Klinik Motivasi

Selasa, Januari 31, 2012

Cara Mudah (murah) Menurunkan Berat Badan

Siapa sih yang nggak ketar-ketir kalau ada yang bilang ‘Ih, agak berisi ya sekarang’? Nggak bisa dipungkiri rata-rata hampir semua perempuan akan panik jika mendengar pernyataan seperti itu.

Ternyata untuk membantu menurunkan berat badan, kita cukup mengonsumsi air putih rutin sebelum makan. Mengapa? Lisa Namuri seorang trainer Pilates mengatakan bahwa sebelum makan, sebaiknya minumlah 1—2 gelas air putih. Karena konsumsi air putih sebelum makan membantu membuat perut menjadi lebih kenyang sehingga kamu nggak perlu mengambil makanan dalam porsi besar.


Nggak hanya memberikan rasa kenyang, konsumsi air putih dalam jumlah banyak juga melancarkan pencernaan dan metabolisme. Sehingga pembakaran kalori pun akan lebih cepat dan efisien.

Tubuh kita didominasi oleh air sehingga dehidrasi bisa dengan mudah membuat kita kehilangan performa tubuh dalam waktu singkat, misalnya saja menurunnya daya konsentrasi dan tubuh lemas. Bahkan, konsekuensi pingsan nggak bisa kamu hindari kita tubuhmu kekurangan cairan lebih dari 25%.

Mengurangi sakit kepala, air putih bisa meredakan sakit kepala. Sakit kepala memang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu yang menjadi pemicu adalah dehidrasi. Jadi, minumlah air putih secara teratur untuk meredakan sakit kepala yang kamu derita.

Air putih memang terlihat sepele. Tapi, ternyata konsumsi air putih bisa mengurangi risiko terkena kanker usus. Karena salah satu manfaat air putih adalah melancarkan pencernaan dalam tubuh.

Konsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari juga bisa membuatmu tampak lebih muda. Karena air membantu melembabkan dan meremajakan sel-sel kulit, serta meningkatkan elastisitasnya. Nggak perlu merogoh kocek untuk suntik botoks, kan?

sumber : fimela.com

Senin, Januari 30, 2012

Sarapan Sehat Cegah Flu

Mencari cara untuk memperkuat imunitas saat musim flu dan pilek? Coba tambahkan bahan-bahan sehat berikut ke menu sarapan ..

Telur
Kuning telur sumber selenium yang bagus, mineral yang menjaga sistem kekebalan tubuh. Riset tentang telur menunjukkan kalau telur bukanlah penjahat penyebab sakit jantung. Protein yang ada pada putih telur termasuk yang paling tinggi, dan kuningnya, walaupun tinggi kolesterol, sebenarnya rendah kadar lemak tak jenuh. Untuk menambah sistem kekebalan tubuh, coba santap telur yang direbus atau buat telur panggang dengan bayam dan tomat.


Pepaya
Sangat baik untuk menurunkan asam lambung dan juga sumber vitamin C yang kaya. Satu pepaya ukuran sedang lebih dari cukup untuk asupan harian. Pepaya juga banyak mengandung beta-karoten, nutrisi yang berubah menjadi vitamin A sehingga melembabkan mata, kulit dan selaput lendir bawah kulit. Santap beberapa potong pepaya di saat sarapan atau jadikan smoothie dengan campuran jeruk.

Tahu
Kekurangan protein membuat kamu cenderung makan banyak karbohidrat, sehingga bisa menaikkan tingkat gula darah dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Tahu adalah makanan yang komplit proteinnya dan sumber kalsium serta asam lemak omega-3, yang bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh. Coba jadikan smoothie untuk sarapan.

Kiwi
Mengandung 90 sampai 110miligram vitamin C – lebih banyak dari jeruk. Sumber potassium yang baik, mineral penting untuk memperkuat otot dan saraf, serta vitamin E yang bisa menambah kekebalan tubuh. Kiwi juga banyak mengandung flavonoid dan carotenoid – anti-oksidan yang menjaga kesehatan saluran pernapasan, jantung dan tubuh secara keseluruhan. Potong kiwi menjadi dua dan makan isinya atau hancurkan dan aduk dengan plain yogurt sebelum disantap.

Jahe
Kalau merasa flu mendekat coba hadang dengan jahe, yang bisa membantu mengurangi gejala flu serta melegakan hidung. Jahe juga menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi gas lambung dan melegakan area usus. Kalau sakit perut atau flu, coba campurkan potongan jahe segar ke dalam air panas untuk minuman sarapan yang segar dan sehat.

Lemon
Selain banyak vitamin C, lemon juga mengandung bakteria sehat. Coba gunakan lemon sebagai pengganti gula dan garam, yang bisa mengurangi sistem kekebalan tubuh. Pagi hari, perasan lemon dapat menjadi teman buah segar daripada ditaburi gula.

Grapefruit & Jeruk
Semua orang tahu kalau keluarga jeruk banyak mengandung vitamin C, dan juga penuh dengan anti-oksidan serta rendah kalori. Untuk sarapan yang sehat dan pastinya menguatkan sistem kekebalan tubuh, coba buat salad buah.

Blueberry
Nggak heran kalau blueberry disebut superfood – soalnya punya lebih banyak anti-oksidan dibanding buah dan sayuran lain. Blueberry juga salah satu makanan yang tinggi kadar anthocyanidins (anti-oksidan yang memerangi kanker) serta merupakan sumber vitamin C dan serat. Mulai pagimu dengan Greek yogurt parfait, santapan yang sehat dan anti flu!

Beet
Jus jeruk andalan bisa ditambahkan dengan rebusan beet – jangan lupa disaring dulu air sisa rebusannya sebelum dikonsumsi. Banyak kandungan anti-oksidannya serta magnesium, mineral yang membantu fungsi saraf dan otot, beet juga kaya folat.

Pumpkin Seed
Banyak mengandung vitamin, asam amino dan mineral termasuk zat besi. Zat besi membantu sistem kekebalan tubuh karena bisa menambah anti-oksidan dan mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas. Biji labu juga enak disantap sebagai cemilan atau ditaburkan di atas yogurt, oatmeal atau sereal.

Sumber : fimela.com

Sabtu, Januari 28, 2012

Sambung Ayat

Ini cerita lanjutan tulisan "Pray For Us". Tentu yang pernah baca curhatku itu pada penasaran. Kalopun ngga .. please pura2 aja penasaran #memohondengansangad. Pasalnya itu ujian bener2 bikin tegang. Sampai2 Emel nulis status di fb nya : ujian yang menegangkan .. lebih tegang daripada ujian skripsi. Hem .. darimana dia tau lebih tegang dari ujian skripsi ? Seminar hasil aja belum. Tapi mungkin begitu kali ya tingkah laku orang yang galau bin panik, mendadak berhalusinasi ???


Seperti yang disampaikan ustadzah Aminah sebelumnya, yang akan menguji kami adalah seorang ustadzah, pimpinan ma'had akhwat. Mendadak rencana itu berubah. Hari Minggu yang lalu, kami diberitahu bahwa pengujinya adalah Ustadz Zainudin, pimpinan umum ma'had. Waktu itu aku ngga tau gimana ekspresi "kepanikan" teman2. Izin ngga masuk kelas karena sakit.

Mendengar hal itu, aku sih pasrah aja. Sikap yang semakin tertanam kuat di benakku. Gimana ngga ? Beberapa bulan ini, aku akrab dengan kata "ujian". Oktober yang lalu ujian tesis. Sebulan kemudian Ujian Sekolah Jurnalisme Indonesia. Sehari sesudahnya, aku mengikuti Ujian Kompentensi Wartawan. Paling tidak, aku sudah terbiasa dengan gugup, galau dan nyesek :) Beda dengan yang lain. Sampai Antung nulis status di fb nya : examination .... kapan terakhir kali mengalaminya? 4? or 5? #hem .. masih sempat update status

Nah .. hari ini .. tibalah waktunya

Saatnya ujian ....

Setelah semuanya berkumpul. Kami duduk berbaris menghadap ke hijab. Ya .. kami dibatasi oleh sebuah gorden besar berwarna hijau. Di baliknya telah hadir sang penguji. Ustadz Zainudin !!

