Klinik Motivasi

Minggu, Oktober 31, 2010

Hati-hati Beli Kacamata Murah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Prinsip buat apa membeli produk yang mahal kalau memang ada produk sejenis yang lebih murah sejatinya harus dipertimbangkan kembali. Pasalnya, hasil studi di Inggris mengungkap individu yang membeli kacamata berharga murah sama saja dengan membeli kacamata dengan harga mahal. Betapa tidak, akibat dari menggunakan kacamata 'asal murah' tanpa mempertimbangkan kualitas justru menyebabkan efek negatif berupa sakit mata, pusing atau mata berbayang. Singkat cerita, ongkos mengunjungi rumah sakit akibat menggunakan kacamata bila diakumulasi sebanding dengan harga satu kacamata mahal.


Peneliti berasumsi, kecenderungan itu disebabkan informasi yang mengatakan di usia 50 tahun, para orang tua acap kali mengalami kesulitan membaca tanpa kacamata. Tak heran, kehadiran kacamata berharga murah di berbagai pusat perbelanjaan atau pinggiran jalan raya menjadikan produk ini diserbu bak kacang goreng. Ramai-ramai, remaja atau dewasa yang tengah terjangkit 'virus' membaca membeli kacamata itu."Konsumen mungkin harus membayar mahal ketika memesan kacamata dari optik. Belum lagi resiko kehilangan atau jika rusak. Jadi, jelas konsumen sudah menentukan pilihan mereka, " simpul peneliti seperti dikutip dailymail, Kamis (28/10).

Sayangnya, pilihan itu memunculkan konsekuensi berupa ragam penyakit mata. Riset awal yang dilakukan peneliti mengungkap 7 dari 14 pembeli mengalami masalah dengan pengelihatan mereka. Setengah dari mereka bahkan mengalami minus mata mulai dari - 3 hingga -4, -5. Belum lagi, peneliti juga menemukan adanya gagang kacamata yang tidak sesuai dengan lekuk kepala. Akibatnya, mata menjadi tegang, pengelihatan kabur, sakit kepala dan pengelihatan ganda. "Masalah yang terbesar adalah titik pusat dari dua lensa mungkin tidak selaras," kata peneliti.

Di Inggris, terdapat perbedaan yang cukup signifikan ihwal titik pusat lensa yang tidak cocok. Karena itu, peneliti menyarankan agar sebelum konsumen membeli kacamata ada baiknya untuk terlebih dahulu memeriksakan mata. Selain itu, konsumen juga harus memeriksa apakah resep yang diberikan secara tepat digunakan. Peneliti melihat dua hal ini sangan penting untuk mencegah masalah kesehatan mata yang serius semisal katarak dan tumor otak.

Sabtu, Oktober 30, 2010

"Kembar Tiga"

Pagi tadi dengan santainya aku berangkat ke kampus. Tepat pukul 08.15 wita sampai di sana. Padahal jadwal kuliahnya jam 8 pagi. Perkiraanku, paling mulainya jam 8.30 atau 09.00. Ya begitulah kondisinya .. Sebenarnya aku bukanlah orang yang suka ngaret. Paling sebel sama yang namanya menunggu. Sehingga aku juga ngga mau membuat orang menunggu. Kalaupun telat, secepatnya aku konfirmasi. Apalagi pekerjaanku sebagai seorang penyiar menuntut aku untuk tepat waktu. Jika iklan telat diputar, bisa panjang tuh urusannya.


Namun, kebiasaan ini muncul lagi. Bukan tanpa alasan. Aku pernah beberapa kali menjadi mahasiswa paling awal datang. Jadwal kuliah jam 8 pagi, aku sampai di kelas tepat jam segitu. Namun apa yang terjadi. Begitu pintu kelas kubuka setelah ku mengucapkan salam minta izin untuk masuk. Ku lihat kelas dengan kursi mahasiswa yang kosong. Hanya ada dua kursi di depan yang terisi. Satu oleh dosen, yang lainnya assisten dosen. Setelah dipersilahkan duduk, akupun mulai sms satu persatu teman2 yang ngambil mata kuliah tersebut. Mana enak kuliah sendirian ? Apalagi kalau dosennya ngga seru. Bayangkan seharian kuliah bete. Hem bener2 penyiksaan !!

Kejadian tersebut terulang kembali tadi pagi. Namun kali ini, aku membuat "rekor baru". Menjadi mahasiswa no 2 paling awal datang he3 Kembali ku sms temen2 kuliah meminta kepada mereka segera untuk datang ke kampus. Setengah jam kami menunggu, setelah terkumpul lima mahasiswa, asisten dosen (asdos) meminta kami masuk ke kelas untuk memulai perkuliahan.

Di kelas, kami dikejutkan dengan kabar mendadak ! Hari ini kuliah diisi dengan diskusi makalah yang minggu lalu ditugaskan. Semua panik. Bapak Yusuf dari kelompok III segera menghubungi Bapak Arsyad untuk segera datang. Makalah kelompok mereka di tempat beliau. Ibu Rahma sibuk menjelaskan kepada assisten. Ketika malam tadi beliau bertanya tentang tugas ini ke salah satu pengurus program. Beliau diminta untuk datang aja ke kampus. Jadi jangankan tema makalah, kelompok beliau aja belum tau. Sedangkan aku, Lita dan Didi terpaku di tempat duduk masing2. Bingung !!

Satu per satu, teman2 datang ke kelas. Asdos tetap bersikeras agar kami mempresentasikan tugas makalah hari ini. Aku sendiri masuk kelompok IV. Dari 5 anggotanya, hanya 3 yang hadir. Aku, Rose dan Dewi. Alhamdulillah saat itu, kelompok III yang sudah siap presentasi duluan. Meskipun hanya berdua yang hadir, tapi mereka dengan yakin menjalankan tugasnya. Salut deh ! Paling tidak, hal itu dapat memberikan waktu bagi kelompok lain untuk menyiapkan makalah mendadak. Termasuk kelompokku.

Dari semester I yang lalu, kami bertiga selalu dikumpulkan dalam satu kelompok. Karena nama kami berurutan di absen. Sehingga ini mempermudah komunikasi yang kami lakukan. Entah ide siapa, kami diberi gelar "Kembar Tiga". Mungkin memang seperti itu kesannya. Kompak ! Tanpa harus berbicara, hanya dengan isyarat, kami bertiga sudah tau mengerti yang diinginkan satu sama lain. Seperti ini juga yang terjadi. Dewi langsung membuka laptopnya. Rose mengambil bahan makalah yang telah disimpan di flashdisk. Mereka berdua langsung menyusun makalah dadakan dalam bentuk ppt. Sedangkan aku kebagian memperhatikan presentasi makalah kelompok III. Menyiapkan pertanyaan dan tanggapan untuk kelompok tersebut. Ikut aktif terlibat dalam sesi diskusi. Maksudnya supaya kelompok kami tetap terlihat konsen mengikuti jalannya diskusi. Padahal Rose dan Dewi sedang sibuk menyiapkan makalah yang akan kami presentasikan :)

Setelah diskusi kelompok III berakhir. Dengan PD, Dewi mengacungkan jari meminta kelompok kami yang akan maju presentasi berikutnya. Asdos pun mempersilahkan. Di momen seperti ini aku merasakan manfaatnya sebagai penyiar. Kemampuan komunikasi, bicara dengan durasi yang panjang, spontanitas yang terus terlatih ketika siaran menjadi modal untuk menghadapi hal2 seperti ini. Maklum kami bertiga bekerja di broadcast. Aku dan Rose sebagai penyiar radio. Sedangkan Dewi adalah seorang presenter TV, yang mengawali karirnya dari penyiar radio.

Pembagian tugaspun dilakukan dengan cepat. Karena kebetulan aku yang dekat laptop dan LCD, langsung dapet tugas jadi operator dan membantu narasumber untuk memberikan tanggapan dalam sesi diskusi. Rose dengan sigap mengambil posisi moderator. Kami berduapun sepakat langsung menunjuk Dewi sebagai nara sumber. Dia hanya bisa tersenyum sambil berkata "Dasar, kalian berdua nih!". Kamipun tertawa ... xixixi

Peserta biasanya sudah memahami gaya presentasi kami. Apalagi kalo bukan gaya siaran ! Sampai closingpun, diakhiri dengan kalimat "Demikian presentasi kelompok IV kali ini. Semoga bermanfaat. Kami pamit undur diri. Wassalam". Alhamdulillah meskipun dadakan diskusi hari ini untuk masing2 kelompok berjalan lancar. Kami saling memberikan masukan untuk perbaikan isi tema yang dipresentasikan. Tinggal menuliskan hasil diskusi tadi ke dalam sebuah makalah.

