Klinik Motivasi

Minggu, Mei 29, 2011

Dini : Edisi Lala (Chapter II)

Masih bercerita seputar tiga makhluk antik penghuni kos2an yang dodol abis. Salah satunya adalah Lala. Setelah luntang lantung nyari kos2an abis lulus kuliah, terdamparlah dia di kos yg cuman beranggotakan dua orang, yaitu aku dan Rahmi.

Sebenernya rumah yg kami tempati termasuk lumayanlah. Kamar tiga buah lengkap dengan fasilitasnya. Tapi yang disewain cuman satu kamar, duanya dikunci dan dipake jika pemilik kos datang nginap di Banjarmasin. Perabotan rumah tangga diizinkan oleh pemilik rumah untuk digunakan. Pokoknya udah kayak rumah sendiri.


Awalnya aku sendirian nempatin rumah itu. Setelah sekian lama menjomblo, aku ketemu Rahmi. Kupinang dia untuk hidup bersama. Huss .. jangan ngeres dulu .. Maksudnya kutawarin se kos. Tanpa pikir panjang lagi, dia langsung tertarik *emang dia pernah mikir ? Motipnya apalagi kalo ngga soal duit. Harga kos di tempatku lebih murah dari kos dia waktu itu. Meskipun sekamar berdua. Bayarnya cuman 150 rb/bulan. Itupun dibagi dua udah termasuk listrik dan air PDAM *hufh ketauan termasuk genk irit juga ^^

Nah, dari lubuk hati kami terdalam, menerima Lala nge kos hanyalah semata2 karena faktor kasian *sori ya la .. Dia dapat ultimatum untuk segera pindah dari Pesanggrahan yang cuman nerima mahasiswa aja. Diberi waktu sebulan setelah dia lulus kuliah untuk nyari tempat berteduh lainnya. Sempat nge kos di rumah orang tapi ngga cocok karena alasan yg ngga bisa diungkapkan di sini *halah .. lebay

Akhirnya, terdamparlah dia bersama kami. "Penderitaan"pun dimulai. Gimana ngga ? Kamar 2 x 4 meter itu kini ditempati orang bertiga. Ditambah barang2 bawaan Lala yang kayak pengungsi korban bencana alam. Lemari baju, kasur 2 biji, dan pernak-pernik lainnya. Itulah sebabnya Rahmi dan Lala sering kemping di depan tipi yang letaknya di ruang tengah. Selain karena nongkrongin OVJ *tontonan pavorit, mereka juga ngga betah di kamar karena tidurnya harus nyusun kayak sarden.

Punya banyak kesamaan, salah satu faktor yang menyatukan kami. Sama2 jomblo, sama2 suka nulis, sama2 lebay dan sama2 suka ngerjain orang. Tapi ngerjain yang dimaksud di sini sifatnya positif. Contohnya salah satu pengalaman ini. Aku dan Lala kerja di satu radio. Aku penyiar, dia reporter. (bersambung)

*catatan : ini tulisan lama yg baru keluar :)

Sabtu, Mei 28, 2011

Perjalanan

Akhirnya dapat giliran juga jalan2 ke luar kota. Meskipun acara utamanya itu meliput, paling nggak disela2 kegiatan bisa kabur. Maklumlah .. yang biasa dapat job kayak gini adalah reporter. Untuk penyiar seperti aku, kesempatan ini termasuk langka. Terkungkung di dalam ruang siaran. Nah .. mumpung si reporter yg bertugas di "pos"nya lagi cuti (ehem .. baru jadi pengantin baru euy) dengan musyawarah dan mufakat, diputuskan aku yang berangkat. Alhamdulillah .. senangnya ^^


Hari pertama, agendanya keliling kota. Rencana awal siang itu, pak walikota akan bertemu dengan pak bupati. Namun ternyata ngga jadi karena pak bupati sedang menghadiri pelantikan setda. Nah .. kesempatan ini kami manfaatkan sebaik2nya. Abis denger kabar itu, semua pada kabur .. entah kemana. Aku sendiri bersama dengan 3 wartawati langsung naik becak keliling Jogja. Mengunjungi Keraton. Liat2 suasana di dalam, menikmati alunan musik gamelan (jangan harap di sini denger lagu es teh dua gelas he3), sesekali ngobrol dengan guide dan abdi dalem keraton yang berpasasan dengan kami. Setelah itu, kami mencoba melewati pohon beringin kembar di alun2. Konon kabarnya siapa yg berhasil melaluinya maka hajatnya akan terkabul. Aku sih ngga percaya dengan hal2 seperti itu. Tapi kami berempat tetap penasaran ingin mencoba. Dengan mata ditutup kain sewaan 2500 dan jarak tempuh 25 meter, akhirnya setelah usaha yg ke-2 aku berhasil ! Temen2 pada nanya hajat apa yg disampaikan tadi. Ku bilang hajatku supaya bisa melewati dua pohon itu he3 lagian boro2 punya niat yg lain, aku justru sepanjang langkah sibuk mikirin strategi supaya berhasil .. gitu doank :) Abis itu, kami pun melanjutkan perjalanan ke mesjid bawah tanah dan tempat2 lainnya.