Sebenarnya aku penasaran seperti apa bentuknya. Karena awal-awal pendaftaran, aku sering berinteraksi lewat sms dan telpon dengan beliau. Tapi rasa itu perlahan memudar seiring dengan dimulainya ujian tahfidz ..

Beliau meminta maaf karena telat memulai ujian. Setelah itu beliau menjelaskan tata caranya. Masing-masing santri diuji kefasihannya membaca Qur’an dengan memperhatikan makhrojul huruf, hukum tajwid dan mad. Kemudian melafalkan ayat-ayat ghoribah. Terakhir ujian hafalan juz 30.

"Semuanya sudah lengkap?” tanya beliau

"Alhamdulillah, hari ini lengkap. Jumlahnya ada 8 orang .. Ustadz," jawab Ustadzah Aminah

“Kalau begitu kita mulai, sebelum saya tunjuk, ada yang mau menawarkan diri?” tanya Ustadz Zainudin lagi

Mendadak kelas panik. Masing-masing menunjuk yang lain. Akhirnya semua sepakat meminta Nuril menjadi yang pertama. Secara memang dia lebih siap. Meskipun dia anak baru. Baru tiga minggu. Tapi hafalannya sudah banyak. Wajarlah .. asalnya dari pesantren dan hafal beberapa juz. Makanya bisa nyusup masuk ke kelompok kami :)

Nuril maju ke depan mendekati hijab. Duduk berhadapan dengan Ustadzah Aminah yang setia mendampingi kami, murid-muridnya.

"Buka qur'an surah Ath-Thoha ayat 2" perintah sang ustadz di balik tirai

Nurilpun segera membuka surah yang dimaksud. Dengan tenang, dia membacanya. Lumayan lancar. Meskipun aku merasakan kepanikannya berada di depan sana. Tapi Nuril berhasil menguasai dirinya. Ujian tilawah ... lewaaaaat

"Ya, cukup. Sekarang buka panduan tahsin tilawah, halaman 74 ayat ghoribah point .. dan baca" perintah Ustadz lagi

Aku dan teman2 yang menyaksikan adegan tadi, tambah panik. Aku tidak sempat belajar ayat-ayat ghoribah. Mengulang cara membacanya dengan benar. Fokus ke hafalan. Pas Nuril lagi diuji tahap ke 2, aku tidak terlalu memperhatikannya jawabannya lagi. Ku buka buku tahsinku. Mengingat-ingat pelajaran 3 bulan yang lalu.

Dan tibalah .. ujian tahap 3

"Sekarang hafalannya .. lanjutkan ayat yang saya baca"

Ustadz Zainudin membaca sebuah ayat pertengahan sebuah surah. Nuril sudah mulai panik. Keliatan hank. Mendadak amnesia. Mulutnya terbuka. Matanya berputar-putar ke kiri ke kanan. Sepertinya mencari sesuatu. Mencocokkannya. Namun dia tidak berhasil.

OMG .. aku bener2 kasian lihat mukanya. Ayat itu aku kenal. Surah itu salah satu fokus hafalanku. Paling berkesan, gara-garanya aku dapat nilai 6 untuk surah itu. Aku tak tahan juga. Kubayangkan kalo aku berada disana. Pasti pertolongan yang paling kuharapkan ^^

Aku mengucapkan nama surah itu dengan pelan #ya Alloh .. ampuni aku. Nuril memperhatikan gerakan mulutku. Tapi memang dia lagi hank. Ucapanku tidak dimengertinya.

Ustadz pun mengulang bacaan ayatnya. Nuril mencoba menyambung ayatnya. Tapi ditegur oleh ustadz. Salah sambung. Makin tampak batinnya bergolak. Kali ini, suaraku agak keras. Sampai ustadzah Aminah memandangku.

Dengan wajah sedikit memelas, ku berkata,"Kasian dia, Ustadzah"

Beliau tersenyum. Sepertinya memaklumi keadaan kami. Panik tingkat ujian nasional. Mendadak jantung berhenti sesaat, namun detik berikutnya berdetak tidak karuan. Tiba-tiba lupa ingatan. File lagi ngadat. Tertulis "Maaf, anda belum beruntung" #Salah alamat

Ups .. akhirnya Nuril nyerah juga. Dia baca ayat yang kusebutkan. Dan benar !! Ustadz Zainudin membacakan ayat selanjutnya. Kali ini Nuril sudah dapat menguasai dirinya. Meskipun agak tergagap. Namun ayat-ayat yang dibacakan oleh Ustadz berhasil disambungnya dengan benar. Tentang rasa ini, Nuril mengabadikannya di status fb nya : Mahfudzot...Alfadhlu lilmubtadi...Cocok buat ujian tadi..Coz paling awal.. Sekalian bahan percobaan...Menyambung ayat qola ustadz..Owww buyar hafalan #Sabar ding :)

Setelah itu ustadz menyebutkan nama-nama santri. Masing-masing mendapatkan ujian dengan pola yang sama. Kamipun saling bantu-membantu. Bahkan ustadzah Aminahpun turun tangan. Memberikan petunjuk "ala kadarnya". Satu kata. Hanya untuk menstimulasi ingatan examinanda. Sungguh kerjasama yang erat antara guru dan muridnya. Hah ????

Kabar gembira datang di tengah2 kegalauan itu. Bagi santri yang haid, Ustadz Zainudin tidak mengizinkan untuk ikut ujian. Ada dua orang yang lagi libur. Termasuk aku. Beliau meminta kami untuk datang di Jum'at berikutnya.

Alhamdulillah .. antara senang dan sedih. Campur aduk jadi satu. Senang, karena aku diberi waktu untuk mempersiapkan lebih baik lagi. Sedih, karena seminggu ke depan nanti hal ini masih jadi beban pikiranku. Ibarat penyakit, masih belum sembuh total.

Sore itu, aku kembali diingatkan. Alloh swt sedang menampakkan kuasanya. Dengan mudah, Dia perintahkan anggota tubuh kita sesuai kemauan-Nya. Jantung berdegup kencang. Mulut ngga nyambung dengan pikiran. Pas latihan lancar, eh di ujian malah error. Otak tidak dapat memanggil data yang tersimpan. Laa haula wa laa quwwata illa billah .. hanya kepada-Mu lah kami memohon kekuatan .. Allah Robbul 'Alamin. Subhanallah (Dini)

Kamis, Januari 26, 2012

Mereka Punya Jiwa Sendiri

Di kelasnya ada 50 orang murid, setiap kali ujian, anak perempuanku tetap mendapat ranking ke-23. Lambat laun membuat dia mendapatkan nama panggilan dengan nomor ini, dia juga menjadi murid kualitas menengah yang sesungguhnya. Sebagai orangtua, kami merasa nama panggilan ini kurang enak didengar, namun anak kami ternyata menerimanya dengan senang hati. Suamiku mengeluhkan ke padaku, setiap kali ada kegiatan di perusahaannya atau pertemuan alumni sekolahnya, setiap orang selalu memuji-muji "Superman cilik" di rumah masing-masing, sedangkan dia hanya bisa menjadi pendengar saja.


Anak keluarga orang, bukan saja memiliki nilai sekolah yang menonjol, juga memiliki banyak keahlian khusus. Sedangkan anak nomor 23 di keluarga kami tidak memiliki sesuatu pun untuk ditonjolkan. Dari itu, setiap kali suamiku menonton penampilan anak-anak berbakat luar biasa dalam acara televisi, timbul keirian dalam hatinya sampai matanya bersinar-sinar. Kemudian ketika dia membaca sebuah berita tentang seorang anak berusia 9 tahun yang masuk perguruan tinggi, dia bertanya dengan hati pilu kepada anak kami: Anakku, kenapa kamu tidak terlahir sebagai anak dengan kepandaian luar biasa? Anak kami menjawab: Itu karena ayah juga bukan seorang ayah dengan kepandaian luar biasa. Suamiku menjadi tidak bisa berkata apa-apa lagi, saya tanpa tertahankan tertawa sendiri.