Ups .. sudah dulu ceritanya. Back to college. Ada kuliah lagi jam 2 siang ini. *kembar tiga .. tebak siapa yg jadi penyusup di foto itu ? he3(Dini)

Kamis, Oktober 28, 2010

Pemberian Susu Formula Perlu Dibatasi

VIVAnews. Kampanye memberikan air susu ibu (ASI) kembali gencar menyusul rencana larangan iklan susu formula untuk bayi di Indonesia. Ini memperkuat argumen bahwa susu formula tidak dapat menggantikan manfaat ASI.

Sebuah penelitian di Inggris menyatakan bahwa susu formula memiliki sejumlah efek buruk. Bukan hanya tak mampu memenuhi kebutuhan bayi, tapi juga mengandung zat berbahaya yang menempatkan bayi pada risiko kesehatan buruk.


Penelitian yang dilakukan tim dari Keele University, Staffordshire, itu memeriksa 16 sampel susu formula merek ternama untuk anak-anak usia satu tahun ke bawah yang beredar di Inggris.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Pediatrics ini menunjukkan, jejak logam dalam 16 sampel susu itu melebihi ambang batas aman. Mayoritas sampel menunjukkan kandungan alumunium 40 kali lebih banyak dari ASI.

Salah satu produk susu untuk bayi prematur bahkan memiliki kandungan alumunium supertinggi mencapai 800 mikrogram per liter. Padahal, aturan kesehatan yang telah disepakati di negara-negara Eropa tidak boleh lebih 200 mikrogram per liter.

Seperti dikutip dari laman Daily Mail, Dr Chris Exley, yang memimpin studi itu, mengatakan, "Kami telah meneliti kandungan aluminium dalam susu formula selama bertahun-tahun dan berpotensi membahayakan anak."

Exley mengatakan bahwa asupan alumunium berlebih memang tak memiliki efek frontal pada anak yang meminumnya. "Anak tidak akan meninggal gara-gara minum susu formula, tapi asupan alumunium dari susu formula ini berhubungan dengan penyakit saraf dan cacat tulang di kemudian hari, bahkan ada hubungan dengan demensia."

Pembatasan asupan susu formula telah dilakukan di sejumlah negara dengan mengadopsi Kode Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1981.

Seperti dikutip dari situs UNICEF, di Iran, pemerintah setempat melakukan kontrol ketat terhadap impor dan penjualan susu formula pengganti ASI. Masyarakat hanya dapat membeli susu formula dengan resep dokter. Tak hanya itu, kaleng susu juga tak boleh menampilkan merek, gambar atau pesan promosi.

Sementara undang-undang di India mengharuskan produsen susu formula untuk menyertakan peringatan mencolok tentang potensi bahaya di kaleng. Peringatan ini harus ditempatkan di tengah-tengah label sehingga terbaca pembeli.

Jadi .. untuk para orang tua khususnya para ibu, yakinlah sebagus-bagusnya kandungan susu formula, tak akan pernah bisa mengalahkan Air Susu Ibu (ASI). Sangat disayangkan sekali bagi yang tidak bisa menyusui anaknya karena alasan bekerja. Semoga diriku bisa melakukannya jika sudah punya anak nanti ... walaupun sambil bekerja. (Dini)

Rabu, Oktober 27, 2010

Data Perkembangan HIV/AIDS 2010 di Kalsel

Berdasarkan Laporan Kasus HIV Triwulan II Tahun 2010 dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Kalsel sampai bulan September 2010 tercatat total jumlah kasus HIV dan AIDS sebanyak 201 orang. Dengan rincian yaitu jumlah kasus HIV sebanyak 138 orang dan jumlah kasus AIDS sebanyak 63 orang. Perlu diketahui untuk kasus HIV dan AIDS ini dibedakan. HIV adalah sebuah fase dimana penyakit tersebut belum memberikan gangguan kesehatan secara bermakna. Artinya secara fisik masih cukup kuat. Sedangkan AIDS merupakan fase HIV akhir dimana orang tersebut memerlukan perawatan dan pengobatan di tempat pelayanan kesehatan.


Hampir semua kabupaten dan kota ditemukan kasus HIV. Tanah Bumbu menempati urutan tertinggi yaitu sebanyak 52 kasus. Disusul oleh Banjarbaru sebanyak 34 kasus. Banjarmasin ditemukan 23 kasus. Kotabaru sebanyak 12 kasus. Kabupaten Banjar sebanyak 9 kasus. Hulu Sungai Tengah terdapat 5 kasus. Tapin, Hulu Sungai Utara dan Balangan, masing-masing sebanyak 1 kasus.

Untuk kasus AIDS, Banjarmasin menempati urutan tertinggi sebanyak 22 kasus. Banjarbaru sebanyak 12 kasus. Kotabaru ditemukan 10 kasus. Tabalong terdapat 9 kasus. Tanah Bumbu sebanyak 5 kasus. Hulu Sungai Selatan ditemukan 2 kasus. Kabupaten Banjar, Barito Kuala dan Balangan, masing2 sebanyak 1 kasus.

Sedangkan jumlah kasus AIDS berdasarkan faktor resiko, yang ditularkan melalui hubungan seksual sebanyak 35 kasus, melalui IDU (penggunaan jarum suntik pada korban nafza) sebanyak 16 kasus, melalui perinatal (dari ibu ke bayi) terdapat 7 kasus, melalui tranfusi darah ditemukan 2 kasus dan melalui pasangan risti (tertular dari pasangannya) sebanyak 3 kasus.

Dari jenis kelamin, kasus HIV/AIDS masih didominasi oleh perempuan sebanyak 58 % dan laki-laki sebanyak 35 %.

Untuk kasus HIV/AIDS berdasarkan kelompok umur juga sangat memprihatinkan. Di mana pada kelompok umur produktif yang seharusnya dapat digunakan untuk berkarya, justru menempati urutan tertinggi kasus ini yaitu umur 25 sd 49 tahun sebanyak 55 kasus dan umur 20 sd 24 tahun sebanyak 13 kasus. Untuk kelompok umur 5 sd 15 tahun ditemukan 1 kasus. Sedangkan untuk umur di bawah 4 tahun terdapat 3 kasus.

Melihat perkembangan HIV/AIDS ini, sangat penting untuk mengambil langkah2 pencegahan penularan yang tepat. Perlu keseriusan semua pihak untuk melaksanakan langkah2 pencegahan agar penderita penyakit ini dapat diminimalisir. Sehingga lost generation tidak terjadi. (Dini)

Senin, Oktober 25, 2010

PMTCT

Prevention Mother To Child Transmition (PMTCT) adalah upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak. Hal ini sangat penting dilakukan. Terdata sekitar 3,2 juta anak usia dibawah 15 tahun mengidap HIV dan meninggal sebelum usia remaja sampai akhir 2002. Bahkan ada kasus tambahan dimana 800 ribu anak di Indonesia ditemukan mengidap HIV/AIDS. Jika hal ini dibiarkan maka kita akan mengalami lost generation. Untuk itu perlu upaya pencegahan. Salah satunya dengan program PMTCT.


Resiko penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak yang paling tinggi terjadi pada waktu janin di dalam kandungan, saat bayi dilahirkan dan ketika pemberian ASI. Resiko pemindahan virus HIV ini memungkinkan terjadi meskipun pada ketiga saat itu meskipun sang ibu belum diketahui terdeteksi mengandung HIV.

Penularannya sendiri dipengaruhi oleh tiga hal yaitu ibunya, kondisi kandungannya dan bayinya. Virus akan menular dengan kuat misalnya si ibu mengandung virus HIV yang banyak, karakteristik virus (ada yang senang berpindah2), kekebalan tubuh ibu yang rendah, virus masuk sewaktu ibu sedang hamil (virusnya terkategori "ganas"), pemberian ASI kepada bayi (meskipun jumlah virusnya di ASI sedikit, tapi kemungkinannya besar untuk tertular ke bayi).

Sedangkan kemungkinan menularnya HIV dari ibu ke anak yang terbatas, misalnya status ibu gizi buruk, kurus, kekurangan vitamin A, anemia, merokok, melakukan seks tidak aman, melakukan narkoba suntik. Dilihat dari jalan kelahirannya misalnya melahirkan normal, banyak luka, terjadi pendarahan. Biasanya dokter atau bidan melakukan epiciotemi (mengunting jalan lahirnya), hal ini juga memungkinkan bayi tertular HIV dari sang ibu. Terjadi pendarahan sewaktu melahirkan. Jika dilihat dari sang bayi, misalnya lahirnya prematur, bayi minum ASI dari ibu yang mengandung virus HIV, pada mulut bayi terdapat luka terbuka, seperti sariawan, kondisi ini juga bisa menyebabkan berpindahnya virus dari ibu ke anak.