Besok paginya, tibalah pada agenda utama. Peliputan bantuan untuk pengungsi korban Merapi. Kok .. baru sekarang ? Tenang .. ini bantuan yang ke 2. Bantuan pertama udah di awal2 kejadian. Kami berangkat ke hotel tempat pak walikota nginap. Dari sana barengan ke rumah dinas pak bupati. Cukup lama kami di sana. Biasalah .. kalo yg ngumpul ternyata aktif di partai yg sama. Makin nyambung tuh .. obrolannya. Untung .. kuenya enak xixixi

Jarak desa terparah dan terusak yang kami kunjungi sekitar 20 km dari Jogja. Ditempuh kurang lebih 45 menit pakai mobil. Jalannya sih mulus, tapi liukannya .. ngga nahan. Perjalanan kami memakan "korban". Mega minta berhenti di pinggir jalan (ya ialah .. masa di tengah jalan .. bisa ketabrak tuh) meninggalkan "jejak" di alam yg indah permai :).

Akhirnya sampailah kami di tempat yg dituju. Desanya mbah marijan. Untuk menuju ke atas, kami masih harus berjalan kaki. Berat sekali terasa langkah kaki .. mungkin karena gravitasi. Masih tersisa dampak dari letusan gunung merapi beberapa bulan yg lalu. Setelah dirasa cukup, rombongan kemudian menuju shelter pengungsian. Hufh .. ternyata justru perjalanan turun gunung ini bagiku cukup mendebarkan. Ibarat naik roller coster (halah .. lebay). Alhamdulillah .. aku masih bisa bertahan :)Di shelter Ploso Kerep, kami bertemu dengan istri dan putra ke 3 mbah marijan.

Abis interview dengan nara sumber2, aku sibuk nyiapin laporan. Yups .. meskipun basic ku penyiar, bukan reporter, namun karena ini perjalanan peliputan, tetep aku harus nyetor berita. Namun ternyata, masih ada shelter lagi yg kami kunjungi. Olala .. padahal kondisi udah ngga fit lagi. Pengennya di charge dulu dengan makan siang. Tapi keinginan kami, ngga sejalan dengan jadwal acara ... huhuhuhu

Di shelter ke 2, aku udah ngga tahan lagi. Bareng Mega nyari sesuatu buat ganjel perut. Kalo ngga .. bisa gawat nanti. Setelah beberapa meter, kami menemukannya. Dan juga menemukan beberapa temen2 wartawan asyik menikmati makanan dan minuman. Hem .. pantesan di shelter pertama, sebagian temen2 menghilang, ternyata mereka ada di warung .. ckckck

Aku cuman pesen teh hangat saja. Mau makan, takut ntar pada keluar. Mengingat jalannya masih banyak belokannya. Di shelter ini, aku live report. Alhamdulillah ada sinyal hp yg kuat sehingga laporan ku jelas terdengar di radio.

Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan kembali. Info yg simpang siur menyebabkan mobil kami sempat nyasar. Katanya masih ada shelter yg dikunjungi lagi. Waduh .. semua pada protes ! Maklum .. kondisi kami bener2 ambruk. Cuman mbak narti (wartawan senior) yg masih berkicau menemani ngobrol sang supir. Barisan kursi ke 2 dan ke 3, udah pada tepar xixixi

Namun semangat kami muncul, setelah dapat kabar perjalanan ke shelter ke tiga tidak jadi dan dialihkan ke rumah makan. Alhamdulillah .. akhirnya tiba juga waktunya. Dengan lahap, kami menyantap masakan yg terbuat dari jamur. ada sate jamur, martabak jamur, kripik jamur, sup jamur dan lain2. Abis itu, aku memilih beristirahat di warung jualan buah di samping restoran bersama mega dan rini. Jam 17.30 wib, baru tiba di hotel.