Pada pertengahan musim gugur, semua sanak keluarga berkumpul bersama untuk merayakannya, sehingga memenuhi satu ruangan besar di restoran. Topik pembicaraan semua orang perlahan-lahan mulai beralih kepada anak masing-masing. Dalam kemeriahan suasana, anak-anak ditanyakan apakah cita-cita mereka di masa mendatang? Ada yang menjawab akan menjadi pemain piano, bintang film atau politikus, tiada seorang pun yang terlihat takut mengutarakannya di depan orang banyak, bahkan anak perempuan berusia 4½ tahun juga menyatakan kelak akan menjadi seorang pembawa acara di televisi, semua orang bertepuk tangan mendengarnya. Anak perempuan kami yang berusia 15 tahun terlihat sibuk sekali sedang membantu anak-anak kecil lainnya makan. Semua orang mendadak teringat kalau hanya dia yang belum mengutarakan cita-citanya kelak. Di bawah desakan orang banyak, akhirnya dia menjawab dengan sungguh-sungguh: Kelak ketika aku dewasa, cita-cita pertamaku adalah menjadi seorang guru TK, memandu anak-anak menyanyi, menari dan bermain-main. Demi menunjukkan kesopanan, semua orang tetap memberikan pujian, kemudian menanyakan akan cita-cita keduanya. Dia menjawab dengan besar hati: Saya ingin menjadi seorang ibu, mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan memasak di dapur, kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa mereka ke teras rumah untuk melihat bintang-bintang. Semua sanak keluarga tertegun dibuatnya, saling pandang tanpa tahu akan berkata apa lagi. Raut muka suamiku menjadi canggung sekali.

Sepulangnya ke rumah, suamiku mengeluhkan ke padaku, apakah aku akan membiarkan anak perempuan kami kelak menjadi guru TK? Apakah kami tetap akan membiarkannya menjadi murid kualitas menengah? Sebetulnya, kami juga telah berusaha banyak. Demi meningkatkan nilai sekolahnya, kami pernah mencarikan guru les pribadi dan mendaftarkannya di tempat bimbingan belajar, juga membelikan berbagai materi belajar untuknya. Anak kami juga sangat penurut, dia tidak membaca komik lagi, tidak ikut kelas origami lagi, tidur bermalas-malasan di akhir minggu juga tidak dilakukan lagi. Bagai seekor burung kecil yang kelelahan, dia ikut les belajar sambung menyambung, buku pelajaran dan buku latihan dikerjakan tanpa henti. Namun biar bagaimana pun dia tetap seorang anak-anak, tubuhnya tidak bisa bertahan lagi dan terserang flu berat. Biar sedang diinfus dan terbaring di ranjang, dia tetap bersikeras mengerjakan tugas pelajaran, akhirnya dia terserang radang paru-paru. Setelah sembuh, wajahnya terlihat kurus banyak. Akan tetapi ternyata hasil ujian semesternya membuat kami tidak tahu mau tertawa atau menangis, tetap saja nomor 23.

Kemudian, kami juga mencoba untuk memberikan penambah gizi dan rangsangan hadiah, setelah berulang-ulang menjalaninya, ternyata wajah anak perempuanku semakin pucat saja. Apalagi, setiap kali akan ujian, dia mulai tidak bisa makan dan tidak bisa tidur, terus mencucurkan keringat dingin, terakhir hasil ujiannya malah menjadi nomor 33 yang mengejutkan kami. Aku dan suamiku secara diam-diam melepaskan aksi menarik bibit ke atas demi membantunya tumbuh ini. Dia kembali pada jam belajar dan istirahatnya yang normal, kami mengembalikan haknya untuk membaca komik, mengijinkannya untuk berlangganan majalah "Humor anak-anak" dan sejenisnya, sehingga rumah kami menjadi tenteram kembali. Kami memang sangat sayang pada anak kami ini, namun kami sungguh tidak mengerti akan nilai sekolahnya.

Pada akhir minggu, teman-teman sekerja pergi rekreasi bersama. Semua orang mempersiapkan lauk terbaik dari masing-masing, dengan membawa serta suami dan anak untuk piknik. Sepanjang perjalanan penuh dengan tawa dan guyonan, ada anak yang bernyanyi, ada juga yang memperagakan karya seni pendek. Anak kami tiada keahlian khusus, hanya terus bertepuk tangan dengan gembira. Dia sering kali lari ke belakang untuk menjaga bahan makanan. Merapikan kembali kotak makanan yang terlihat agak miring, mengetatkan tutup botol yang longgar atau mengelap jus sayuran yang bocor ke luar. Dia sibuk sekali bagaikan seorang pengurus rumah tangga cilik.

Ketika makan terjadi satu kejadian di luar dugaan. Ada dua orang anak lelaki, satunya adalah bakat matematika, satunya lagi adalah ahli bahasa Inggeris. Kedua anak ini secara bersamaan menjepit sebuah kue beras ketan di atas piring, tiada seorang pun yang mau melepaskannya, juga tidak mau membaginya. Walau banyak makanan enak terus dihidangkan, mereka sama sekali tidak mau peduli. Orang dewasa terus membujuk mereka, namun tidak ada hasilnya. Terakhir anak kami yang menyelesaikan masalah sulit ini dengan cara sederhana yaitu lempar koin untuk menentukan siapa yang menang.

Ketika pulang, jalanan macat dan anak-anak mulai terlihat gelisah. Anakku terus membuat guyonan dan membuat orang-orang semobil tertawa tanpa henti. Tangannya juga tidak pernah berhenti, dia mengguntingkan banyak bentuk binatang kecil dari kotak bekas tempat makanan, membuat anak-anak ini terus memberi pujian. Sampai ketika turun dari mobil bus, setiap orang mendapatkan guntingan kertas hewan shio masing-masing. Ketika mendengar anak-anak terus berterima kasih, tanpa tertahankan pada wajah suamiku timbul senyum bangga.

Sehabis ujian semester, aku menerima telpon dari wali kelas anakku. Pertama-tama mendapatkan kabar kalau nilai sekolah anakku tetap kualitas menengah. Namun dia mengatakan ada satu hal aneh yang hendak diberitahukannya, hal yang pertama kali ditemukannya selama 30 tahun mengajar. Dalam ujian bahasa ada sebuah soal tambahan, yaitu siapa teman sekelas yang paling kamu kagumi dan alasannya. Selain anakku, semua teman sekelasnya menuliskan nama anakku.

Alasannya sangat banyak: antusias membantu orang, sangat memegang janji, tidak mudah marah, enak berteman, dan lain-lain, paling banyak ditulis adalah optimis dan humoris. Wali kelasnya mengatakan banyak usul agar dia dijadikan ketua kelas saja. Dia memberi pujian: Anak anda ini, walau nilai sekolahnya biasa-biasa saja, namun kalau bertingkah laku terhadap orang, benar-benar nomor satu.

Saya berguyon pada anakku, kamu sudah mau jadi pahlawan. Anakku yang sedang merajut selendang leher terlebih menundukkan kepalanya dan berpikir sebentar, dia lalu menjawab dengan sungguh-sungguh: “Guru pernah mengatakan sebuah pepatah, ketika pahlawan lewat, harus ada orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.” Dia pelan-pelan melanjutkan: “Ibu, aku tidak mau jadi pahlawan, aku ingin jadi orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.” Aku terkejut mendengarnya dan mengamatinya dengan seksama.

Dia tetap diam sambil merajut benang wolnya, benang warna merah muda dipilinnya bolak balik di jarum bambu, sepertinya waktu yang berjalan di tangannya mengeluarkan kuncup bunga. Dalam hatiku terasa hangat seketika. Pada ketika itu, hatiku tergugah oleh anak perempuan yang tidak ingin menjadi pahlawan ini. Di dunia ini ada berapa banyak orang yang bercita-cita ingin menjadi pahlawan, namun akhirnya menjadi seorang biasa di dunia fana ini. Jika berada dalam kondisi sehat, jika hidup dengan bahagia, jika tidak ada rasa bersalah dalam hati, mengapa anak-anak kita tidak boleh menjadi seorang biasa yang baik hati dan jujur.