Dengan mengetahui hal ini, jika seorang ibu terdeteksi HIV/AIDS menginginkan kehamilan maka perlu pertimbangan dan perencanaan yang matang. Misalnya cara melahirkannya dipilih melahirkan yang tidak banyak mengeluarkan darah, karena virusnya terkandung di dalamnya. Memilih tempat melahirkan di RS yang mempunyai sarana dan prasarana yang memadai agar penanganannya tepat.

Ribet banget kan ? Jadi demi kesehatan kita semua .. Hiduplah dengan perilaku yang sehat, menikah dan menjauhi narkoba suntik karena wanita cepat atau lambat pasti menginginkan anak. (Dini)

Sumber : Dialog Program Siaran Komunitas Untuk Populasi Kunci bersama dr. Vinna Dwiyana, SpKK (Tim VCT Mutu Manikam RS Anshari Saleh Banjarmasin) pada hari Kamis, 5 Agustus 2010.

Minggu, Oktober 24, 2010

Jenjang Karir Penyiar

Menjadi seorang penyiar ngga hanya terpaku pada tugas siaran aja. Dengan skill yang bagus, kemampuan berkomunikasi yang baik dan ditambah attitude yang menunjang, banyak peluang karir yang dapat kamu masuki. Entah pekerjaan itu masih berhubungan dengan dunia siaran atau tidak. Jadi kamu ngga perlu bingung apalagi ketika menghadapi masa "pensiun" siaran he3

Pekerjaan yang dapat dilakukan terbagi menjadi tiga yaitu pekerjaan yang masih berhubungan dengan penyiaran, pekerjaan di luar penyiaran tapi masih dalam lingkup bisnis radio dan pekerjaan yang sama sekali ngga ada hubungannya dengan keduanya. Nah .. lo !! Penasarankan ? Yuuk baca selengkapnya .....


Pekerjaan yang berhubungan dengan penyiaran

1. Station Manager (SM)

Adalah orang yang bertanggung jawab terhadap "hidup-mati"nya stasiun radio secara menyeluruh. Mulai dari penyiaran, marketing, teknik sampai kesejahteraan karyawan.

2. Program Director (PD)

PD bertugas dan bertanggung jawab pada perencanaan acara, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan program di radio. Dia juga bertanggung jawab pada mobilitas kerja bawahannya. Selain itu dia juga mikirin rating radio, penjualan dan mampu untuk mencari keuntungan.

3. Project Officer (PO)

Itu istilah keren dari produser acara. Bertanggung jawab terhadap kelancaran dan kelangsungan sebuah acara baik live atau recording. Dia juga menyiapkan komponen-komponennya yaitu SDM dan peralatan. Penuh kreatifitas dan mampu membuat program acara lebih menarik.

4. Music Director (MD)

Tugasnya menyetok, memilih dan mengontrol perputaran lagu di radio. Biasanya MD mempunyai special taste dalam melihat sebuah lagu. Dia punya feeling yang kuat apakah lagu tersebut akan hits atau tidak. Dia juga menyusun chart atau tangga lagu. Selain itu, MD akan berurusan dengan banyak label company baik dalam maupun luar negeri.

5. Bagian Produksi

Pekerjaannya lebih fokus pada ruang rekaman. Tugasnya berhubungan dengan kreatif suara seperti pembuatan spot iklan, acara-acara rekaman yang akan diputar dan memerlukan proses recording, sound creative dan lain-lain.

6. Bagian Kreatif Radio

Biasa disebut Tim Kreatif. Tugasnya memikirkan dan mencari ide-ide kreatif. Misalnya membuat acara-acara baru, muatan acara (content program), ide besar sebuah iklan, script iklan, dan hal lain yang berhubungan dengan perencanaan. Ide-ide ini nanti dieksekusi oleh Program Director.

7. Script Writer

Menyiapkan naskah radio untuk dibaca oleh penyiar yang siaran baik untuk acara live maupun recording.


Pekerjaan di Luar Penyiaran

1. Marketing

Tugasnya memasarkan produk radio (program acara) kepada pengiklan. Dia dituntut untuk mengerti program acara. Misalnya segmentasi, content program, jangkauan siaran, prime time dan lain sebagainya. Nah .. untuk menjalankan tugas ini dengan baik, kemampuan sebagai penyiar akan lebih mendukung.

2. Off Air

Ini adalah event organizer-nya radio. Tugasnya menggelar acara-acara off air seperti peringatan HUT radio atau yang terkait dengan program acara. Divisi off air ini dapat berdiri sendiri atau bekerjasama dengan EO lain untuk kesuksesan acara baik in door maupun out door.

3. Administrasi

Di radio, juga perlu administrasi. Berkaitan dengan pembuatan proposal program acara, absen siaran, lock book, surat kerjasama, surat untuk nara sumber dan lain-lain.

Pekerjaan Di Luar Bisnis Radio

1. Master of Ceremony (MC)

Dengan bekal kemampuan komunikasi, kepiawaian mengolah kata-kata dan berbicara dengan durasi panjang tanpa putus merupakan modal seorang penyiar untuk merambah dunia MC.

2. Presenter TV

Sudah banyak contoh presenter handal baik dalam negeri maupun luar negeri yang lahir dan memulai karirnya sebagai penyiar.

3. Dubber

Udah biasa baca skrip siaran kan ? Cara bacanya juga terdengar seperti orang yang sedang berbicara alias tidak terkesan "membaca" kan ? Nah ini juga merupakan modal untuk memasuki dunia dubber. Katanya pekerjaan ini menyenangkan, jam kerja bisa diatur dan bayarannya lumayan. Hem .. patut dicoba nih :)

9. Pemain Sinetron

Abis kena marah Station Manager, langsung siaran,"Assalamu'alaikum .. insan persada. Senang sekali saya bisa kembali hadir menemani anda dalam program ...." Padahal hati lagi bete :p

10. Tukang Foto

Nara sumber : "Mbak .. tolong foto kan saya ya ! untuk dokumentasi !" sambil menyerahkan kamera hp. Jepret !!

11. Operator Telepon

"Halo .. dari siapa dan dimana ? Mau request lagu apa ? Kirim salamnya buat siapa ?"

Oya .. ada yang mau nambahin ?? (Dini)

Sabtu, Oktober 23, 2010

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Kesehatan

Menurut Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D dalam bukunya "Komunikasi Lintas Budaya" yang terbit bulan Mei 2010, komunikasi kesehatan dipengaruhi oleh kepercayaan, nilai, komunikasi Verbal dan Non Verbal.

Kepercayaan

Penduduk di Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah yang terbiasa meminum air mentah mempercayai bahwa air matang tidak enak. Penyuluh kesehatan di sana menganggap kepercayaan tersebut sebagai kendala yang harus diatasi. Karena kebiasaan meminum air mentah dapat menimbulkan penyakit diare yang mematikan (suartika, 2000). Kepercayaan ini mirip dengan kepercayaan suatu komunitas di Los Molinas, Peru yang tidak mau meminum air matang. Mereka menganggap air matang hanya layak untuk orang sakit. Warga desa tersebut memercayai air matang telah kehilangan kekuatan atau sarinya bagi kehidupan manusia, sehingga dapat membuat orang sehat menjadi loyo. (Rogers, 1995 : 1-5)


Nilai

Dalam masyarakat Timur yang kolektivis komunikasi lebih rumit daripada dalam masyarakat barat yang individualis. Untuk menjaga hubugan serasi dengan orang lain, orang kolektivis cenderung berbasa-basi. Kalau perlu berbohong untuk menyenangkan orang lain. Contohnya ketika seorang perawat Filipina di AS yang diminta dokter Amerika untuk memberi obat kepada pasien. Meski perawat sadar bahwa dokter telah memberi resep yang salah dan akan merugikan pasien, ia terpaksa mengikuti pesan dokter tanpa membantahnya. (Brislin dan Yoshida, 1994 : 53)

Komunikasi verbal

Bahasaa sifatnya relatif. Kata-kata tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa lain dengan kecermatan yang sama. Perbedaan pemahaman atas kata-kata akan lebih rumit lagi jika orang-orang menggunakan bahasa ibu yang berbeda. Misalnya, penyakit masuk angin yang dikenal di Indonesia tidak dikenal di Barat. Begitu juga cara pengobatannya dengan mengerok badan dengan uang logam. Suatu anekdot melukiskan : seorang eksekutif Indonesia yang terbang ke luar negeri yang badannya merah2 setelah dikerok dilepaskan oleh kelompok teroris bule yang menyangka bahwa dia menderita penyakit menular.