Jarak yg sangat dekat antara hotel tempat kami nginap dengan malioboro kembali "menggoda". Abis magrib, aku dan Rini langsung melanglang buana menyusuri jalan wisata itu kembali. Sempat juga menikmati beberapa lagu yang dinyanyikan oleh pengamen "intelektual". Dari gaya mereka yg kreatif, kami yakin mereka bukan kalangan biasa. Bener juga, dari informasi seorang kawan, mereka sebagian mahasiswa jurusan seni. Aplikasi ilmu kali ya .. sambil nyari "penghasilan tambahan". meliat hal itu, naluri jurnalistik kembali muncul. Rini segera menghubungi temen2 wartawan tv. Rencananya bikin berita ringan. Sedangkan dia tidak membawa handycam. Namun sayang, temen2 pada asyik dengan agendanya masing2 sehingga telpon dan sms kami tidak dibalas .. Interview pun gagal :(

Kami memutuskan untuk nyari makan. Pilihan jatuh ke penjual nasi goreng yg banyak ditemui di gang2 malioboro. Abis itu kembali ke hotel.

Besok paginya, agendanya kembali jalan2. Secara acara utama kan udah selesai. Sedangkan jadwal pulang jam 7 malam. Daripada bengong di hotel, mending kami lanjutkan tournya. Melalui Magelang yang sempat terputus karena "muntahan" Merapi. Subhanallah .. ngga kebayang batu sebesar itu "terlempar" ke jalanan. Alllahu Akbar !!

Jam 00.30 wita baru nyampe di kos. Perjalanan yang menyenangkan sekaligus melelahkan. Banyak pengalaman yang kudapatkan. terutama dari teman2ku para wartawan senior. Mudah2an lain kali tips dari mereka bisa kubagi di sini.

Selasa, Mei 17, 2011

Para Pelajar Antusias Ikuti Seminar Pendidikan LDS HTI Kalsel Pagi Tadi

SEMINAR PENDIDIKAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI) YANG BERTEMAKAN REMAJA MENYIKAPI TERORISME DAN CUCI OTAK ALA NII KW9 DIIKUTI SECARA ANTUSIAS OLEH PARA PELAJAR DI KOTA BANJARMASIN.

Antusiasme para pelajar mewarnai seminar pendidikan yang dilaksanakan di Aula Kayuh Baimbai, tepat pukul 08.00 pagi tadi. Tidak kurang 100 pelajar yang mengikuti seminar tersebut. Mereka terdiri dari utusan beberapa sekolah baik negeri dan swasta beserta kepala sekolah dan guru agama.


Menurut Ketua LDS HTI, Budi Permana kepada Abdi Persada FM, tujuan seminar tersebut agar para siswa, orangtua dan guru bisa memahami akar penyebaran terorisme yang selama ini ramai dibicarakan di media massa baik cetak maupun elektronik. Dimana terorisme diidentikkan dengan organisasi keIslaman baik di kampus maupun di sekolah.

Dirinya mengaku khawatir lantaran maraknya isu tersebut menyebabkan banyak orangtua melarang anaknya untuk mengikuti kegiatan keagamaan yang berdampak jauhnya generasi muda dari ajaran Islam yang sesungguhnya.

Menurut Budi, meskipun mengatasnamakan Islam, sebenarnya para pelaku teroris menyebarkan ajarannya bukan di pengajian Islam yang kuat. Hal inilah yang menurut Budi harus benar-benar dipahami baik oleh para siswa, orangtua dan guru-guru di Banjarmasin.

Budi berharap adanya seminar pendidikan ini bisa menambah wawasan berfikir umat Islam secara keseluruhan terkhusus para siswa. Ditambahkannya adapun sekolah yang mengikuti seminar pendidikan tersebut diantaranya SMAN 1, SMAN 2, SMKN 4, dan SMA PGRI 1. (FITRI AP FM)

Kamis, Mei 12, 2011

HTI KALSEL GELAR DISKUSI INTELEKTUAL MUSLIM DI AULA LPM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PAGI TADI

Banjarmasin. Ketua Lajnah Khusus Intelektual (LKI) HTI Kalsel, Akhid Yulianto mengatakan Diskusi intelektual yang mengambil tema “Khilafah Mensejahterakan Masyarakat : Menjawab Tuduhan Miring” ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai tuduhan miring terhadap perjuangan syariah dan khilafah yang beredar di masyarakat saat ini.


Dengan adanya diskusi ini, HTI dengan tegas membantah tuduhan bahwa akar terorisme berasal dari pemikiran dan perjuangan menegakkan syariah dan khilafah.