Jika anakku besar nanti, dia pasti akan menjadi seorang isteri yang berbudi luhur, seorang ibu yang lemah lembut, bahkan menjadi seorang teman kerja yang suka membantu, tetangga yang ramah dan baik. Apalagi dia mendapatkan ranking 23 dari 50 orang murid di kelasnya, kenapa kami masih tidak merasa senang dan tidak merasa puas? Masih ingin dirinya lebih hebat dari orang lain dan lebih menonjol lagi? Lalu bagaimana dengan sisa 27 orang anak-anak di belakang anakku? Jika kami adalah orangtua mereka, bagaimana perasaan kami?

Anakmu bukan milikmu.

Mereka putra putri sang Hidup yang rindu pada diri sendiri,

Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau,

Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu.


Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan bentuk pikiranmu,

Sebab mereka ada alam pikiran tersendiri.


Patut kau berikan rumah untuk raganya,

Tapi tidak untuk jiwanya,

Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,

yang tiada dapat kau kunjungi sekalipun dalam mimpi.


Kau boleh berusaha menyerupai mereka,

Namun jangan membuat mereka menyerupaimu


Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,

Pun tidak tenggelam di masa lampau.


Kaulah busur, dan anak-anakmulahAnak panah yang meluncur.

Sang Pemanah Maha Tahu sasaran bidikan keabadian.

Dia merentangmu dengan kekuasaan-Nya,

Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.


Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah,

Sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat

Sebagaimana pula dikasihiNya busur yang mantap.

( Khalil Gibran)


note : catatan ini merupakan catatan milist yg di share dan dijadikan status oleh seorang seorang teman yang kemudian saya share lagi dan sengaja saya abadikan dalam note saya :)

Minggu, Januari 22, 2012

HTI Kalsel Nilai Pembatasan BBM Menguntungkan Asing

Ratusan massa HTI Kalsel menggelar aksi simpatik menolak kebijakan pemerintah tentang pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada 1 April 2012 mendatang, pagi tadi (22/01). Aksi ini dilaksanakan di halaman Mesjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin.


HTI Kalsel menilai rencana pembatasan BBM Bersubsidi tidak akan meningkatkan kesejahteraan rakyat, justru malah akan merugikan mereka. Bahkan rencana pembatasan tersebut dalam jangka panjang akan menguntungkan perusahaan migas asing seperti Total, Shell dan Petronas.

Untuk itu, HTI Kalsel menolak rencana pembatasan BBM Bersubsidi karena merupakan langkah lanjut menuju liberalisasi migas. Program pembatasan BBM bersubsidi sama artinya dengan pencabutan subsidi. Rakyat dipaksa untuk beralih ke BBM non subsidi seperti Pertamax.

HTI Kalsel juga menyatakan agar pemerintah segera mengganti kebijakan kapitalistiknya dengan sistem Islam yang sejalan dengan akidah umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk negeri ini.

HTI Kalsel juga menyeru kepada umat Islam untuk lebih giat berjuang mewujudkan Syariah dan Khilafah.

Dalam aksinya yang dimulai sekitar pukul 09.00 wita itu, massa HTI mengusung spanduk besar berisi pernyataan "Aksi Simpatik DPD I HTI Kalsel : Tolak Liberalisasi Migas, Tolak Pembatasan BBM Bersubsidi, Terapkan Syariah dan Khilafah".

Berbeda dengan aksi sebelumnya, kali ini massa HTI tidak melakukan longmarch. Mereka berkumpul di halaman mesjid Sabilal Muhtadin sambil mendengarkan orasi yang dilakukan di atas mobil bak terbuka sebagai panggung.

Kamis, Januari 19, 2012

Simulasi Hitungan Subsidi BBM

Percayakah anda dengan pernyataan Pemerintah bahwa subsidi BBM sudah sangat besar, sehingga sudah saatnya membatasi BBM bersubsidi yaitu Premium hanya ke mobil pelat nomor kuning dan sepeda motor? Sudahkah rasa ingin tahu anda begitu besar sehingga mendorong untuk menghitung ulang sendiri besaran subsidi BBM saat ini? Tulisan ini hanya salah satu usaha seorang intelektual (meskipun boleh saja dianggap awam di bidang ekonomi perminyakan) yang ingin rasa tahunya terpuaskan.


Untuk memenuhi rasa ingin tahu itu, tentu saja kita harus berangkat dari pengetahuan dasar dan data ekonomi perminyakan terakhir.

Sebagai pengetahuan dasar, kita harus paham satuan-satuan energi. Untuk minyak mentah kadang dihitung dengan barrel, sedang minyak siap pakai (BBM) kadang dihitung dengan liter. 1 Barrel adalah sekitar 1 drum, dan untuk minyak mentah itu adalah 158,9873 liter, dan sebaliknya 1 kiloliter = 6,2893 barrel. Untuk gas alam (LNG) kadang diukur dengan kaki kubic (cubic feet), atau trilyun standar kaki kubic (TSCF). Satu CF adalah 28,3168 liter atau 0,1781 barrel. Tapi karena kandungan energi gas berbeda dari minyak, maka untuk mudahnya digunakan satuan “Setara Barrel Minyak” (SBM) atau Barrel Oil Equivalent (BOE). Ada juga satuan energi yang dihitung dengan Peta Joule, ini biasanya lazim di dunia fisika listrik. 1 Peta Joule = 10^15 Joule atau kira-kira sama dengan yang dihasilkan oleh 175074 SBM.

Pengetahuan dasar kedua adalah, dari minyak mentah itu setelah diolah akan menjadi banyak sekali produk, mulai gas (Liquid Petroleum Gas / LPG / elpiji), avtur, minyak tanah, gasoline atau bensin (premium, pertamax), minyak diesel (solar), minyak bakar, lilin hingga asphalt. Dari 1 barrel minyak mentah akan didapat 74,7 liter bensin atau cuma 47% (http://en.wikipedia.org/wiki/Barrel). Jadi premium maupun pertamax hanya berbeda di pengolahan di kilangnya, yang menyebabkan nilai oktannya berbeda.

Pengetahuan dasar berikutnya adalah angka lifting, yaitu minyak yang diambil setiap hari. Minyak diproduksi tiap hari, tetapi jumlahnya bisa bervariasi. Kadang suatu sumur harus dirawat sehingga berhenti beroperasi. Jadi angka lifting adalah angka rata-rata. Kemudian harga minyak mentah juga bervariasi, baik di tingkat produksi maupun di pasar. Di tingkat produksi, biaya instalasi sumur dan biaya operasi sehari-hari sangat bervariasi, tergantung tingkat kesulitan medan (hutan, pantai, laut), jarak dari kilang atau dermaga, dan jumlah cadangan yang ada. Di pasar dunia juga harga bervariasi mengikuti musim. Ketika musim dingin orang butuh lebih banyak bahan bakar sehingga harga minyak akan melambung. Dan karena minyak diperdagangkan di bursa barang berjangka dunia, maka harga minyak untuk pengiriman sekian bulan ke depan sudah menjadi objek spekulasi.

Karena itulah pemerintah lalu mengambil asumsi-asumsi untuk APBN. Ini karena di APBN kita, penghasilan dari minyak harus dimasukkan dahulu. Jadi bagi Pertamina harga minyak mentah bukan Rp 0,-, tetapi sesuai asumsi APBN. Yang Rp 0,- adalah minyak mentah yang masih di dalam tanah. Untuk mengangkatnya perlu biaya juga. Minyak bumi adalah komponen pendapatan negara yang signifikan selain dari Sumberdaya alam lainnya, Pajak dan PNBP seperti bea cukai, retribusi dsb.

Contoh asumsi itu adalah, untuk APBN 2011:

Lifting : 970.000 barrel/hari

Harga minyak :US$ 80 / barrel

Nilai tukar 1 US$ = Rp. 9300,-

Dari ketiga asumsi ini, didapat angka sebagai berikut:

Produksi tahunan minyak mentah adalah 970.000 x 365 = 354,1 juta barrrel / tahun dan pendapatan negara dari minyak mentah adalah 354,1 juta barrel x US$ 80 x Rp. 9300 = Rp. 263,4 Trilyun. Angka inilah yang harus dibayarkan oleh siapapun yang akan membeli minyak mentah tersebut, baik Pertamina maupun dari Luar Negeri.