Komunikasi non verbal

Di Indonesia, menganggukkan kepala tidak selalu berarti ya dan menggelengkan kepala tidak selalu berarti tidak. Dokter Indonesia harus kritis menafsirkan pesan pasien yang samar ini. Misalnya, jika dokter mengharapkan pasien untuk kembali menemuinya minggu depan, setelah dokter memberi obat, anggukan kepala pasien tidak otomatis berarti persetujuan. Pasien mengangguk, namun bisa jadi ia tidak berniat untuk kembali menemui dokter. Padahal konsultasi selanjutnya penting bagi kesehatan pasien.

Aspek sentuhan juga penting. Riset dalam komunikasi kesehatan menunjukkan kebutuhan pasien akan sentuhan tidak dipenuhi oleh profesional medis (Kreps dan Thornton, 1992:33). Pijitan dan sentuhan oleh dokter dan perawat menghasilkan efek positif pada pasien yang dirawat di RS (Knapp dan hall, 2002:273). Namun tentunya, profesional medis juga perlu memperhatikan bentuk, frekuensi, lokasi sentuhan, jenis kelamin, budaya, dan agama pasien agar pasien merasa nyaman dengan sentuhan tersebut.

Isyarat tangan pun dapat menjadi sumber masalah. Seorang profesional medis yang memanggil pasien dewasa di Ethiopia atau di Afrika Timur dengan telunjuk telah melakukan kesalahan besar. Karena di negara itu, isyarat tersebut hanya digunakan untuk memanggil anak-anak atau anjing.

Penataan ruangpun perlu juga diperhatikan. Dokter Abraham White melakukan eksperimen informal untuk mengetahui apakah meja yang membatasi dokter dan pasiennya mempengaruhi konsultasi mereka. Dokter tersebut menemukan, bila meja pembatas itu ditiadakan, 55,4 % dari jumlah pasiennya duduk santai. Bila meja itu ditempatnya, hanya 10,8% dari jumlah pasiennya yang duduk santai. (Rich, 1974:168). (Dini)

Jumat, Oktober 22, 2010

Model Komunikasi Kesehatan

Komunikasi berkaitan erat dengan kehidupan sehari2. Termasuk juga dalam dunia kesehatan. Masih ingat kasus Prita Mulyasari ? Berawal saat Prita meminta RS Omni Internasional Tangerang untuk memberikan hasil laboratorium mengenai penyakitnya. Namun pihak RS tidak memenuhinya. Kemudian Prita mengirim email kepada beberapa temannya. Email tersebut berisi ketidakpuasan Prita terhadap pelayanan RS dan buruknya pelayanan kedua dokter yang merawatnya. Pihak RS menilai tindakan Prita telah mencemarkan nama baik dokter maupun RS Omni. Setelah melalui proses di pengadilan, akhirnya Prita divonis bebas oleh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Tangerang pada tanggal 12 Desember 2009. Kasus ini menunjukkan buruknya komunikasi kesehatan yang dilakukan pihak RS dan kedua dokter yang merawat Prita.


Dari kasus di atas, kita menyadari pentingnya bagi profesional medis untuk meningkatkan pelayanan dengan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Setengah abad yang lalu, Michael Balint menyatakan bahwa obat yang paling efektif dalam praktik medis adalah dokter itu sendiri (Bensing dan Verhaak, 2004 : 262). Keterampilan komunikasi ini bukan bawaan, melainkan dapat dipelajari.

Menurut Charles et al, 2004, ada tiga model komunikasi kesehatan (dokter dan pasien) yaitu :

* Paternalistic Model. Dalam model komunikasi ini, dokter mengendalikan aliran informasi kepada pasien dan memutuskan pengobatan.

* Informed Model. Model komunikasi ini menggambarkan dokter menyampaikan semua informasi yang diperlukan kepada pasien. Informasi itu berisi manfaat dan resiko berbagai pengobatan berdasarkan bukti yang sah. Setelah itu pasien sendiri yang mempertimbangkan dan memutuskan apa yang terbaik baginya.

* Shared Model. Model ini mengasumsikan bahwa dokter dan pasien membuat keputusan bersama, terutama mengenai pengobatan medis. Model komunikasi dokter-pasien terbaru ini ditandai dengan partisipasi pasien yang lebih aktif. Arus informasi dikendalikan baik oleh dokter ataupun oleh pasien.

Meskipun belum ada penelitian yang ekstensif mengenai keterampilan dokter berkomunikasi dan model komunikasi yang mereka lakukan dengan pasien, Deddy Mulyana menduga model paternalistik paling dominan terjadi dalam dunia kesehatan di Indonesia. Salah satu contoh adalah kasus Prita di atas. Dimana pihak RS dan dokter menempatkan Prita sebagai objek atau komoditas semata yang mendatangkan keuntungan.

Padahal menurut Deddy Mulyana, model komunikasi paling berguna untuk penyembuhan pasien adalah Shared Model. Model komunikasi ini menempatkan pasien sebagai subjek yang mempunyai latar belakang sosial budaya, nilai-nilai, harapan, perasaan, keinginan, kekhawatiran dan juga mendambakan kebahagiaan.

Shared model juga memungkinkan terjadinya dialog, dimana peran dokter bukanlah membujuk pasien untuk menerima pendapatnya. Namun untuk menemukan perbedaan diantara mereka dan kesimpulan bersama mengenai realitas klinis yang dialami pasien. Dalam konteks ini, hubungan dokter dan pasien sebagai mitra medis yang saling membutuhkan dalam memerangi keadaan sakitnya pasien. Ini membuat pasien lebih kooperatif untuk mengikuti rencana pengobatan seperti yang disarankan dokter. Pada saat yang sama, pasienpun bertanggung jawab untuk memutuskan nasibnya sendiri.

Menurut Adler, hubungan di atas memberikan hasil lebih baik : rekaman medis lebih lengkap, penilaian lebih baik, diagnosis lebih cermat, resep lebih murah dan penyembuhan lebih cepat (Angelelli, 2004 : 16)

Dalam pandangan Cegala (2005 : 5), jika dokter hanya mengumpulkan informasi tentang penyakit tetapi bukan keadaan sakit, yakni tanpa memahami konteks budaya sosial budaya lebih luas yang melatarbelakangi problem medis pasien, maka informasi yang mungkin sangat penting akan hilang dan kecermatan diagnosis dan rencana pengobatan akan berbahaya. Karena bisa jadi pasien sakit kronis tidak hanya menderita secara fisik saja tapi juga mempunyai pengalaman hidup yang berhubungan dengan keadaan sakit.

Dalam konteks inilah, para profesional medis perlu meningkatkan keterampilan komunikasi mereka agar kasus malpraktik tidak terjadi lagi.

Sumber : Komunikasi Lintas Budaya, Deddy Mulyana, Mei 2010 (Dini)

Kamis, Oktober 21, 2010

Memahami Pembentukan Memori Pada Anak

Proses pembentukan memori pada anak terjadi bukan karena gelombang otaknya dalam keadaan alpha. Karena menurut penelitian, semua otak anak berada dalam gelombang alpha. Jadi proses pembentukan memori pada anak lebih tepatnya karena pada masa kecil, sel saraf yang tangannya bergerak untuk menyimpan informasi sangat sedikit berhubungan satu sama lain. Sel saraf ini akan terhubung satu sama lain untuk menyimpan data memori. Sehingga mudah menerima informasi yang masuk ke otaknya.


Proses penerimaan dan penyimpanan memori pada anak dimulai pada saat hamil. Menurut teorinya ada yang mengatakan usia kehamilan 10 minggu atau 12 minggu. Mulai saat itulah neuron-neuron tadi membentuk jaringan atau saling berhubungan satu sama lain.
Memori yang terbentuk pada anak pada saat ibu hamil berasal dari apa yang ibu lihat, apa yang ibu dengar dan apa yang ibu rasakan. Informasi dari ibu tadi disimpan oleh bayi melalui pendengaran dan perasaannya. Informasi ini kemudian akan menjadi pondasi dasar proses berpikir anak selama ibu hamil.

Data memori pada anak selama dalam kandungan, dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :

1. Kuantitas informasi

Keaktifan seorang ibu yang hamil mempengaruhi seberapa banyak data memori yang masuk ke bayi. Jika sang ibu tidak terlalu aktif pada saat hamil misalnya banyak berdiam diri saja, banyak dimanja oleh suami, orang tua, mertua karena cucu pertama, maka data yang masuk ke otak anakpun sedikit sesuai dengan kondisi ibunya. Begitu juga sebaliknya, jika ibunya selama hamil atraktif maka data yang masuk ke otak anak untuk menjadi data memori akan lebih banyak.