Dijelaskannya, tidak semua gerakan yang memperjuangkan syariah dan khilafah bertindak dengan kekerasan dan menghalalkan segala cara. Salah satunya adalah Hizbut Tahrir. Bahkan Akhid menilai gerakan yang dilakukan HT saat ini sudah sesuai dengan metode dakwah Rasulullah yakni dakwah merubah pemikiran.

Akhid juga berharap kaum intelektual tergugah mempelajari sistem Islam lebih dalam agar mendapatkan pemahaman yang benar, seperti terlibat dalam kajian keIslaman yang digelar HTI. Mengingat posisi intelektual sebagai kaum pemikir sangat penting dalam perubahan masyarakat.

Selain itu, Akhid juga berharap masyarakat bisa bersikap kritis terhadap opini yang disampaikan, agar tidak mudah diprovokasi. Sedangkan terhadap pemerintah, Akhid berharap agar bisa bertindak tegas untuk mengatasi kasus-kasus terorisme yang ada saat ini. Diskusi ini dihadiri para intelektual diantaranya para dosen dan penulis. (DINI AP FM)

Selasa, Mei 10, 2011

Jurus Ampuh Marketing Event

Dunia Event Organizer (EO) sarat dengan tantangan seru dan sangat asyik jika kita berhasil meraih target yang kita inginkan. Salah satu bagian penting yang tidak boleh luput dilakukan di dunia bisnis EO ini adalah Marketing Event. Sudah pasti di event manapun jika tidak didukung dan dilakukan marketing yang POWERFULL sudah pasti dan DIJAMIN event akan sepi peserta dan sudah pasti pihak yang menyelenggarakannya akan merugi.


Berikut ini ada beberapa Jurus Ampuh Marketing Event yang coba saya kutip dari beberapa guru saya dan sudah saya lakukan selama ini :

1. Iklan di radio lokal:

Iklan di radio lokal yang sesuai dengan target market tentu sangat ampuh dilakukan saat ini. Dimana penduduk Indonesia saat ini tidak luput dari mendengarkan radio, seperti misalnya didengarkan di mobil, warung-warung kelontong, rumah dan kantor. Jika dilakukan dengan POWERFULL dan tepat sasaran pasti efek dari iklan di radio ini akan menjadi salah satu tumpuan jurus ampuh marketing event ini.

2. SMS blast

Sms blast salah satu strategi yang murah biayanya, namun memberikan efek yang tidak kalah POWERFULL. Karena ketika sms masuk, maka akan langsung diterima oleh yang punya nomor hp.

3. Menyebarkan brosur

Media penyebaran brosur tidak kalah pentingnya dilakukan untuk mendongkrak jumlah peserta agar event berjalan sukses. Brosur yang disebar pun haruslah berisi sajian informasi yang jelas, padat dan tepat sasaran ketika menyebarkannya.

4. Memasang poster

Pemasangan poster di tempat-tempat strategis sesuai dengan target market event tersebut tentunya akan memberikan dampak LUAR BIASA bagi suksesnya event yang dilakukan.

5. Tag poto event dan messege blast di Facebook serta aktif di twitter

FB merupakan model marketing yang lowcost high impact,jika kita mentag poster di wall orang yang tepat maka ada ratusan atau mungkin ribuan pasang mata yang melihat poster kita dan memungkinkan dia berminat dan mendaftar. Semakin rajin kita mentag semakin besar kemungkinan orang mendaftar. Jurus ini akan sangat manjur jika dilakukan dengan konsisten. Dengan kita aktif di media social twitter pun mampu mendongkrak jumlah peserta event. Konon seorang Adrie Subono (CEO Java Musikindo) berhasil menjual tiket konser pit bull ketika itu dan habis terjual hanya melalui twitter. Ckckck FUNTASTIC!

Senin, Mei 09, 2011

Klinik Motivasi 7 Mei 2011 : Hukum Menabur dan Menuai

Diambil dari kisah nyata. Ada anak kecil berumur 12 tahun. Namanya Howard Kelly. Dia berasal dari keluarga miskin. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari2, dia berjualan kue. Suatu ketika, sampai sore hari dia belum berhasil menjual sepotongpun. Padahal perutnya sangat lapar sekali karena dari pagi dia belum makan sedikitpun.


Howard Kelly berpikir, "Bagaimana jika aku makan sepotong kue ini?"
Namun sejenak dia ragu, "Inikan bukan kueku? Mana boleh aku memakannya?"
Howard Kelly berpikir dengan keras. Akhirnya dia memutuskan untuk meminta bantuan kepada salah satu pelanggannya.