Tetapi di APBN 2011, pendapatan dari minyak bumi hanya ditulis 104,8 Trilyun (40% dari harga lifting).

Mungkin penjelasannya, angka US$ 80 / barrel atau total Rp. 263,4 Trilyun/tahun itu masih brutto, sementara ada “biaya produksi” untuk mengangkat minyak itu dari dalam tanah, sehingga netto jatuh Rp. 104,8 Trilyun. Tetapi, untuk sebuah “ongkos”, Rp. 158,6 Trilyun (60%) memang sangat besar. Mungkin ini termasuk cost-recovery di hulu (selain cost-recovery di hilir), biaya bagi hasil dengan kontraktor minyak asing, dan keuntungan pertamina hulu.

Lalu dengan produksi minyak mentah 354,1 juta barrel / tahun dan asumsi yang menjadi bensin hanya 47%, maka ini akan menjadi 26,4 juta kiloliter.

Tetapi data di harian Kompas 10 Februari 2011, volume BBM bersubsidi pada APBN 2011 adalah 38,2 juta kiloliter. Ini pasti mencakup seluruh BBM, termasuk solar dan minyak tanah, karena yang premium hanya 60% atau sekitar 23 juta kiloliter. Kalau ditambah pertamax yang selama ini pasarannya sangat kecil, tidak ada 5%, maka semestinya belum mencapai 26,4 juta kiloliter yang diproduksi di dalam negeri!.

Masalahnya data prosentase produk-produk kilang minyak di dalam negeri cukup sulit dijumpai.

Yang ada adalah data dari Kementrian ESDM tentang Arus minyak nasional pada tahun 2007.

Dari sini bisa disimulasi sembilan hal (dalam juta barrel):

A. Minyak mentah sendiri yang diproduksi (348)

B. Minyak mentah sendiri yang diekspor (135)

C. Minyak mentah sendiri yang diolah (204)

D. Minyak mentah impor yang diolah (116)

E. BBM yang dihasilkan kilang dalam negeri (244)

F. Hasil non BBM (89)

G. BBM yang diimpor (150)

H. Total BBM yang dijual (392)

I. BBM bersubsidi untuk transportasi & rumah tangga (276)

Harga A dan C mengikuti asumsi APBN (US$ 80/barrel atau US$ 0,503/liter). Harga B, D, F, G mengikuti fluktuasi pasar dunia (misalnya saat ini US$ 100/barrel atau US$ 0,629/liter untuk minyak mentah dan Rp. 9000/liter atau US$ 0,968/liter untuk BBM). Harga E merupakan komposit asumsi APBN dan pasar dunia karena ada komponen minyak mentah impor, menjadi US$ 0,527/liter. Harga H karena merupakan totalitas, sebagian mengikuti harga eceran yang ditetapkan pemerintah dan sebagian mengikuti harga BBM pasar dunia karena dijual ke industri, sehingga dengan memperhatikan komposisinya menjadi US$ 0,790/liter. Hanya harga I yang mengikuti harga eceran pemerintah, yang disebut juga harga bersubsidi, yaitu Rp. 4500/liter atau US$ 0,715/liter. Dengan demikian kita sudah membawa seluruh arus minyak dalam satuan yang sama.

Yang diinginkan negara masuk ke APBN adalah harga besaran A, setelah dikalikan asumsi harga minyak mentah dengan efisiensi yang hanya 40% (=Rp. 102,99 T).

Yang didapatkan negara dari penjualan adalah B+F+H dengan asumsi harga minyak mentah dunia, harga pasar BBM dunia, dan komposisi produk bersubsidi dan non subsidi = Rp. 571,79 T.

Kemudian yang mesti dikeluarkan adalah penyisihan untuk APBN (A) Rp 258,9 T ditambah untuk impor minyak mentah dan impor BBM (E+G = Rp 322,5 T) menjadi Rp. 581,44 T.

Dari sini terbaca bahwa Pendapatan dikurangi Pengeluaran adalah defisit Rp 9,65 T. Defisit ini mungkin karena kebutuhan impor BBM yang sudah cukup tinggi akibat tingkat motorisasi yang semakin besar. Mungkin inilah subsidi yang sesungguhnya, pendapatan dikurangi pengeluaran (atau kita sebut biaya produksi), setelah ada kebutuhan memasukkan pendapatan minyak bumi ke APBN dengan asumsi harga tertentu. Yang mengejutkan, cukup hanya dengan menaikkan harga eceran BBM menjadi Rp. 4720/liter (hanya naik Rp. 220,-), defisit ini sudah nol Rupiah.

Meski arus minyak di atas adalah dari tahun 2007, tetapi volume BBM bersubsidi (huruf I) sudah diasumsikan 43,9 juta kiloliter, lebih tinggi dari data yang dimuat di Harian Kompas 10 Februari 2011. Namun tidak sulit juga memproyeksikan bila ada kenaikan kebutuhan BBM sebanyak 1 juta kiloliter (= 6,3 juta barrel) yang kita impor semua (G=156,3), dan yang dijual dengan harga eceran semua (H=398,2, I=282,3), maka defisitnya menjadi Rp. 14,15 T. Bila harga eceran dinaikkan menjadi Rp. 4815/liter, maka defisit sudah kembali 0. Kalau kebutuhan BBM naik lagi 1 juta Kiloliter, maka defisit dapat dijaga 0, kalau harga eceran kembali naik Rp. 95/liter.

Namun kalau subsidi ini dihitung dengan selisih harga eceran (Rp. 4500) dengan harga BBM pasar dunia (Rp. 9000) dikalikan angka huruf I yaitu jumlah BBM bersubsidi untuk transportasi & rumah tangga (276 juta barrel/tahun), muncul angka Rp (9000-4500) x 276 x 159 / 1000 = Rp. 197,5 T. Jadi pada model ini, subsidi baru 0 bila harga eceran BBM = harga BBM pasar dunia.

Hitung-hitungan ini boleh jadi kurang tepat, kurang akurat, bahkan keliru. Semoga bahkan data ongkos produksi minyak mentah salah, tidak setinggi itu. Maklum penulis relatif awam di bidang ekonomi perminyakan. Tetapi tolong, tunjukkan hitung-hitungan yang lebih akurat, cermat dan lengkap. Agar kami kaum intelektual tidak terus bertanya-tanya, meraba-raba dan berburuk sangka.

Tulisan dari Prof. Dr.-Ing. Fahmi Amhar, adalah peneliti utama dan pengamat sumberdaya alam dari Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.

Rabu, Januari 18, 2012

Stop Mengatakan Hal Ini pada Anak Anda !!

REPUBLIKA.CO.ID, Memiliki dan membesarkan sang buah hati punya seni tersendiri. Apalagi, kata para pemerhati anak, tidak ada sekolah khusus untuk menjadi orang tua. Tak jarang, kita terlalu yakin mampu membesarkan buah hati dengan cara sendiri. Ternyata, tidak semudah itu. Berawal dari komunikasi sehari-hari, perkembangan anak pun bisa saja terganggu. Nah, bapak dan ibu, ada kata-kata yang sebaiknya tidak Anda lontarkan untuk buah hati tercinta.


Apa itu?

''Pergi sana! Bapak Mau Sendiri!''
Ketika Anda kerap melontarkan kata-kata ini pada anak, Suzette Haden Elgin, pendiri Ozark Center, mengatakan anak-anak akan berpikir tidak ada gunanya berbicara dengan orang tuanya karena mereka selalu diusir. ''Jika Anda terbiasa mengatakan hal-hal itu pada anak-anak sejak mereka kecil, biasanya mereka akan mengatakan hal serupa ketika dewasa.''

''Kamu Itu...''

Pelabelan pada anak adalah cara pintas untuk mengubah anak-anak. Jika seorang ibu mengatakan, ''Anak saya memang pemalu'', maka anak akan menelan begitu saja label itu tanpa bertanya apa pun. Apalagi, bila kita memberikan label buruk pada anak-anak, itulah yang akan melekat dalam benak mereka seumur hidup.