2. Kualitas informasi

Data memori pada anak juga dipengaruhi dari kualitas informasi yang diterima dari si ibu pada saat hamil tersebut. Hal ini sangat penting diperhatikan. Misalnya informasi yang masuk tentang kecemburuan istri terhadap suami, pertengkaran suami-istri, istri suka menggosip tetangga, berkelahi sama mertua dan lain sebagainya. Maka tunggulah, saat anda menanam maka anda juga yang akan memetiknya.

Oleh karena itu, pernikahan jika sudah melihat yang di atas, bukanlah perkara main2. Seorang laki2 yang menikah maka motivasinya dibangun dari kesadaran pentingnya berumah tangga. Dalam agama, dikatakan pernikahan sebagai sebuah ibadah. Jadilah seorang suami yang dapat menjadi pemimpin (leader) dan memberikan contoh yang baik bagi rumah tangga yang dibangun. Bukan sekedar menikah hanya karena "jadi duluan" atau pas karena "kecelakaan".

Suasana yang baik juga perlu diperhatikan oleh orang2 di lingkungan si ibu hamil tersebut seperti orang tua maupun mertua. Misalnya karena tidak setuju dengan pernikahan anaknya, maka anaknya ditakut-takuti atau diancam."Cari suami kayak gitu, mama ngga mau terima. Awas lo, kalo datang ke rumah, suamimu atau istrimu ngga usah dibawa". Hal ini secara tidak langsung, akan berakibat fatal bagi pembentukan pondasi memori pada anak. Karena data-data kebencian, permusuhan dan sebagainya akan masuk dan menjadi pondasi dasar memori anak.

Sehingga penting juga diperhatikan untuk calon mertua. Jika anak anda menikah berarti itu sudah keputusannya. Maka doronglah ia untuk berpikir yang baik. Anda terima pernikahan itu karena memang sudah konsekuensi dari keputusan anda juga.

Kemudian seorang ibu hamil juga perlu berhati2 terhadap informasi yang tidak sengaja dilihat, didengar dan dirasakannya. Misalnya menonton infotainment dan juga sinetron. Penuh dengan gosip. Perceraian. Perselingkuhan. Sehingga menimbulkan rasa jengkel dan juga kekhawatiran. Dan ini dapat masuk menjadi data memori pada anak. Sehingga jangan heran, jika anak sudah besar nanti sebentar2 khawatir dan sebagainya.

Selanjutnya, ketika ibu sudah melahirkan, maka informasi yang masuk ke otak anak juga lebih lengkap. Ketika dalam kandungan, informasi yang anak terima melalui pendengaran dan perasaannya. Setelah anak lahir, terjadi pergerakan antara satu neuron ke neuron yang lain di dalam otaknya pada saat dia melihat, mendengar dan merasakan sesuatu. Misalnya melihat senyuman, melihat tangisan, perkelahian, melihat ayah dan ibunya bertengkar, melihat wajah marah orang tuanya, menyimpan kata-kata yang lembut sampai yang kasar yang dia dengar dari orang tuanya, data-data pukulan, belaian, kasih sayang dan sebagainya.

Pada fase ini, orang tua terutama tetap harus memperhatikan kuantitas dan kualitas informasi yang diterima oleh si anak. Kemampuan menyerap dan menyimpan informasi akan terus berlanjut. Inilah masa2 golden age (0-5 tahun).Ingat .. merubah itu lebih sulit dibandingkan membentuk perilaku anak !

Perkembangan sel saraf sangat dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu ONLI :

1. Oksigen

Otak perlu oksigen yang cukup. Pada tahap ini, hindari bayi mengalami kekejangan karena dapat menyebabkan sel-sel saraf mati dan tidak berkembang sama sekali. Tergantung nanti sel saraf bagian mana yang mati, apakah kemampuan berbicara dan yang lainnya sehingga anak akan menjadi berkebutuhan khusus seperti autis, HDHD dan lain sebagainya.

2. Nutrisi

Sangat penting pemberian ASI eksklusif oleh si ibu kepada anak usia 0-6 bulan. Setelah 6 bulan, baru bayi diberikan makanan pendamping. Sebelum usia itu, cukup ASI saja karena pencernaannya belum siap sehingga jika diberikan makanan terlebih dahulu akan mengganggu absorsi / penyerapan nutrisi di tubuhnya.

3. Love (Kasih Sayang)

Pada saat anda menghargai terhadap yang dilakukan anak sekecil apapun, maka sel2 saraf akan dialiri impuls listrik sehingga ikatan neuron menjadi memori sangat kuat pada apa yang anda hargai. Misalnya ketika anak belajar menulis, sejelek apapun tulisannya, seaneh apapun gambar yang dia buat maka hargai dia. Maka memori anak terhadap menulis akan sangat kuat. Anda tidak akan menyuruh anak belajar menulis dengan membentak2nya. Memori otaknya akan mendorongnya untuk melakukan hal tersebut karena penghargaan yang anda lakukan. Namun jika anda melecehkannya, jangan harap impuls listrik akan mengalir pada memori menulisnya.

4. Informasi

Pada saat informasi masuk, maka sel saraf akan membentuk sinaps untuk menyimpannya. Bentuknya digital. Bukan analog. Informasi ini akan menjadi pondasi dasar berpikir yang akan mendorong anak untuk mengatakan sesuatu atau berperilaku. Jika anak tidak bisa berbicara, berarti data yang masuk ke dalam otaknya adalah yang membuat dia tidak mau berbicara. Bisa jadi karena anak jarang diajak bicara ortu. Untuk mengatasinya maka ajaklah anak lebih sering berbicara.

Tambahan : biasanya bayi prematur lebih cerdas dibandingkan bayi yang dilahirkan dalam keadaan cukup bulan. Hal ini disebabkan karena bayi prematur lebih dahulu menerima informasi *lahirnya kan duluan ? he3 Karena kecemasan dan kekhawatiran orang tua sehingga memberikan asupan gizi yang banyak, fokus perhatian sehingga kasih sayangnya lebih besar.

Sumber : Dialog Parenting dengan dr. A. Fadly Noor, CHt, M.NLP (Direktur International School of Neurohypnosis & Neurohypnoteraphy Banjarmasin-Kalsel) pada tanggal 14 Oktober 2010 pukul 11.00-13.00 wita. (Dini)

Rabu, Oktober 20, 2010

Mengapa Perempuan Membutuhkan Teman Perempuan?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Semua kaum Hawa membutuhkan teman yang juga berjenis kelamin perempuan. Meski sudah memiliki pacar atau suami, teman perempuan tetap tidak tergantikan. Carmen Renee Berry, MSW penulis buku 'Girlfriends: Invisible Bonds, Enduring Ties' mengatakan perempuan (seperti halnya pria) memiliki bahasa mereka sendiri.


Lebih dari itu, teman perempuan adalah keluarga yang dipilih sendiri. Berikut ini beberapa alasan mengapa perempuan membutuhkan teman perempuan, sebagaimana dikutip dari Women's Day, Jumat (6/8).

1. Berry mengatakan ajaklah teman perempuan Anda berbelanja bila Anda ingin berbagi pengalaman berbelanja bersama seseorang, daripada seseorang yang mengikuti Anda belanja.

Tidak peduli seberapa menyenangkan pacar atau suami Anda, mereka tidak akan mengerti mengapa pilihan di antara sepatu kulit buaya merah dan sepatu kulit mengkilap begitu penting.

2. Saat Anda sedang menghadapi masalah (hubungan dengan pasangan, pekerjaan, atau lainnya) tidak ada yang bisa memperbaiki masalah itu dengan lebih baik daripada sudut pandang dari teman-teman Anda.

"Anda tidak perlu banyak menjelaskan kepada sekumpulan teman perempuan Anda untuk mengatakan apa yang Anda maksud," kata Berry.

3. Anda menyukai sinetron atau reality show, tidak peduli sekeras apa kita berusaha mengubah pikiran para pria, mereka menganggap acara favorit Anda itu tidak tertahankan. Itu bukan masalah.

Pasangan Anda tidak harus memiliki minat yang sama dengan Anda. Anda bisa menggunakan acara itu sebagai alasan sempurna untuk berkumpul dengan teman secara teratur.

4. Berkumpul dengan teman perempuan Anda dalam berbagai acara, bisa memberi Anda informasi, meremajakan percakapan yang ternyata Anda rindukan. Selain itu, berada dalam kelompok dengan orang-orang yang Anda cintai, mendukung, dan melengkapi Anda, bisa memberi Anda arti kebebasan yang jenaka, kadang menimbulkan sisi bahwa Anda lupa Anda berada di sana.

