sesuatu untuk membuat nilai tambah dibandingkan apartemen yang lain. Karena kalau dia tidak mengubah atau menambah sesuatu, apartemennya mungkin juga laku, terutama bila memang kurang pemasokan apartemen mewah dan kelebihan permintaan. Tetapi, apabila pemasokan berlebihan dan permintaan kurang, terjadi persaingan sengit. Pihak yang lebih dahulu mendapatkan market yang akan menang.

Catatan penting : bila anda tidak mempunyai nilai-nilai tambah, mulailah mengubah dan menambah !! (Dini)