''Jangan Nangis''

Atau, kata-kata serupa seperti, ''Jangan cengeng'' atau ''Nangis melulu''. Padahal, untuk anak-anak yang belum dapat mengekspresikan emosi lewat kata-kata, mereka hanya dapat menyalurkannya dengan cara menangis. Adalah wajar, bila anak-anak merasa sedih atau ketakutan. ''Sebenarnya, wajar saja bila ortu ingin melindungi anak mereka dari perasaan-perasaan itu. Tapi, dengan mengatakan ''jangan'' tidak berarti anak-anak akan lebih baik. ''Ini juga akan memberikan kesan bahwa emosi mereka tidak benar, bahwa tidak baik untuk merasa takut atau sedih,'' ujar Debbie Glasser, direktur Family Support Services. Lebih baik, katakan pada anak bahwa Anda memahami perasaan sedih yang dia alami. ''Ibu paham kamu takut dengan ombak. Ibu janji tidak akan melepaskan tanganmu lagi, Nak...''

''Kenapa kamu tidak bisa seperti saudaramu?''

''Lihat tuh, Doni rapi banget mengancing bajunya. Kok kamu tidak bisa?''
Para pakar menilai wajar orang tua membandingkan anak-anaknya. Ini akan menjadi referensi terhadap perkembangan anak-anak. Namun, tolong, jangan katakan ini di depan anak-anak. Ini karena tiap anak adalah individu yang berbeda. Mereka punya kepribadian tersendiri. Membandingkan anak dengan orang lain berarti Anda menginginkan anak Anda menjadi orang yang berbeda.

Minggu, Januari 15, 2012

HTI Kalsel Tolak Pencabutan Perda Anti Miras

Banjarmasin. Pencabutan sejumlah Perda yang melarang peredaran dan penjualan minuman beralkohol atau minuman keras (miras) oleh Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) beberapa waktu yang lalu mendapatkan reaksi dari berbagai pihak. Salah satunya, ratusan massa HTI Kalsel menggelar Aksi Simpatik "Tolak Pencabutan Larangan Peraturan Miras" pagi tadi di Halaman Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin(15/01).


Humas HTI Kalsel, Hidayatul Akbar menuturkan pihaknya merasa terpanggil dengan munculnya Kemendagri mencabut perda yang mengatur miras. Menurutnya, pencabutan perda miras hanya akan semakin memperparah keadaan. Keberadaan miras hanya akan menjemuskan masyarakat dan memicu kriminalitas.

"HTI mengecam keras pencabutan sejumlah perda miras oleh Kemendagri. Karena itu berarti miras di negara ini dilegalkan. Padahal miras ini adalah pangkal segala kejahatan. Pembunuhan, perzinaan, bahkan narkoba akrab dengan miras," katanya.

Hidayatul Akbar menyampaikan alasan Kemendagri melakukan pencabutan perda anti miras ini karena bertentangan dengan Keppres Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol. Namun Hidayatul Akbar menilai keppres tersebut sarat masalah. Keppres tersebut justru malah membuka celah bagi pengusaha untuk memproduksi minuman beralkohol dengan izin Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Mestinya keppres bermasalah itu yang harus dicabut, bukan perdanya. Sebab keppres itulah yang menjadi biang kerok maraknya peredaran miras di tengah masyarakat.

Tindakan pencabutan perda anti miras ini menunjukkan pemerintah lebih mengacu kepada kepentingan bisnis daripada menjaga moralitas rakyatnya. Untuk itu, Hidayatul Akbar mengajak kepada masyarakat untuk lebih giat berjuang menyelamatkan negara ini dengan Syariah dan Khilafah. Dengan syariah, menurutnya tidak akan terjadi ketidaksinkronan hukum antara pusat dan daerah seperti yang saat ini terjadi. (Dini)

Kamis, Januari 12, 2012

Pembentukan Moral Etika dan Sopan Santun (Bagian 1)

Akhir-akhir ini kasus kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak semakin marak terjadi. Berdasarkan catatan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) awal tahun 2012 ini, sudah ada enam kasus yang melibatkan anak dalam hukum. Diantaranya kasus pencurian sendal oleh AAL, yang divonis bersalah dan dihukum dikembalikan ke orang tua, penjambretan yang dilakukan anak karena dipaksa preman di Bali, kakak beradik yang tewas di sel tahanan Polsek Sijungjung (Padang), akibat mencuri kotak amal, perkelahian bocah 7 tahun dan seorang anak hakim 8 tahun di Sangita Laut (Sulawesi Utara), bocah 7 tahun tersebut dikenakan wajib lapor, kakak beradik yang disuruh ayahnya mencuri rumah kosong di Lampung dan seorang anak yang dituding mencuri delapan batang bunga Andelin di Soe, NTT.


Tentu kita prihatin melihat kenyataan ini. Mau dibawa kemana bangsa ini ? Jika generasi muda yang akan menggantikan para pemimpin di masa depan memiliki nilai moral dan etika yang begitu rendah. Berkaitan dengan hal inilah, saya dan dr. Akhmad Fadly Noor, CHt, M.NLP membahas tema "Pembentukan Moral Etika dan Sopan Santun Pada Anak Sejak Dini" tadi siang dalam program Sekolah Ayah Ibu. Acara ini disiarkan setiap hari Kamis pukul 11.00 - 13.00 wita di Abdi Persada FM.

Setiap orang tua "merasa" sudah memberikan yang terbaik untuk anaknya. Sudah "merasa" mendidik dengan benar putra-putrinya. Meskipun tidak menutup kemungkinan, ada juga orang tua yang melalaikan tugasnya mengajarkan kebaikan kepada buah hatinya. Itu pengecualianlah. Tapi mengapa masih terjadi perbuatan anak yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan orang tuanya ?

Menurut dr. Fadly, hal itu disebabkan karena :

1. Tidak ada informasi tentang moral etika dan sopan santun di dalam diri anak.

Sama seperti orang dewasa, ketika anak melakukan suatu perbuatan, hal itu merupakan hasil dari proses berpikirnya yang dia peroleh dari informasi yang didapat baik dari orang tua maupun lingkungan sekitar. Kemudian informasi tadi diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan perbuatan. Apakah dia melakukan atau tidak melakukan perbuatan tersebut. Misalnya orang tua tidak memberikan informasi tentang mencuri adalah perbuatan yang buruk kepada anak. Maka ketika anak dihadapkan pada perbuatan mencuri tersebut (mungkin diajak teman dll)

2. Tidak ada filter dalam diri anak untuk menyaring informasi yang didapat

Jika orang tua merasa sudah memberikan informasi tentang moral etika dan sopan santun kepada anaknya namun ternyata hasilnya berbeda. Si anak melakukan perbuatan yang tidak diharapkan oleh orang tua. Berarti orang tua belum cukup memberikan informasi kepada anak yang dia gunakan sebagai filter/saringan terhadap informasi dari lingkungannya.

dr. Fadly menekankan penting sekali bagi orang tua untuk selalu intropeksi diri. Apakah sudah mendidik anaknya dengan cara yang tepat sehingga hasilnya sesuai dengan harapan ?

#pembahasannya bersambung ke kamis depan, karena tadi lebih banyak menjawab kasus yang disampaikan pendengar melalui telpon :)

Minggu, Januari 08, 2012

Pray For Us

Siang tadi siang yang menggembirakan. Salah satu anggota kelompok tahfidz kami menggelar resepsi pernikahannya. Kamipun janjian untuk datang pada jam yang sama. Biar bisa foto bareng satu kelompok dengan sang pengantin. Rencana terealisasi dengan baik. Bahkan di kamar pengantin pun, kami sempat jempret-jepret. Aktivitas yang kami lakukan untuk mengisi waktu luang sementara menunggu sang pengantin selesai di make over :)


Tapi bukan itu yang akan ku ceritakan. Justru kejadian sorenya yang menggemparkan. Kecuali bagi sang pengantin. Ngga masuk kelas karena masih menikmati hari bahagianya.

Sore itu, seperti biasa aku dan Emel datang. Sedikit telat. Rapat Event Organizernya lumayan alot. Di kelas sudah hadir Ustadzah Aminah dan Izza. Kamipun segera mengambil meja kecil dan duduk berhadapan seperti biasa. Siap memulai kelas dengan tadarus bersama. Namun dugaan kami salah !! Ustadzah terlebih dahulu menyampaikan sebuah kabar dari pimpinan ma'had.