5. Kadang-kadang pria perlu mendapatkan pujian. Tidak ada yang bertugas sebagai pengingat yang lebih bagus mengenai begitu beruntungnya kehidupan percintaan Anda daripada teman perempuan Anda ketika anda mengingat kembali sikap romantis terakhir pasangan Anda.

6. Anda mungkin memiliki pertanyaan mengenai mengenai masalah seks atau tubuh yang pacar atau suami Anda tidak tahu jawabannya. Atau Anda ingin menjaga 'image' di depan pasangan Anda, yang mungkin membuat Anda merasa pembicaraan mengenai infeksi kelamin merupakan ide buruk.

7. Anda membutuhkan seorang teman yang membuat Anda merasa senang dengan diri Anda sendiri. Anda senang bisa mengajukan satu pertanyaan dan mendapat tanggapan jujur baik itu mengenai celana pendek yang tidak enak dipakai maupun pria yang tidak akan pernah cocok dengan keluarga Anda.

Berry memperingatkan,"Maksud dari kritikan yang bersifat membangun adalah untuk meningkatkan hidup teman perempuan Anda bukan tipu muslihat untuk mencoba membuatnya berubah."

8. Anda membutuhkan orang yang pernah mengalami apa yang pernah Anda alami. Kebijaksanaan berasal dari pengalaman.

Tetapi, menurut Berry, perempuan cenderung mendengar, sementara pria merasa butuh memecahkan masalah. Berry mengatakan saat saluran pembuangan sampah milik seorang perempuan rusak, temannya yang juga perempuan mendengarkan keluh kesahnya. Teman prianya datang dengan membawa saluran pembuangan baru dan segera memasangnya.

Minggu, Oktober 17, 2010

Kecelakaan yang Menyenangkan

Tidak setiap kecelakaan itu menyakitkan .. ada lho "kecelakaan" yang menyenangkan. Bukan kecelakaan yang membuat berdarah-darah. Itu kualami saat pertama kali aku memasuki dunia penyiaran.


Sejak kecil memang aku sudah suka dengerin radio. Mungkin karena memang waktu itu yang jadi hiburan cuman ada tv dan radio. Televisipun saat itu dimonopoli oleh TVRI. Bisa ditebaklah program acaranya seperti apa. Yang kuingat sih, tiap hari Minggu aku dan Helma, adikku duduk di depan tv nungguin si Unyil. Otomatis bagiku, hiburan paling menyenangkan adalah radio. Tiap sore, aku, mama dan Helma biasanya ngumpul dengerin sandiwara radio. Butir2 pasir di laut, Brama Kumbara, Misteri Nini Pelet saat itu lagi jaya2nya *ketauan deh angkatanku, wkwkwkwk Kadang2 tetangga juga ikut bergabung ...

Sebenernya sih ngga ada cita2 pengen jadi penyiar radio. Kuanggap cuman sebagai hobi. Meskipun aku sering menghayal juga gimana enaknya cuap2 sambil muter lagu kesayangan. Hem .. seru kali ya :) Dan tanpa kusadari hal itu terbawa juga dalam kehidupan sehari2. Bahkan ketika belajarpun, aku gunakan metode berbicara sendiri. Menghafal materi pelajaran dengan bersuara. Karena kebiasaan ini, mamaku sering marah2. Abis waktu belajarku tengah malam atau di sepertiga malam terakhir. Di saat orang sedang2 enaknya terlelap dalam mimpi, aku malah teriak2. Tapi mau gimana lagi .. aku tidak bisa konsentrasi jika di sekitarku ribut. Setengah ngancem *lebay he3 kubilang sama mama, pilih mana mau ranking anaknya turun atau bersabar dengan suaraku ? Akhirnya setengah terpaksa, beliaupun ngambil jalan tengah .. aku boleh menghafal dengan bersuara asalkan volumenya dipelankan. Akupun setuju *mungkin karena ini juga suaraku jadi lembut alias powernya kurang :(

Kebiasaan ini kulakukan bahkan ketika aku kuliah. Temen2 di kos kadang2 minta aku membacakan isi artikel di sebuah majalah, koran, buletin atau setor hafalan materi kuliah saat musim ujian. Aku dengan senang hati memenuhi permintaan mereka. Kubaca seolah2 aku sedang siaran he3 Meskipun tidak jarang, mereka terlelap tidur. Serasa didongengkan kali ya *hiks hiks jadi kangen sama mereka ^^

Nah .. gara2 kebiasaan inilah akhirnya aku jadi salah satu kandidat moderator untuk sebuah program radio. Saat itu, sebuah organisasi dakwah - dimana aku juga bergabung di dalamnya - melebarkan opininya melalui radio. Untuk akhwat, awalnya diminta Ka Nana - kakak angkatanku di fak kehutanan. Namun beliau tidak bisa menghandle acara itu karena sesuatu hal. Kemudian aku dipilih untuk menggantikannya. Rencananya untuk siaran itu saja. Minggu seterusnya yang handle Ka Nana lagi. Akupun menyetujuinya. Meskipun hatiku sangat gugup sekali. It's the first time !! Ngga hanya orang umum juga didengerin ikhwan dan akhwat !! wuih persiapan harus matang nih .. ngga boleh ada kesalahan .. bisa2 ntar kena teguran he3

Skrip opening dan closing sudah kuhafal. Materi dialogpun sudah dibicarakan dengan pemateri. Saatnya on air .. Sore itu, kami berdua datang ke studio lebih awal. Adaptasi tempat. Setelah waktunya tiba. Kamipun menempati tempat duduk yang telah ditentukan. Aku bertugas sebagai penyiar. Sementara untuk peralatan mixer dan sebagainya, penyiar radio di sana yang menjadi operatornya. Bismillah ... suaraku mulai mengudara. Opening sampai ke prolog lancar. Rencananya akan dijeda oleh break lagu dan iklan sebelum dimulai sesi interaktif dengan pendengar.

" ..... Baik, kita akan jeda dengan sebuah lagu berikut dari Neo, Cewek Matre" ucapku dengan yakin.

Belum ada suaranya. Aku memandang operator dengan heran. Dan dia menjawab dengan bahasa isyarat. Kasetnya macet !! Sesaat aku panik !! Bingung apa yang harus kulakukan !! Sementara sang operator mengeluarkan kaset dari tapenya dan memperbaikinya. Diapun memberiku isyarat agar aku berbicara. Hufh .. apa yang harus kukatakan dengan pendengar ?? Bilang kasetnya macet dan berharap mereka ngerti. Ngga bangetkan ?? Ini ngga ada dalam skrip .. hiks hiks

Inilah pelajaran berharga dalam hidupku. Menjadi penyiar tidak sekedar asal bicara saja. Juga harus punya kemampuan berbicara spontan terutama jika hal2 yang diluar skenario terjadi. Kembali kuucapkan bismillah dalam hati .. dan akupun on air kembali

"Pendengar dimana saja anda berada, ada troble sedikit, sambil nunggu neo siap menyanyikan lagunya, kita lanjutkan dialognya ..." *asbun (asal bunyi)

Dan dialogpun dilanjutkan. Neo berhasil diputar. Interaktifnya pun sangat seru. Diselingi candaan namun tetap memperhatikan materi yang disampaikan. Akupun pulang ke rumah dengan rasa puas. I gave the best ! Meskipun aku juga siap menerima kritikan jika ada.

Besok harinya, evaluasi program dimulai. Semua yang berkepentingan telah hadir. Aku sempat deg2an juga ingin cepat mengetahui hasilnya. Apa pendapat temen2 yang mendengarkannya. Akupun terkejut dengan keputusan mereka. Bahwa aku terpilih untuk menjadi penyiar tetap program acara tersebut. Ka Nanapun mendukung keputusan tersebut. Alhamdulillah ....

Debutku pun dimulai. Bertahan 3 bulan karena terbentur jadwal kuliahku. Harus magang ke HPH. Aku dan 2 temenku dapet di Pangkalan Bun, Kaltim. Dua bulan kami berada disana. Pulangnya aku ngejar laporan dan persiapan skripsi. Karena jadwal kuliah yang sedikit, aku lebih banyak berada di Banjarmasin. Berkumpul dengan keluarga. Bosen jadi anak kos he3 Justru saat itulah keterlibatanku di dunia penyiaran makin kuat. Naik pangkat jadi narasumber di berbagai radio ... hehehe

Hem .. bukankah ini memang "kecelakaan" yang menyenangkan ?? Dan setelah kupikir2 ternyata aku mengejar mimpiku di masa lalu. Yups .. aku telah memutuskan dunia penyiaran .. its my expert !! (Dini)

Selasa, Oktober 12, 2010

Enak Gilaaa

Enak ya ? hehehe Itu yang kurasakan ketika mengikuti training bisnis selama 3 hari. Dari hari Jum'at sampai hari Minggu kemarin, aku dan peserta lain full day berada disana. Learning dan having fun dengan materi2 yang disampaikan. Para fasilitator bener2 powerful communication. Dan .. kamipun larut didalamnya !!