Howard Kelly mengetuk pintu sebuah rumah. Kemudian keluarlah seorang gadis yang umurnya lebih tua dari dirinya. Melihat hal itu, Howard Kelly kehilangan keberaniannya. Diapun mengurungkan niatnya untuk minta dibelikan kue. Sebagai gantinya ia minta segelas air.

Gadis itu melihat bahwa si anak kecil tampak kelaparan, ia lalu membawakannya segelas susu hangat. Howard Kelly pun meminumnya perlahan-lahan.

“Berapa harus kubayar segelas susu ini?” kata anak itu.

“Kau tidak harus membayar apa-apa,” jawab si gadis. “Ibu melarangku menerima pembayaran atas kebaikan yang kulakukan.”

“Bila demikian, ku ucapkan terima kasih banyak dari lubuk hatiku.”

Howard Kelly lalu meninggalkan rumah itu. Ia tidak saja lebih kuat badannya, tapi keyakinannya kepada Alloh dan kepercayaannya kepada sesama manusia menjadi semakin mantap. Sebelumnya ia telah merasa putus asa dan hendak menyerah pada nasib.

Beberapa tahun kemudian ...

Gadis itu menderita sakit parah. Para dokter setempat kebingungan sewaktu mendiagnosa penyakitnya. Mereka lalu mengirimnya ke kota besar dan mengundang beberapa dokter ahli untuk mempelajari penyakit langka si pasien. Dokter Howard Kelly akhirnya dipanggil ke ruang konsultasi untuk dimintai pendapat.

Ketika mendengar nama kota asal si pasien, terlihat pancaran aneh di mata Dokter Kelly. Ia segera bangkit lalu berjalan di lorong rumah sakit dengan berpakaian dokter untuk menemui si pasien. Dokter Kelly segera mengenali wanita sakit itu. Ia lalu kembali ke ruang konsultasi dengan tekad untuk menyelamatkan nyawanya.

Sejak hari itu Dokter Kelly memberikan perhatian khusus pada kasus si pasien. Setelah dirawat cukup lama, akhirnya si pasien bisa disembuhkan. Dokter Kelly meminta kepada bagian keuangan agar tagihan rumah sakit diajukan kepadanya dahulu untuk disetujui sebelum diserahkan kepada si pasien. Nota tagihan pun kemudian dikirimkan ke kantor Dokter Kelly. Ia mengamati sejenak lalu menuliskan sesuatu di pinggirnya. Tagihan itu kemudian dikirimkan ke kamar pasien.

Si pasien takut membuka amplop nota tagihan karena yakin bahwa untuk dapat melunasinya ia harus menghabiskan sisa umurnya.

Akhirnya, tagihan itu dibuka dan pandangannya segera tertuju pada tulisan di pinggir tagihan itu :

Telah dibayar lunas dengan segelas susu
Tertanda
dr. Howard Kelly

Air mata bahagia membanjiri mata si pasien. Ia berkata dalam hati,“Terima kasih Alloh, cinta-Mu telah tersebar luas lewat hati dan tangan manusia.”

Minggu, Mei 01, 2011

Guru : Antara Harapan dan Realita

Banjarmasin. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Dewan Pimpinan Daerah II Kota Banjarmasin mengadakan Seminar Pendidikan : Guru, Antara Harapan dan Realita di Aula Kayuh Baimbai Pemko Banjarmasin, Minggu (1/5).


Ketua panitia, Nurul Istiqomah mengatakan seminar ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Muslimah HTI terhadap pendidikan. Nurul menilai kebanyakan para guru saat ini lebih mengejar kesejahteraan pribadinya dibandingkan menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Untuk itu, melalui seminar ini diharapkan agar para guru kembali memahami posisinya sebagai pendidik sehingga akan dihasilkan manusia yang beriman dan bertakwa.

Sedangkan Rukmina Heldawati, RA Nuri, salah satu peserta mengatakan sangat antusias mengikuti seminar ini.

"Banyak pengalaman yang menarik dan ilmu yang didapat yang akan saya ajarkan kepada murid-murid di sekolah" katanya

Rukmina juga mengungkapkan harapannya agar para guru juga turut berjuang menegakkan syariah Islam dan Khilafah.

Hadir dua pembicara dalam seminar ini yaitu Elly Yustina (Praktisi Pendidikan) dan Zulfa Nur (Muslimah HTI Kalsel). Seminar ini diikuti lebih dari 100 peserta yang berasal dari kalangan guru TK, SD, SMP dan SMA se-Banjarmasin. (Dini)