"Assalamu'alaikum .. berdasarkan evaluasi selama satu bulan sebelumnya

Pimpinan ma'had memutuskan :

1. Memberikan teguran kepada beberapa orang yang sering tidak hadir

(Alhamdulillah .. kami bertiga tidak termasuk ke dalamnya. Hem .. padahal aku merasa sering izin karena ada tugas kantor. Ternyata ada yang lebih parah dariku)

Jika tetap melakukan hal yang demikian, maka konsekuensinya akan diturunkan ke kelas sebelumnya dengan kelompok yang berbeda.

(Huih .. sadis juga nih sanksinya .. mana mau turun kelas lagi .. naiknya aja sudah susah banget. Tekad kami tetap pertahankan kelas yang sekarang. Semangat hadir !!)

2. Ujian akan dilaksanakan akhir bulan Januari ini

(Panik tingkat kabupaten)

Yang menguji Ustadzah (lupa namanya), penanggung jawab untuk ma'had tahfidz akhwat. Cara pengujiannya bermacam-macam. Bisa jadi santri diminta membacakan salah satu hafalan surah yang ditentukan secara acak oleh penguji. Atau menyambung ayat dari surah yang dibacakan oleh penguji.

(Panik tingkat SMP kelas III)

(Gimana pas nyambung ayatnya ketukar sama ayat surah yang lain ? Gubrak !! Memalukan)

Selain itu, ujian membaca surah Al-Baqaroh dan hukum tajwidnya.

(Huwaaaaaa .. buka kembali buku panduan tahsin tilawah lagi, belajar ilmu tajwid lagi dan ngafalin ghoroibul qur'an)

3. Ujian hafalan Al-Qur'an satu juz

(Panik tingkat Ujian Nasional)

(Terutama bagi yang hafalannya masih tertatih-tatih. Hafal surah yang satu, agak-agak linglung dengan surah yang lain. Kebayang ayat-ayat mana yang mendapatkan nilai 6 menjadi hiasan lembar evaluasi program tahfidz. Biasanya dapat nilai 8 .. Shock juga jadinya)

Untuk kebaikan bersama dan keberhasilan di ujian nanti, pimpinan ma'had merekomendasikan : mulai minggu depan, kami mengulang tadarus ke surah Al-Baqaroh. Masing-masing membaca beberapa ayat yang sama. Kesalahan ditulis di buku khusus. Kemudian ayat tersebut kembali dibaca dalam pertemuan berikutnya. Begitu terus sampai tidak ditemukan kesalahan, baru boleh melanjutkan tadarus ke ayat berikutnya.

"Ustadzah .. kalau penilaiannya gimana?" Izza dengan wajah paniknya.

"Penilaiannya tergantung dari pengujinya dan tidak dapat diganggu gugat" (Hufh .. kayaknya acara lomba aja)

"Kalo begitu, selain berusaha, kita juga berdoa. Kan Alloh swt berkuasa membolak-balik hati hamba-Nya ? Siapa tau para penguji memberikan nilai yang bagus kepada kita meskipun kita agak-agak gimana gitu pas ujian" kata emel menimpali. Tumben ini anak cerdas :p

"Iya .. betul ! siapa tau para penguji teringat masa-masa ketika mereka ujian. Sehingga mereka berempati kepada kita dan akhirnya kita lulus naik kelas" aku mulai mengkhayal #efek panik siaga I

Kami berempat tertawa. Hambar !

Kemudian datanglah dua anggota kelompok kami. Dan kamipun dengan senang hati membagi kepanikan kami dengan mereka. Setelah itu, kami memulai tadarus dan setor hafalan. Kali ini suasana kelas terasa lebih serius. Masing-masing sibuk menghafal dan menjagakan hafalan temannya. Tidak ada candaan seperti biasanya.

Eh .. di tengah kekhusyuan kami, datang lagi satu anggota kelompok. Karena telat banget, kami belum sempat membagi informasi kepadanya. Mungkin di luar forum nanti.

Yang pasti, bagi siapapun yang baca tulisan ini.

Please .. Pray For Us.

Doa kalian sangat berguna bagi kami dalam menghadapi ujian ini.
Tentunya selain doa kami sendiri, orang tua kami, adik dan kakak kami, keluarga kami, para ustadz dan ustadzah, adik mad'u, teman sehalaqoh dan juga calon-calon suami kami yang entah ada dimana sekarang.

Please .. Pray For Us

Sengaja diulang biar lebih dramatis !

Doakan kami semoga dimudahkan dalam menghafal qur'an, menjaga hafalannya, mengamalkannya dan juga mengajarkannya.

Please .. Pray For Us

Para calon Hafidzoh dan Calon Ibu yang melahirkan generasi hafidz dan hafidzoh !!

Jazaakumulloh Khayron (Dini)

Kamis, Januari 05, 2012

Kimbab

Gimbap sudah terkenal sebagai makanan bekal yang utama pada saat piknik. Bahan-bahan isi Gimbap dapat divariasikan tapi bayam, ham, wortel, telur, dan acar lobak asam dipakai sebagai bahan dasar. Untuk susi Jepang dipakai cuka sedangkan Gimbap Korea dipakai minyak wijen dan garam.


Bahan-bahan
4 lembar kim, rumput laut dikeringkan, berbetuk segi empat dan warnanya hitam
2 mangkuk nasi
1 butir telur dadar, iris tipis
50 g wortel, kupas, potong korek api
50 g danmuji, asinan lobak, potong korek api,
50 g bayam. Dibersihkan lalu direbus sebentar dalam air panas dengan sedikit garam lalu disaring
50 g ham, potong korek api
1 sdm minyak wijen
1/2 sdm cuka
sedikit garam dan minyak goreng

Cara memasak
Campurkan nasi dengan 1/2 sdm minyak wijen, cuka, dan sedikit garam
Tumislah wortel dengan sedikit minyak goreng
Paparkan nasi di atas Kim
Atur wortel, bayam, telur dadar, ham, danmuji di bagian depan atas nasi
Gulunglah kim bersama dengan isinya
Potong sebesar 1 cm
Sajikan

Catatan :
Tidak mudah mendapatkan kim/rumpu laut kering. Tapi coba aja cari kim di supermarket Korea atau supermarket yang besar di Indonesia. Kim yang dijual biasanya ada dua jenis, pertama adalah yang tidak dibumbui dan yang satu lagi adalah Kim yang dibumbui dengan garam dan minyak. Untuk kimbab digunakan Kim yang tidak dibumbui.

Selamat mencoba (Dini)

*Dari berbagai sumber

Rabu, Januari 04, 2012

Bosan Ditanya “Kapan Nikah?”, Begini Jawabnya

Kalau di antara kalian yang masih single alias jomblo padahal umur sudah “oke” dan status situasi dan kondisi juga “oke”, pasti kalian sudah sering kali mendengar pertanyaan seperti, “Kok belum nikah, sih?” atau “Kapan nikah?” atau “Kamu sih, pilih-pilih!”. Huugh… kadang pertanyaan seperti itu bikin diri jengkel.


Mungkin yang bertanya tidak bermaksud menyinggung perasaan anda, karena itu memang pertanyaan standar yang akan dilontarkan orang ketika sudah lama tak bertemu. Nah… Daripada stres karena mendapat pertanyaan yang itu-itu saja, lebih baik Anda mencoba menjawabnya dengan cara yang berbeda. Entah itu dengan mengutarakan pandangan anda tentang pernikahan atau menanggapinya dengan becandaan saja, yang penting jawablah dengan tenang namun tetap percaya diri.

Berikut beberapa contoh jawaban yang bisa anda berikan :

“Belum ketemu yang seiman. Kalau sudah seiman pun, belum tentu langsung cocok, kan?”
Jawaban ini akan membuat yang bertanya respect terhadap kondisi anda. Bahwa, menemukan pasangan yang seiman adalah prinsip anda, dan ini jauh lebih elegan daripada menikahi siapa saja karena sudah didesak untuk menikah.