Ada satu hal yang menarik di dalam training tersebut. Setelah selesai mengeksplor diri, fasilitator meminta peserta duduk berkelompok. Satu kelompok terdiri dari tiga orang. Duduk bertiga membentuk segitiga sama sisi dengan lutut saling menyentuh. Kemudian masing2 bergiliran menceritakan hasil eksplorasi diri tadi. Dan dua teman yang mendengarkan diminta untuk menyimak, mendoakan dengan sepenuh hati dan mensupportnya.

Sebenernya hal ini merupakan hal biasa bagiku. Yang tidak biasa adalah apa yang diceritakan. Aku terbiasa untuk memilih mana yang kuceritakan dan mana yang kusimpan sendiri. Mana yang boleh orang tau, mana yang hanya jadi rahasiaku dengan Alloh swt. Meskipun dari lubuk hati terdalam .. aku tidaklah introvert hehehe

Hal yang pertama tentang komitmen untuk memperbaiki diri. Its ok .. no problem. Kuceritakan dengan harapan tinggi bahwa aku bisa melaksanakannya. Kedua temanku mendoakannya. Seperti itu juga ketika tiba giliranku untuk mendengarkan komitmen yang lain. Kemudian catatanku ditandatangani oleh beberapa peserta sebagai saksi. Itung2 sekalian sebagai kontrol bagi diriku juga biar ada yang ngingetin kalo lupa :)

Di sesi berikutnya, kami bercerita tentang apa yang dilakukan untuk membahagiakan orang2 yang kami cintai jika karir dan bisnis kami berkembang. Tujuannya sih untuk memotivasi biar bekerja lebih baik lagi. Strong why level 1 hehehe

Next .. sesi yang bikin termehek-mehek !! Hampir semua peserta berlinang airmata saat bercerita tentang orang2 yang tulus mencintai kita dan dengan setia menunggu keberhasilan kita. Ah .. aku pun terharu mendengar cerita kedua temanku. Saking khusyunya aku mendengarkan kisah mereka, tanpa kusadari ada yang memotret ekspresiku. Foto itupun muncul pada besok paginya. Terpampang di layar LCD, bergantian ditayangkan dengan foto2 peserta lainnya. Ditulisin koment lagi "sangat perhatian .. gitu ya bu ?" hehehe Ada2 saja ulah panitia !!

Hari ke dua training .. kali ini kami bercerita tentang potret roda kehidupan masing2. Parahnya .. roda kehidupanku ngga seimbang. Sedikit tidak percaya diri ketika menceritakannya kepada yang peserta lain. Dan agak sedikit malu untuk mengatakan apa saja hal yang menjadi komitmenku untuk menyeimbangkannya. Namun .. semangatku kembali lagi setelah kami saling mendoakan setulus hati.

Nah .. sesi berikutnya makin gawat !! Diminta menceritakan dosa2 yang pernah dilihat, didengar, dirasakan dan mungkin dilakukan sendiri. Ku ngga sanggup. Masa nyeritain aib sendiri. Maluuuuuuu rasanya. Apalagi sama orang yang baru kukenal. Hufh .. tapi ini harus dilakukan. Komitmen sebagai peserta. Satu persatu dari kami bergiliran bercerita. Dengan suara yang gemetar, airmata penyesalan, dan harapan agar Alloh swt mengampuni dosa2 kami. Amin ya Rabb ...

Hari ke tiga training .. hari dimana kami belajar untuk bermimpi. Menentukan ultimate goal atau personal vision. Ketika meninggal dunia, mau dikenal sebagai apa. Setelah itu, menyetting mimpi. Mulai dari menuliskan mimpi, merincikannya, memvisualisasikannya sampai mengikrarkannya kembali.

Hal yang "gila" kembali terjadi padaku !! Di sesi terakhir, aku mengikrarkan mimpiku, tidak hanya di dalam kelompok tapi lebih banyak orang lagi ... di depan semua peserta. Dua kali !!

Pertama, ketika latihan cara2 menangkal virus "bisikan yang melemahkan kita". Fasilitator meminta salah satu peserta menceritakan mimpinya. Kemudian dia akan menjadi virus mimpinya. Temenku seorang akhwat unjuk jari. Ternyata dia belum siap. Nyari2 tulisan mimpinya di notebooknya. Karena kelamaan, fasilitator meminta yang lain. Akupun nekat acungkan tangan. Eh .. catatan si akhwat itu dah ketemu. Fasilitator minta dia menceritakan mimpinya. Setelah itu giliranku. Karena cuman latihan, jadi hanya satu mimpi yang kusampaikan. Yang kuanggap urgen dan perlu dapet doa dari semua peserta *ada yang penasaran tuh .. doa apa ya ayo tebak2 hehehe

Kedua, di sesi yang terakhir. Semua peserta diminta bercerita di atas panggung. Entah itu tentang manfaat, kesan, pesan atau mimpinya dengan kata 'TERNYATA'. Beberapa bapak2 dan ibu2 sudah mengambil tempatnya masing2 untuk menunggu giliran bercerita. Sebagian besar peserta masih duduk di bangku. Akupun demikian. Tapi salah satu panitia - entah darimana - tiba2 telah berdiri disamping bangkuku.

"Ayo .. mbak .. baris di sana !"
"Ntar aja mas .. biar giliran yang lain dulu !"
"Ayo .. mbak .. katanya ahli surga .. kan harus bersegera !" dia pun maksa
"Iya deh .. ku kesana"

Dengan ragu akupun bangkit dari tempat dudukku .. sambil lalu mengajak peserta ibu2 yang lain. Tapi ngga ada yang mengikutiku. Ya ialah .. hanya orang2 yang mempunyai rasa PD yang sangat tinggi untuk menceritakan mimpinya di atas panggung dan siap untuk malu jika mimpi itu tidak terealisasi !!

Satu persatu .. selang seling peserta bapak2 dan ibu2 naik ke atas panggung. Waktunya 1 menit 30 detik. Perasaanku ngga karuan. Sementara menunggu giliran, aku memperhatikan beberapa peserta yg telah maju. Kalimat2 yang mereka keluarkan, bahasa tubuh sampai ekspresi wajahnya. Akupun mulai menyusun kalimatku sendiri di benak sambil menghitung apakah waktunya cukup. Komunikasi efektif. Maklum terbiasa siaran .. hitung2an waktu opening, calling, muter lagu, kapan iklan sampai closing he3

Setelah 14 peserta maju, tibalah giliranku. Perasaanku tambah ngga karuan. Namun kucoba untuk tenang. Anggap lagi siaran he3 Alhamdulillah .. dengan santainya (kata temenku sih) beberapa kali membuat peserta tersenyum dengan komentarku .. aku tanpa beban mengikrarkan mimpiku yang selama ini hanya diketahui orang2 tertentu saja. Semua peserta mendoakanku. Subhanallah .. saat itu aku merasakan energi yang sangat positif dan aku yakin Alloh swt mengabulkannya .. amin ya Rabb :)

Saat inipun aku yakin dengan mimpi yang telah aku buat. Salah satunya tahun 2011, aku telah lulus magister ilmu komunikasi. Tahun 2012, aku bersama teman2ku telah memiliki agen public relations terbesar di Kalimantan Selatan. Agen PR ini bekerja untuk kepentingan masyarakat dan membantu perusahaan, ormas, partai politik, pemerintah dll untuk menciptakan program2 untuk kebaikan umat. Tahun 2015, aku telah mempunyai radio Islami yang profesional. Program acaranya perpaduan dari spiritual dan hal2 umum. Pemberitaannya dari masalah lokal, nasional, internasional dan dunia Islam. Untuk mimpi yang lain, nunggu giliran untuk dipublikasikan he3

TERNYATA .. emang enak jadi "GILA" .. Saat menceritakan sesuatu .. rasa PD lebih kuat untuk mewujudkannya, ada yang mengontrol, ada yang mendoakan, ada malu jika tidak bisa merealisasikan, ada yang membantu untuk merealisasikannya (ssstt ku sudah dapet tawaran dari seorang peserta, katanya jika perlu modal hubungi beliau) hem kayaknya mimpi punya radio akan lebih cepet terwujud .. amin ya Rabb (meskipun konsep radioku belum 100% siap) Tunggu tiga tahun lagi deh .. Insya Alloh !!

Ngga terasa .. udah jam 23.45 menit, akupun sudah sangat ngantuk. Bobo dulu ah .. ntar postingannya disambung lagi. Pengen cepet tidur biar bisa mimpiin mimpi2ku he3 (Dini)

Minggu, Oktober 03, 2010

Ceritakanlah mimpimu !!

Ceritakanlah mimpimu kepada orang lain, itu salah satu cara untuk mewujudkannya. Entah darimana sumbernya. Yang pasti kalimat tersebut sering aku dapatkan saat mengikuti training. Mungkin ada sebagian orang juga meragukan validitasnya. Namun, setidaknya aku sering membuktikan kebenarannya.

Minggu siang yang panas ... aku dan Amel bersiap berangkat untuk mengikuti sebuah seminar motivasi bisnis. Awalnya cuman iseng aja. Sekedar mengisi waktu luang. Hari itu memang tidak ada perkuliahan. Hingga undangan seorang teman di malam sebelum seminarpun akhirnya kupenuhi.


Seminar dimulai. Si trainerpun bersemangat memberikan motivasi. Sesi demi sesi kami lalui. Sampai pada suatu saat, kami .. peserta diminta untuk duduk berkelompok sebanyak tiga orang. Dengan mudah, aku menemukan kelompokku. Tidak lain dan tidak bukan adalah Amel temen di samping kiri dan Kak Jamilah di samping kananku. Kamipun segera mengambil tempat yang lebih nyaman. Keluar dari barisan kursi. Lesehan di sudut ruangan. Duduk dengan merapatkan lutut kami .. membentuk segitiga sama kaki.

Setelah itu, peserta diminta si trainer untuk menentukan orang A, B dan C. Aku langsung acungkan jari telunjuk dan berkata, "Aku C". Dua temenku langsung protes. Tapi akhirnya mereka menerimanya. Ya ialah .. aku kan duluan yang milih posisi. Kupikir .. kalo aku milih C maka aku dapat giliran terakhir. Namun siapa sangka, ternyata justru si trainer menentukan yang C yang dapat giliran pertama. Sejenak kusesali keputusanku. Coba tadi pilih B .. kan dapet giliran tengah2 tuh !! Ngga di awal .. ngga di akhir. Tapi ya sudahlah .. he3

Trainer meminta si C untuk menceritakan ilmu yang didapat dalam seminar ini, manfaatnya apa dan target ke depan apa ? Akupun segera menyampaikannya kepada kedua temanku. Begitu juga sebaliknya. Di akhir sesi .. kami bertiga bersepakat akan hadir lagi untuk kegiatan selanjutnya yaitu pelatihan selama tiga hari yang akan dilaksanakan dua minggu yang akan datang.

Jujur .. saat itu aku tidak yakin bisa memenuhi janji itu. Karena tabunganku yang ada sebenarnya sudah punya alokasi sendiri. Untuk ikut pelatihan .. belum ada posnya. Tapi aku sangat mengerti pentingnya mengikuti training tersebut. Aku yakin banyak manfaat yg akan aku terima baik untuk pribadi maupun untuk perusahaan tempat aku kerja. Akupun segera memutar otak, bagaimana aku bisa mengikuti pelatihan tersebut dan memenuhi janji akan bertemu dengan kedua temenku ini tanpa "mengganggu" tabunganku. Akhirnya muncul ide *kembali .. aku ga yakin ide ini berhasil :(

Tibalah sesi terakhir .. panitia memberikan harga dan fasilitas spesial untuk yang mendaftar setelah acara ini. Kedua temenku segera menuju meja panitia. Setelah itu mereka kembali dan menatapku dengan heran, "Kok .. masih duduk disini? Udah daftar belum ? Buruan .. kesempatannya terbatas". Akupun bingung .. bagaimanapun juga aku ngga enak .. baru saja berjanji .. kok ga ada realisasi ?? Dengan hati2 aku menjelaskan kondisiku kepada mereka sehingga akan mendaftar nanti .. tidak sekarang. Karena aku punya cara lain untuk merealisasikannya. Merekapun tersenyum tanda mengerti dengan alasanku.

Seminarpun selesai. Kami dipersilakan untuk sholat magrib dulu dan menyantap makan malam yang telah disediakan. Setelah itu, dilanjutkan dengan halal bihalal untuk para alumni. Akupun tidak begitu jelas. Yang pasti, kami bertiga tetap mengikuti acara tersebut.

Setelah selesai, kak Jamilah menghampiriku dan mendorongku untuk segera menghubungi Bapak "AH" atau Bapak "OM" - salah satu panitia. Amelpun dengan antusias menawarkan diri membantuku melobi mereka. Sambil bilang "Ayo saatnya aplikasi ilmu kuliah .. kan udah belajar komunikasi". Hufh .. si Amel bisa aja membakar semangatku. Baiklah .. ini saatnya untuk maju .. kedua temenku udah membantu dan aku harus menghargainya .. Semangat !!

Bismillah .. kulangkahkan kakiku ke meja panitia. Ditemani Amel, akupun mencari orang yang direkomendasikan Kak Jamilah. Namun sayang mereka sedang tidak di tempat. Panitiapun bertanya keperluanku. Setelah mendengar jawabanku, aku dipertemukan dengan bapak "J" sebagai koordinator acara pelatihan tersebut.

Akupun memperkenalkan diri dan menyampaikan maksudku. Alhamdulillah .. bapak yang satu ini sangat baik dan ramah. Setelah beberapa lama berbincang .. kamipun masing2 berjanji akan menindaklanjuti pembicaraan ini dalam waktu secepatnya. Aku dan Amel pulang setelah pamitan dengan Kak Jamilah dengan membawa sebuah harapan akan bertemunya kami bertiga di acara pelatihan nanti.

Jam 21.30 .. aku baru saja akan berangkat tidur namun tidak jadi karena ada telpon dari nomor yg tidak kukenal. Ternyata dari Bapak "J". Beliau menerima tawaranku untuk bekerjasama. Rencananya besok akan langsung dialog interaktif yg diisi oleh trainernya (mumpung beliau masih di Banjarmasin) dan pembuatan iklan spot promo training tersebut. Aku tentu saja kelabakan !! Masalahnya baru besoknya aku akan bicarakan dengan kepala studio. Itupun kalo beliau sudah datang dari tugas luar kota. Trus aku juga harus koordinasi dulu dengan kepala penyiaran tentang jadwal dialog. Ah .. bener2 sangat mepet. Semuanya harus selesai malam ini !!

Segera aku sms kepala studio (ngga enak ganggu beliau malam2), sementara menunggu jawaban beliau, aku telpon kepala penyiaran. Alhamdulillah .. malem itu langsung tersambung (biasanya sangat sulit menghubungi akhi yg satu ini). Dia setuju dan minta aku mengabari penyiar yang bertugas di program yg akan dipakai untuk dialog spesial tadi.

Tidak berapa lama, sms dari kepala studiopun nyangkut di hpku. Isinya,"Ibu masih di luar kota, kita bicarakan hari Selasa pas ibu ke kantor". Gubraks ! Ah .. kesabaranku diuji. Inginnya keputusan malam ini namun ditunda bahkan untuk dua hari. Tapi aku ngerti mungkin keterbatasan kata2 di sms sehingga atasan menunda keputusannya.

Kembali kupakai kenekatanku. Ku hubungi Bapak "J" untuk dialog promo acara training jam 09.00 wita dan menyiapkan materi iklan agar bisa dibuat segera. Setelah itu, aku mencari cara bagaimana menjelaskan semuanya jika ditanya oleh kepala studio .. biarpun kesannya nekat tapi aku tetap bertanggung jawab :)

Hari Senin 04 Oktober 2010

Acara dialog berjalan lancar. Iklanpun langsung tayang. Kerjasamapun terjalin meskipun kontrak belum dibuat. Nunggu pembicaraanku dengan kepala studio dulu. Singkat cerita .. akhirnya beliaupun setuju.

Alhamdulillah .. ya begitulah teorinya. Kuceritakan mimpi dan cara mewujudkannya kepada Amel dan kak Jamilah. Mereka pun membantu dengan menunjukkan orang2 yg tepat untuk kuhubungi. Aku dan satu orang kru ditunjuk sebagai wakil perusahaan untuk mengikuti training (gratis lho ... pas banget dengan keinginanku he3) sebagai kompensasi dari kerjasama ini.

Jadi .. untuk yg sedang baca tulisan ini, ceritakanlah mimpimu kepada orang lain. Mungkin ada diantara mereka yang akan menjadi fasilitator untuk mewujudkannya :)(Dini)