“Yah, gimana dong, dulu aku terlalu lama menghabiskan waktu dengan orang yang salah. Sekarang, aku lagi sibuk-sibuknya. Tapi aku tetap mencari, kok!”
Jawaban ini menunjukkan bahwa anda bersikap realistis dengan kondisi anda yaitu anda terlihat percaya diri, namun tetap rendah hati. Setiap orang pernah berbuat kesalahan, dan anda ingin memperbaikinya.

“Kalau aku tahu jawabannya, mungkin aku sudah menikah sekarang dan kamu jadi patah hati!”
Anda bisa mengatakan hal ini jika yang bertanya seorang yang berlawanan jenis dengan anda dan ternyata anda merasa tertarik padanya. Bila ia juga masih single, bukan tak mungkin jawaban ini akan membuka peluang baginya untuk nantinya membuka hubungan dengan anda.

“Ah, senang juga kok, tetap melajang. Nggak ada yang melarang kalau mau keluar kota, dan nggak perlu kompromi soal apapun.”
Anda menunjukkan bahwa menjadi lajang tak selamanya merugikan atau memalukan. Namun, sampaikan jawaban itu dengan ekspresi yang meyakinkan. Bila tidak, anda hanya akan dianggap menghibur diri, atau bersikap defensif. Kalau anda memang masih menikmati kehidupan lajang, kalimat ini menjadi cara yang baik untuk menjawab pertanyaan.

“Aku masih mencari sesorang yang beruntung akan mendapatkanku….”
Wow… great answer, great sense of humour! Berikan senyumanmu yang paling menawan, dan tunjukkan kepribadian anda yang menyenangkan. Jawaban ini juga membuat si penanya sadar bahwa perempuan tetap harus mencari pria yang baik dan dapat diandalkan, karena Anda pun punya kualitas yang sama. Hanya karena masih single, tak berarti desperate.

“Aduh, belum ketemu yang cocok nih! Cariin, dong!”
Nah, ini jawaban yang akan menguntungkan Anda. Bila Anda memang cukup sibuk sehingga tak terlalu sering meluangkan waktu senggang bersama teman-teman, yang bertanya akan merasa tergerak untuk mengenalkan Anda dengan teman-temannya. Bahkan, Anda mungkin bisa mendapat kenalan lebih dari satu.

“Ya, jelas harus pilih-pilih dong! Kalau tiba-tiba dia ternyata teroris gimana?”
Ini juga jawaban yang asyik, karena Anda menanggapi tuduhan “pilih-pilih” tadi dengan humor. Jikalau anda wanita, sebagai perempuan Anda memang harus memilih pria yang mampu mendampingi Anda seumur hidup. Dan ini tak mungkin dicapai bila Anda tergesa-gesa memutuskan pria yang ingin Anda nikahi. Tentu, pilih-pilih yang dimaksud bukan “pilih yang ganteng, jangkung, kaya, atau terkenal”.

Sekali lagi, apapun jawaban yang Anda berikan, Anda harus percaya dengan apa yang Anda katakan. Bila Anda “membaca” bahwa percakapan itu akan berlarut-larut, segeralah mengganti topik pembicaraan. Ini memperlihatkan bahwa Anda tak bisa diatur olehnya. Lagipula, kalau yang bertanya itu tergolong orang yang usil atau suka mengurusi orang lain, tak ada gunanya meladeninya.

*beritaunik.net

Minggu, Januari 01, 2012

Peringati HUT ke 11, Abdi Persada Gelar Jumpa Fans

Tanpa terasa, Abdi Persada FM sudah berusia 11 tahun, sebuah usia menuju pematangan dan pendewasaan diri. Radio ini berdiri pada tanggal 31 Desember 2000 di era kepemimpinan Gubernur HM Sjahriel Darham dan Husin Kasah yang diprakarsai Biro Humas Setda Kalsel. Pada saat itu Hadi Soesilo yang juga Direktur Abdi Persada FM sebagai Kepala Bironya.


Radio ini awal mulanya adalah sebagai radio Pemerintah Provinsi Kalsel. Kini sesuai UU Penyiaran No 32 Tahun 2002 berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik Lokal. Kelahirannya ke dunia broadcast adalah media alternatif dalam menyampaikan pesan pembangunan dan menjadi wadah komunikasi efektif antara masyarakat dengan pemerintah atau dengan pejabat publik lainnya.

Dibanding dengan radio pemerintah lainnya, radio ini terbilang tercepat melengkapi perizinan. Hal ini dikarenakan manajemen radio ini dikelola mandiri dan tidak terikat dengan SKPD yang menaunginya. Radio ini juga kerap menjadi objek studi banding bagi radio lokal maupun dari wilayah Kalimantan Tengah.

Keberadaan Radio Abdi Persada FM sebagai sebuah media sudah dirasakan manfaatnya secara langsung oleh seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Bahkan lebih dari itu masyarakatpun juga punya kepeduliaan untuk memanfaatkannya secara optimal.

Keberadaan radio Abdi Persada FM dengan program-program siarannya mampu menyentuh sebagian besar kepentingan masyarakat luas, sehingga pada akhirnya dapat menjadi lembaga penyiaran publik lokal.

Momentum Hari Ulang Tahun ke 11 Radio Abdi Persada FM dipandang perlu untuk dimanfaatkan seoptimal mungkin supaya dapat makin mendekatkan media dengan para pendengarnya melalui kegiatan-kegiatan yang sifatnya mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dan inovatif.

Berbagai kegiatan untuk memeriahkan ulang tahun radio Abdi Persada FM telah digelar berbagai kegiatan dan lomba. Kegiatan yang didukung penuh oleh Komunitas Pendengar Abdi Persada FM tersebut adalah Lomba Puisitisasi Al Quran tanggal 27 Desember 2011 di Radio Abdi Persada FM, Lomba Karaoke Dandut Persada dan Telagama 19 – 25 Desember 2011, Lomba Tadarus Quran 19 – 25 Desember setiap pukul 17.30, Shalat Hajat tanggal 31 Desember 2011 di radio Abdi Persada FM.

Selain lomba, Abdi Persada FM juga mengelar jumpa fans sebagai puncak kegiatan HUT ABdi Persada FM yang ke 11. Temu kangen ini dimaksudkan untuk semakin mendekatkan Abdi Persada FM dengan masyarakat, menyosialisasikan perpindahan frekwensi Abdi Persada FM ke 104,7 MHz, memberikan peluang bagi masyarakat untuk menyalurkan hobi, kreatifitas dan bakat dalam seni hiburan dan religi, memperkuat persaudaraan dan kebersamaan antara radio dengan pendengar, dan antara pemerintah dan masyarakat.

Jumpa Fans 11 Tahun Bersama Abdi Persada FM “ Merajut Kebersamaan” ini, diharapkan menjadi etos dan inspirasi bagi Abdi Persada untuk terus berkarya, mengabdi dan berbagi informasi, dalam ikut serta membangun Kalsel Bermunajad (berkembang maju unggul nyaman sejahtra dan damai.)

Tantangan ke depan adalah terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas siaran, baik mutu dan jangkauannya, di tengah rencana perpindahan secara fisik ke Banjarbaru. Tepatnya di kawasan Panglima Batur.

Direktur Abdi Persada FM Hadi Soesilo mengatakan Abdi Persada FM kini menjadi milik publik. Untuk itu, pihaknya akan tetap menjadi radio yang mengedepankan informasi dan hiburan.

Sementara itu, Gubernur Kalsel melalui Kepala Biro Humas Setda Kalsel Hermansyah Manap berharap Abdi Persada FM menjadi teladan dan contoh bagi radio lainnya dengan berpijak pada aturan dan undang-undang penyiaran.

Jumpa fans walau digelar sederhana, namun berjalan meriah. Selain berbagi hadiah untuk para pemenang lomba, pandengar juga banyak mendapatkan hadiah doorprize. Bahkan tiga orang kru dan penyiar ABdi Persada Fm tahun ini akan diberangkatkan umrah sebagai reward terhadap dedikasi mereka dalam membesarkan radio. Mereka yang beruntung ke Tanah Suci adalah bung Yanto, Reza, dan Sailillah. (Muhari)